Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada akhir tahun ke-40 perjalanan orang Israel dari tanah Mesir, yaitu dalam bulan 12 (Adar) tahun ke-40, setelah berakhirnya 30 hari masa perkabungan atas matinya Musa.[4] Diperkirakan pada tahun 1406 SM.[5]
"Yosua bin Nun": Bermula sebagai abdi Musa, Yosua adalah seorang yang dipenuhi dengan Roh Kudus, dan setelah kematian Musa, dia telah ditugaskan sebagai pengganti Musa (Bil 27:18–23; Ul 34:9). Allah kini memanggil dia untuk menuntun umat-Nya memasuki tanah perjanjian (Kej 12:6–7; 15:18–21). Nama Yosua artinya "Tuhan menyelamatkan" (atau "Tuhan adalah keselamatan"); bentuk Yunaninya ialah "Yesus" (Mat 1:21). Yosua adalah lambang (atau wakil) Yesus Kristus ketika menuntun umat Allah memasuki tanah perjanjian dan menuju kemenangan atas musuh-musuh mereka (Ibr 4:1,6–8) Penaklukan Kanaan (Palestina) dimulai sekitar tahun 1405 SM; kepemimpinan Yosua atas Israel meliputi sekitar 25 tahun.[13]
"Abdi Musa": diterjemahkan dari bahasa Ibrani משרת משה, mə-šā-rêṯmō-šeh, yaitu "pelayan Musa",[11] lihat Keluaran 17:9; Bilangan 13:16, sedangkan kata "meshareth" (="pelayan; asisten") terdapat antara lain pada Keluaran 24:13.[12] Yosua merupakan pembantu yang akrab dan setia bagi Musa selama empat puluh tahun pengembaraan di padang gurun (Kel 17:8–13; 24:13; 32:17–19; Bil 13:8,16).[13] Meskipun Yosua sudah dipanggil oleh Tuhan sendiri sebagai penerus Musa dengan tugas memimpin umat Israel memasuki tanah Kanaan (Bilangan 27:15), dan tidak hanya sudah diperkenalkan kepada umat dalam jabatan ini, tetapi telah ditahbiskan oleh Tuhan untuk pekerjaan tersebut, dengan janji pertolongan-Nya (Ulangan 31:3–7; Ulangan 31:23), Firman Tuhan datang kepadanya kedua kalinya setelah kematian Musa, dengan perintah untuk menduduki jabatan yang telah ditetapkan baginya, dan dengan janji bahwa Tuhan akan membantunya menggenapi tugasnya, sebagaimana Tuhan telah membantu Musa, hamba-Nya.[12] Saat kematiannya, Yosua disebut sebagai ‘e-ḇeḏYah-weh, yaitu "abdi Yahweh" seperti Musa (Yosua 24:29).
Ayat 2
[Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun] "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu." (TB)[14]
Ayat 3
[Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun] "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa." (TB)[15]
[Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun] "Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu." (TB)[16]
[Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun] "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka." (TB)[18]
"Kuatkan dan teguhkanlah hatimu": diterjemahkan dari bahasa Ibrani: khă-zaq we-’ĕ-māts, yaitu "kuatlah dan beranilah", suatu pesan yang diulang-ulang untuk Yosua, baik dari Musa maupun dari Tuhan.[19]
Ayat 8
[Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua:] "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (TB)[20]
"Kitab Taurat": Frasa ini diterjemahkan dari bahasa Ibrani ספר התורה sê-fer ha-tō-rāh, secara harafiah "kitab hukum", mengacu kepada kelima kitab pertama dalam Alkitab yang mencatat firman, perintah, dan penyataan Allah kepada Musa (bandingkan Ulangan 31:9–12,24–26). Yosua harus setia kepada firman Allah dengan membicarakannya (bandingkan Ulangan 6:7), merenungkannya (bandingkan Mazmur 1:2; 119:97), dan menaatinya sepenuh (bandingkan Ezra 7:10; Yakobus 1:22–25).[13]
"Renungkanlah itu siang dan malam": dari kata "Merenungkan" (bahasa Ibrani hagah) berarti "membaca dalam hati" atau "bicara kepada diri sendiri sementara berpikir". Hal ini meliputi memikirkan firman dan jalan Allah dan menerapkannya kepada seluruh kehidupanmu (Mazmur 1:2; Mazmur 63:7; 77:13; 143:5).[13]
"Bertindaklah hati-hati", dalam ayat ini "sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya" (dalam Yosua 1:7: ..."sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa"): supaya memiliki tanah perjanjian, Yosua dan bangsa Israel harus membuat komitmen untuk menaati Firman Allah yang tertulis, yaitu di dalam "kitab Taurat" yang harus menjadi kekuasaan tertinggi bertentangan dengan semua gagasan, tradisi atau agama manusia; prinsip ini berlaku bagi orang percaya di bawah baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.[13]
"Berhasil dan ...beruntung": Orang yang mengetahui dan menaati firman Allah dan hukum-Nya akan berhasil dan beruntung karena mereka memiliki hikmat untuk hidup benar dan mencapai tujuan Allah bagi hidup mereka (Mazmur 14:2; 119:99; Amsal 1:3; Amsal 10:5). Syarat-syarat untuk kemakmuran dan keberhasilan ialah:
(1) Jadilah kuat, berani, dan tekun (Yosua 1:6–7);
(2) menjadikan firman Allah penuntun utama untuk kepercayaan dan kelakuan kita (Yosua 1:7);
(3) mempelajari dan merenungkan Firman Allah setiap hari (Yosua 1:8); dan
(4) memutuskan untuk mencari kehadiran Allah dengan sungguh-sungguh seumur hidup (Yosua 1:5, Yosua 1:9). Amanat kepada Yosua ini memberikan kepada orang beriman sekumpulan prinsip umum untuk hidup berhasil; akan tetapi, jangan sekali-kali menyimpulkan bahwa Allah wajib menyediakan kemakmuran materiel untuk setiap orang yang memenuhi syarat-syarat tersebut. Prinsip umum semacam ini bukan jaminan mutlak, karena masih takluk kepada pilihan Allah yang lebih tinggi bagi masing-masing orang beriman; kadang-kadang Allah mengizinkan orang itu mengalami penderitaan dan kemalangan (lihat 3 Yoh 1:2).[13]
^W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159