Danau ini dinamakan laut mati karena tidak ada bentuk kehidupan yang dapat bertahan dalam air garam ini.[1] Laut mati memiliki kandungan garam tertinggi dari seluruh laut di dunia.[2] Kadar garamnya sekitar 32% dibandingkan terhadap kadar garam rata-rata 3% pada Laut Tengah.[1] Sejak dahulu, material yang terdapat dalam laut mati diketahui mempunyai efek untuk mempercantik kulit.[1] Dengan mengoleskan lumpur ini ke tubuh, mineral yang terkandung di dalamnya terbukti dapat memperbaiki kulit, melancarkan sirkulasi darah dan dapat membantu kesehatan.[1] Hal ini sudah lama diketahui oleh Raja Salomo, Cleopatra dan Herodes Agung sehingga mereka mendatangi Laut Mati untuk memperoleh efek tersebut.[1]
Dalam prosa terkadang dipakai istilah "Yam ha-Māvet" (ים המוות, "laut kematian" atau "Laut Mati"), karena kelangkaan kehidupan akuatik. Dalam bahasa Arab, Laut Mati disebut "al-Bahr Al-Mayyit" ("Laut Mati"), atau yang kurang umum "bahr ᵘ Lut ᵃ (بحر لوط, "Laut Lot"). Istilah "Laut Mati" tidak digunakan dalam Alkitabbahasa Indonesia versi Terjemahan Baru.
Laut Zoar
Nama lain dalam sejarah bahasa Arab adalah "Laut Zoar", menurut nama kota terdekat pada zaman Perjanjian Lama di Alkitab.
Laut Asphaltite
Orang-orang Yunani menyebutnya "Danau Asphaltites" (bahasa Yunani Attic ἡ Θάλαττα ἀσφαλτῖτης, ia Thálatta asphaltĩtēs, "Laut Asphaltite").
Laut Timur
Alkitab juga menyebutnya sebagai "Yam ha-Mizrahi" (ים המזרחי, "Laut Timur").[3]
Laut Araba
Dalam Alkitab Ibrani juga dipakai istilah "Yam ha-'Ărāvâ" (ים הערבה, "Laut Araba"), meskipun dalam 3 dari 5 kali penyebutannya selalu dipakai istilah: "Laut Araba, yakni Laut Asin,", sehingga jelas bahwa kedua istilah ini adalah sinonim.[4]
Geografi
Laut Mati adalah danau yang terletak di perbatasan antara tiga negara, yakni Israel, Yordania, dan Palestina.[5] Danau Laut Mati terdiri atas cekungan utara dengan titik terdalam 725m di bawah permukaan laut dan cekungan selatan yang lebih dangkal dan mengalami kekeringan.[5]
Danau ini terbentuk akibat aktivitas pergeseran lempeng tektonik yang juga membentuk Lembah Celah Besar beberapa juta tahun lalu.[6] Awalnya danau ini bagian dari danau yang lebih besar yang terhubung hingga Danau Galilea.[6] Namun, aliran air ke laut menguap sekitar 18.000 tahun lalu sehingga meninggalkan cekungan di gurun yang menjadi titik terendah di bumi—sekitar 1300 kaki (400m) di bawah permukaan laut.[5][6] Sejak saat itu, Laut Mati mempertahankan keseimbangan siklus alami: danau ini mendapat aliran air tawar dari sungai dan aliran air dari pegunungan di sekelilingnya; lalu air tersebut mengalami proses evaporasi atau menguap ke udara.[6] Akibat proses evaporasi dan kandungan garam yang kaya, salinitas Laut Mati mencapai 33%.[6]
Hingga sekitar 1950an, siklus alami Laut Mati berjalan stabil—aliran air tawar setara dengan laju evaporasi. Namun, pada tahun 1960an, pemerintah Israel membangun sistem pengairan yang mengalihkan aliran air dari hulu Sungai Yordan ke pipa-pipa di seluruh negeri. Pada 1970an, Yordania dan Suriah juga mengalihkan aliran Sungai Yarmouk, anak sungai utama di hilir Sungai Yordan. Sejak 1979 Laut Mati terus-menerus mengalami penurunan debit air hingga ketinggian air terus menyusut.[5][6] Ketinggian air rata-rata mengalami penurunan sekitar 3 kaki (1m) per tahun.[6] Panjang Laut Mati juga menurun drastis. Pada 1950 panjangnya mencapai 50 mil. Pada 2005 panjangnya menjadi 30 mil.
^Ulangan 3:17, Yosua 3:16, Yosua 12:3 dalam zaman Musa dan Yosua dalam abad ke-15 SM, menulis "Laut Araba, yakni Laut Asin", sedangkan 2 ayat lain Ulangan 4:49 dan 2 Raja Raja 14:25 (yang terakhir ini dari abad ke-8 SM): hanya menyebut "Laut Araba" saja tanpa rujukan kepada "Laut Asin", meskipun jelas yang dimaksudkan adalah tempat yang sama.