Yomi atau Yomi no Kuni menurut mitologi Jepang merupakan nama yang digunakan untuk menyebut tempat beradanya orang-orang yang telah mati. Dalam catatan lain, selain orang-orang yang telah mati Yomi juga dihuni oleh dewa kegelapan.[1] Berbagai literasi mendeskripsikan istilah Yomi sebagai neraka, jurang tak berdasar, atau kerajaan kegelapan yang terletak di bawah bumi. Dalam beberapa versi, Yomi dikuasai atau dpimpin oleh Tsuikiyomi-no-Mikoto, yang sering disebut Tsuki-yomi. Tsuki-yomi adalah penguasa bulan dan penguasa malam. Dikatakan juga bahwa Yomo-tsu-kuni adalah dewa alam kematian. Kebalikan dari Yomi adalah Ama (surga).[2]
Yomi no Kuni (黄泉の国) juga dikenal sebagai Yomotsu kuni (黄泉国-Tanah Kesuraman), Ne no kuni (根の国-Tanah akar), Tokoyo no kuni (常世の国),[3] Meido, Neno-katatsu kuni, Soko-no-kuni (Tanah Dalam), Sokutsu-kuni (Tanah Bawah), Yomi-no-yo, atau Yomi-tsu-kuni (Tanah Kegelapan).[2]
Mitologi
Cerita yang menyangkut tentang Yomi-no-kuni ditemukan di catatan Kojiki (catatan hal-hal kuno) pada awal abad kedelapan (711-712). Terdapat kisah tentang Dewa Izanagi yang merindukan istrinya yang telah meninggal, Dewi Izanami, dan hendak mengunjunginya di Yomi no kuni dengan tujuan untuk membawanya kembali. dalam perbincangan mereka sebelumnya Izanami memberitahu kepada suaminya untuk tidak melihatnya, namun Izanagi telah melanggar janji tersebut dan menatap istrinya. Dewa Izanagi terkejut dengan penampilan Izanami yang telah membusuk, dipenuhi oeh belatung dan delapan dewa petir mengikat tubuhnya. Setelah kejadian tersebut Dewa Izanagi sangat ketakutan sehingga ia memutuskan untuk melarikan diri dari yomi no kuni. Ia kemudian menyebut Yomi no kuni sebagai tanah yang paling tidak menyenangkan, mengerikan dan kotor.[4]