Xanadu (lagu Rush)
"Xanadu" adalah lagu yang diciptakan oleh Rush, band rock progresif Kanada. Lagu tersebut adalah lagu kedua dari album mereka yang berjudul A Farewell to Kings dan telah rilis pada tahun 1977. Xanadu berdurasi selama 11:05, dimulai dengan seksi instrumental sepanjang lima menit, dilanjutkan dengan narasi yang ditulis oleh Neil Peart. Narasi tersebut terinspirasi dari puisi Samuel Taylor Coleridge berjudul Kubla Khan. LirikLirik lagu ini menceritakan tentang kisah seorang figur yang mencari tempat bernama Xanadu. Dalam kisah tersebut, figur ini percaya bahwa Xanadu akan memberinya keabadian. Setelah mencari tempat ini selama seribu tahun, figur ini berhasil dan menjadi abadi. Tetapi figur tersebut hanya bisa tinggal untuk menyaksikan berakhirnya dunia, dan mendeskripsikan dirinya sebagai "si abadi yang gila". Lirik dalam lagu ini terinspirasi oleh puisi berjudul Kubla Khan yang ditulis oleh Samuel Taylor Coleridge. Meskipun lirik dalam lagu ini tidak menyatakan lokasi Xanadu berada, dengan dasar referensi puisi Kubla Khan, terdapat implikasi bahwa lokasi Xanadu berada di Shangdu. Shangdu merupakan ibukota musim panas Kerajaan Mongolia.[1] MusikXanadu adalah lagu pertama Rush yang menggunakan synthesizer sebagai instrumen yang dominan. Tidak seperti album sebelumnya, 2112 dan Caress of Steel, Xanadu memadukan permainan gitar dengan synthesizer. Lagu ini juga menandai perpindahan Rush menuju musik program, sekalipun sebelumnya Rush telah menampilkan elemen-elemen musik tersebut dalam album-album sebelumnya. Album-album mereka pada era 1970an-1980an telah menunjukkan eksplorasi mereka dalam musik program. Xanadu membuat setiap anggota band ini untuk mengembangkan penggunaan instrumennya. Sebagai contoh, Alex Lifeson menggunakan gitar elektrik Gibson dengan double neck (satu neck untuk gitar 12 dawai, satu neck untuk gitar enam dawai). Geddy Lee menggunakan douuble-necked Rickenbacker 4080/12 (satu neck untuk bas, satu neck untuk gitar 12 dawai). Selain itu, Lee menyajikan aransemen ekstensif dengan instrumen synthesizer-nya (baik menggunakan pedal atau keyboard). Neil Peart menggunakan variasi instrumen perkusif seperti temple blocks, tubular bells, bell tree, glockenspiel, dan wind chimes. Peart memadukan instrumen tersebut dengan set drumnya. Terlepas dari kerumitan dan durasinya, Xanadu adalah karya one take yang langka untuk Rush. Gitaris Alex Lifeson mengatakan,"Kami melakukan latihan untuk Xanadu dengan baik sebelum melakukan sesi rekaman di Rockfield, saya masih mengingatnya. Pada hari rekaman, Pat Moran, engineer studio Rockfield, menyiapkan semua mikrofon dan kami memainkan lagu tersebut, untuk mendapatkan tone dan level suara yang baik. Karena durasi lagu cukup panjang, kami tidak perlu untuk memainkannya hingga akhir." "Selanjutnya, kami memainkan lagu tersebut dari awal hingga akhir, dan itulah yang Anda dengar di album kami. Pat terkejut karena kami melakukan rekaman lagu berdurasi 11 menit dan berhasil hanya dalam satu kali take. Latihan tidak selalu mencapai kesempurnaan, tetapi cukup menolong!" Versi singkat dari Xanadu, memotong verse kedua dan bagian rythm guitar milik Lee pada bagian akhir. Bagian tersebut kami mainkan sebagai medley ketika melakukan tur R30 tahun 2004. Meski demikian, ketika tur R40 Live tahun 2015, Rush memainkan keseluruhan lagu tersebut, termasuk permainan rythm guitar oleh Geddy Lee. UlasanPara pembaca majalah Rolling Stone memberikan peringkat enam dari sepuluh lagu terbaik sepanjang masa untuk Xanadu.[2] Referensi
|