Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Ulu Ambek

Pertunjukan Ulu Ambek

Ulu Ambek adalah seni pertunjukan yang bersumber dari sejenis pencak silat, tanpa adanya persentuhan fisik di antara dua petarung yang menampilkan konflik atau pertarungan secara estetis.[1] Pertunjukan ini berasal dari Tandikek, pesisir barat Minangkabau yang saat ini meliputi wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Ulu ambek mempunyai nama lain di daerah masyarakat pemiliknya seperti alo ambek (berasal dari kata alau (halau) dan ambek (hambat), luambek (berasal dari kata lalu (lewat) dan ambek (hambat), ulue ambek (berasal dari kata ulue (julur) dan ambek (hambat), ulu ambek (berasal dari ulu (hulu) dan ambek (hambat). Berdasarkan semua nama atau sebutan lain itulah, secara umum Ulu Ambek bermakna serangan dan tangkisan.

Teknis Pertunjukan

Pertunjukan Ulu Ambek ini menyerupai pantonim persilatan yang mempertunjukkan keterampilan pertarungan dengan gerakan-gerakan menyerang dan menangkis tanpa adanya kontak fisik. Gerakan dalam pertunjukan Ulu Ambek diiringi oleh irama musik vokal dampeang yang dilantunkan oleh dua orang tukang dampeang. Pertarungan dilakukan oleh dua orang dari dua komunitas petarung (perguruan silat atau nagari) berbeda sehingga konflik relatif sangat aktual. Dalam pertarungan tersebut dipertaruhkan harga diri masing-masing komunitas komunal (perguruan silat atau nagari) dan risiko malu secara komunal apabila satu pihak mengalami kekalahan (buluih).

Dalam pertarungan Ulu Ambek, ditunjuk dua orang Janang sebagai pemimpin pertarungan yang bertindak sebagai wasit dan diawasi oleh para ninik mamak atau penghulu nagari-nagari yang terlibat. Ulu ambek dipertunjukkan pada suatu alek nagari, yaitu pesta atau semacam festival yang diadakan oleh sebuah nagari otonom yang melibatkan nagari-nagari lain sebagai alek atau tamu. Alek nagari itu sendiri diadakan dalam rangka peresmian penobatan penghulu baru atau momentum adat yang penting lainnya.

Pertujukan Ulu Ambek memiliki aturan yang harus ditaati oleh semua orang di hari pertunjukan. Ketika pertunjukan sedang berlangsung, tidak boleh ada pertunjukan lain pada saat yang sama. Kebisingan yang mengganggu jalannya pertunjukan juga dilarang seperti suara knalpot sepeda motor. Selain itu, aturan lainnya selama pertunjukan berlangsung yaitu tentang standar harga dagangan yang ditetapkan oleh ninik mamak atau penghulu. Setiap pedagang yang berjualan di sekitar arena tidak boleh menaikkan harga dagangannya dan harus tunduk dengan aturan standar harga tersebut. Semua itu dikarenakan pertunjukan Ulu Ambek merupakan pertunjukan beradat yang diklaim sebagai suntiang (mahkota) ninik mamak atau penghulu.

Referensi

  1. ^ https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=201
Kembali kehalaman sebelumnya


Index: pl ar de en es fr it arz nl ja pt ceb sv uk vi war zh ru af ast az bg zh-min-nan bn be ca cs cy da et el eo eu fa gl ko hi hr id he ka la lv lt hu mk ms min no nn ce uz kk ro simple sk sl sr sh fi ta tt th tg azb tr ur zh-yue hy my ace als am an hyw ban bjn map-bms ba be-tarask bcl bpy bar bs br cv nv eml hif fo fy ga gd gu hak ha hsb io ig ilo ia ie os is jv kn ht ku ckb ky mrj lb lij li lmo mai mg ml zh-classical mr xmf mzn cdo mn nap new ne frr oc mhr or as pa pnb ps pms nds crh qu sa sah sco sq scn si sd szl su sw tl shn te bug vec vo wa wuu yi yo diq bat-smg zu lad kbd ang smn ab roa-rup frp arc gn av ay bh bi bo bxr cbk-zam co za dag ary se pdc dv dsb myv ext fur gv gag inh ki glk gan guw xal haw rw kbp pam csb kw km kv koi kg gom ks gcr lo lbe ltg lez nia ln jbo lg mt mi tw mwl mdf mnw nqo fj nah na nds-nl nrm nov om pi pag pap pfl pcd krc kaa ksh rm rue sm sat sc trv stq nso sn cu so srn kab roa-tara tet tpi to chr tum tk tyv udm ug vep fiu-vro vls wo xh zea ty ak bm ch ny ee ff got iu ik kl mad cr pih ami pwn pnt dz rmy rn sg st tn ss ti din chy ts kcg ve 
Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9