Das Leben der Anderen (Inggris: The Lives of Others) adalah film drama Jerman tahun 2006, menandai debut film utama (feature film) sutradara Florian Henckel von Donnersmarck,yang bercerita mengenai aksi penyadapan di Berlin Timur oleh agen Stasi, polisi rahasia RDJ. Film ini dibintangi oleh Ulrich Mühe yang berperan sebagai Kapten Stasi bernama Gerd Wiesler, Ulrich Tukur sebagai bos dari Wiesler bernama Anton Grubitz, Sebastian Koch sebagai pengarang drama bernama Georg Dreyman dan Martina Gedeck sebagai kekasih Dreyman, seorang aktris ternama bernama Christa-Maria Sieland.
Film ini dirilis di Jerman pada 23 Maret 2006. Pada waktu yang bersamaan, naskah film ini diterbitkan oleh Suhrkamp Verlag. Film ini memenangkan Academy Award 2007 untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik. Sebelumnya, film ini meraih tujuh penghargaan Deutscher Filmpreis—yang di dalamnya termasuk kategori film terbaik, skenario terbaik, aktor terbaik, dan aktor pendukung terbaik—setelah membuat rekor baru dengan meraih 11 nominasi. Film ini dinominasikan untuk Film Berbahasa Asing Terbaik di Golden Globe Award ke-64. Anggaran The Lives of Others adalah US$2 juta[3] dan pendapatan kotor film ini lebih dari US$77 juta di seluruh dunia per November 2007.[2]
Plot
Pada 1984 di Jerman Timur, seorang Hauptmann Stasi bernama Gerd Wiesler ditugaskan untuk memata-matai pengarang drama bernama Georg Dreyman. Wiesler beserta timnya memasang alat penyadap di apartemen Dreyman, memasang peralatan untuk mengamati kegiatan Dreyman di loteng apartemen dan mulai menulis laporan kegiatan-kegiatan Dreyman. Dreyman ialah seseorang yang lolos dari pemeriksaan negara Jerman Timur dikarenakan pandangannya yang mendukung komunisme dan juga karena penghargaan dunia internasional kepadanya. Wiesler menjadi tahu alasan sebenarnya akan penyadapan tersebut: Menteri Kebudayaan yang bernama Bruno Hempf menginini kekasih Dreyman, aktris bernama Christa-Maria Sieland, dan berusaha untuk menyingkirkan saingan cintanya. Sementara itu, Grubitz (bos dari Wiesler) melihat hal ini sebagai kesempatan untuk menduduki posisi yang lebih tinggi. Wiesler, seorang idealis, merasa kesal atas penyadapan yang bertujuan untuk kepentingan pribadi ini. Melalui penyadapan yang ia lakukan, Wiesler memahami bahwa Dreyman dan Sieland saling mencintai. Hempf menggunakan ketergantungan Sieland akan obat dokter untuk memaksa Sieland menjalin hubungan dengannya. Setelah mengetahui hubungan Sieland dengan Hempf, Dreyman memohon kepada Sieland untuk tidak menemui Hempf lagi. Sieland menolak, meninggalkan apartemen Dreyman dan pergi ke bar terdekat di mana Wiesler (berpura-pura sebagai pengagum Seilend) mengingatkannya akan bakat yang ia miliki; Sieland kemudian kembali ke apartemen Dreyman.
Kendati ia adalah seorang komunis yang setia dan pendukung rezim saat itu, Dreyman kecewa akan perlakukan negara kepada teman-temannya. Di sebuah pesta ulang tahunnya, seorang teman Dreyman bernama Albert Jerska (sutradara teater yang masuk dalam daftar hitam) menghadiahkan Dreyman partitur Sonate vom Guten Menschen (Sonata For a Good Man). Tak lama setelah itu, Jerska menggantung dirinya. Wiesler terenyuh akan tragedi ini. Dreyman memutuskan untuk menerbitkan sebuah artikel anonim mengenai tingkat bunuh diri di Jerman Timur di Der Spiegel. Tak ada angka bunuh diri di RDJ yang dikeluarkan sejak 1977 (pada tahun itu, Jerman Timur merupakan negara kedua dengan tingkat bunuh diri terbanyak di Eropa setelah Hungaria). Dikarenakan semua mesin tik di Jerman Timur terdaftar, Dreyman menggunakan mesin tik kecil hasil selundupan yang ia sembunyikan. Sebelum bercakap-cakap dengan bebas di apartemennya, Dreyman dan teman-temannya mengetes apakah ada alat penyadapan dipasang di apartemen Dreyman dengan cara membuat cerita rekaan mengenai aksi penyelinapan salah satu teman mereka yang masuk dalam daftar hitam melalui Tembok Berlin. Weisler tidak memperingati polisi, dan para konspirator tersebut yakin bahwa mereka aman.
Artikel yang ditulis oleh Dreyman diterbitkan, yang membuat pihak berwenang berang. Dari seorang agen di Der Spiege, Stasi mendapat salinan naskah artikel (yang diketik dengan pita merah). Hempf, geram karena ditolak oleh Sieland, memerintahkan Grubitz untuk menghancurkan hidup Sieland. Sieland ditangkap ketia dia sedang membeli obat di tempat praktik dokter giginya, dan diancam untuk menyingkapkan bahwa artikel tersebut ditulis oleh Dreyman. Ketika Stasi menggeledah apartemen Dreyman, ternyata, mereka tidak bisa menemukan mesin tik tersebut. Grubitz kemudian memerintahkan Wiesler untuk menginterogasi Sieland, memperingatkan Weisler bahwa kegagalan operasi ini dapat menghancurkan karier mereka. Sieland mengenali Wiesler sebagai pria di bar, dan memberitahu di mana mesin tik tersebut disembunyikan.
Grubitz dan anggota Stasi kembali ke apartemen Dreyman, tetapi mesin tik telah hilang; Weisler telah mengamankan barang bukti itu. Ketika Sieland memandang wajah Drewyman saat ia mengetahui bahwa ialah yang telah membocorkan tempat mesin tik itu disembuyikan, Sieland yang dipenuhi rasa bersalah berlari ke jalan raya dan menjatuhkan dirinya di depan truk yang sedang berjalan ke arahnya. Wiesler, yang telah menyimpan mesin tik itu di bagasi mobilnya, bergegas ke Sieland yang sedang sekarat, memberitahukannya mengenai mesin tik sebelum Dreyman yang terpukul tiba dan mengayunkan-ayunkan Sieland di lenganya. Grubitz mengucapkan ungkapan berduka tanpa perasaan apa-apa dan memberitahu Dreyman bahwa invesigasi telah berakhir. Setelah sampai di markas Stasi, Grubitz berkata kepada Weisler bahwa kariernya sudah berakhir dan bahwa dia akan diturunkan ke Departemen M, departemen dengan pekerjaan seumur hidup yang diberikan kepada agen yang melakukan tindakan tercela. Sebelum masuk ke markas Stasi, Grubitz meninggalkan surat kabar yang memberitakan Mikhail Gorbachev sebagai pemimpin baru Uni Soviet.
Pada November 1989, Wiesler menguapkan surat-surat di sebuah ruangan gelap tak berjendela ketika seorang rekan kerjanya (yang juga ditempatkan oleh Grubitz di Departemen M pada awal film ini) mengabarkan mengenai runtuhnya Tembok Berlin; menyadari arti dari peristiwa ini, Wiesler dan teman-teman kerjanya berdiri dalam diam dan meninggalkan kantor mereka. Dua tahun kemudian, Hempf dan Dreyman bertemu; Dreyman bertanya kepada Hempf mengapa ia tidak pernah diawasi; dan Hempf mengatakan kepadanya bahwa dia, sebenarnya, diawasi penuh. Setelah menemukan peralatan penyadapan di apartemennya, Dreyman pergi ke Arsip Stasi untuk mempelajari berkas-berkas berkaitan dengan penyadapan tersebut. Dari berkas-berkas tersebut, ia mengetahui bahwa Sieland dilepaskan sesaat sebelum penggeledahan kedua, dan bahwa ia tidak mungkin menyingkirkan mesin tiknya. Setelah membaca ulang berkas-berkas tersebut, ia menemukan banyak informasi palsu yang ditulis mengenai kegiatan-kegiatannya, dan menemukan sebuah sidik jari bertinta merah di laporan terketik terakhir. Dia menyadari bahwa penulis laporan tersebut, agen HGW XX/7 Stasi, telah mengetahui aktivitas-aktivitasnya yang melanggar hukum, seperti bahwa Dreyman lah yang menulis artikel mengenai tingkat bunuh diri, dan bahwa penulis laporan tersebut adalah orang yang telah memindahkan mesin tik sebelum tim penggeledahan tiba. Dreyman mendapati bahwa Wiesler bekerja menjadi pengantar surat; dia ingin menghampirinya, tetapi memutuskan untuk tidak melakukan itu.
Pada pekerjaannya berkeliling mengantarkan surat dua tahun kemudian, Wiesler melewati sebuah toko buku yang jendela kacanya menampilkan promosi novel terbaru Dreyman, Sonate vom Guten Menschen. Dia masuk ke toko buku tersebut, membuka sebuah salinan buku tersebut dan mendapati bahwa buku tersebut didedikasikan "Untuk HGW XX/7, sebagai ungkapan terima kasih". Wiesler membeli buku tersebut; ketika pelayan toko bertanya apakah Wiesler ingin buku tersebut dibungkus sebagai hadiah, dia menjawab, "Tidak, ini untukku."
Pemeran
- Ulrich Mühe sebagai Hauptmann Gerd Wiesler
- Martina Gedeck sebagai Christa-Maria Sieland
- Sebastian Koch sebagai Georg Dreyman
- Ulrich Tukur sebagai Oberstleutnant Anton Grubitz
- Thomas Thieme sebagai Menteri Bruno Hempf
- Hans-Uwe Bauer sebagai Paul Hauser
- Volkmar Kleinert sebagai Albert Jerska
- Matthias Brenner sebagai Karl Wallner
- Charly Hübner sebagai Udo
- Herbert Knaup sebagai Gregor Hessenstein
- Bastian Trost sebagai tahanan 227
- Marie Gruber sebagai Frau Meineke
- Zack Volker Michalowski sebagai ahli tulisan
Referensi