Terminal Kambang Putih merupakan terminal penumpang tipe A dan merupakan terminal induk terbesar di kabupaten Tuban. Nama terminal ini diambil dari nama destinasi pariwisata bahari Tuban yang terletak tepat di utara bangunan terminal, yaitu Pantai Kambang Putih. Lokasi terminal berada di ruas jalan nasional pantai utara Jawa serta terletak di barat perbatasan kawasan ibukota kabupaten di kecamatan Tuban. Terminal seluas 106.764 m2 ini dibangun pada tahun 2005 untuk menggantikan fungsi terminal lama (3 km arah tenggara terminal baru, di Jalan RE Martadinata) yang sudah tidak representatif. Per tahun 2017, pengelolaan terminal ini diambilalih oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Terminal ini berfungsi melayani moda transportasi umum seperti angkutan kota, angkutan pedesaan dan bus antarkota.[1][2][3][4][5][6][7]
Kondisi Terminal
Sejak dibangun kembali pada tahun 2012, kondisi Terminal Kambang Putih tergolong mangkrak dan mati suri. Pasalnya, terminal ini sepi dari angkutan umum dan aktivitas penumpang. Kondisi ini diperparah dengan ditemukannya beberapa sudut bangunan terminal yang terlihat kusam dan berlumut. Bahkan di beberapa sudut terminal terlihat sangat sepi dan sunyi sehingga dikhawatirkan rawan terjadinya tindak kriminalitas.[8][9][10][11]
Meski terminal ini dikelola Kementerian Perhubungan sejak tahun 2017, namun tidak banyak berpengaruh. Hal ini disebabkan penumpang lebih memilih naik-turun di beberapa titik di dekat pusat kota Tuban seperti terminal lama, Alun-alun dan Halte Manunggal. Angkutan umum bus antarkota hanya memanfaatkan terminal ini sebagai tempat singgah saja.[12][13]
Terminal - Bogorejo - Halte Manunggal - Pasar Baru
Terminal - Taman Sleko - Polsek Semanding - Pasar Baru
Terminal - Bogorejo - Taman Sleko - Pasar Baru
Terminal - Bogorejo - GOR - Pasar Baru
Terminal - Sumurgung - RSUD - Perum Karang Indah
Terminal - Taman Sleko - Gedongombo - Perumnas Tasikmadu
Rute Angkutan Pedesaan
Moda transportasi angkutan pedesaan menghubungkan kawasan perkotaan Tuban dengan kawasan pedesaan di kabupaten Tuban seperti Merakurak, Montong, Bulu (Bancar), Rengel dan Ponco (Parengan). Selain itu, angkutan pedesaan juga menjangkau kawasan di luar kabupaten Tuban, yaitu Paciran (Lamongan) via Palang. Angkutan pedesaan umumnya menggunakan kendaraan Mitsubishi Colt L300 (station). Per tahun 2005, tercatat terdapat tujuh trayek angkutan pedesaan Tuban yang seluruhnya mempunyai titik awal dan akhir dari terminal ini. Namun saat ini titik awal dan akhir pemberangkatan angkutan pedesaan terpusat di Jalan Gajahmada (Pasar Baru Tuban). Berikut adalah trayek angkutan pedesaan yang beroperasi di perkotaan Tuban (tahun 2005).[14][15][16]
Tuban - Merakurak - Montong
Tuban - Merakurak - Kerek - Montong
Tuban - Merakurak - Kerek - Tambakboyo
Tuban - Jenu - Tambakboyo - Bulu
Tuban - Semanding - Grabagan - Rengel
Tuban - Palang - Brondong - Paciran
Tuban - Pakah - Plumpang - Rengel - Soko - Ponco
Rute Bus Antarkota
Terminal Kambang Putih merupakan titik awal keberangkatan dari beberapa trayek bus AKDP rute Bojonegoro, Jombang dan Malang. Selain itu terminal ini merupakan titik lintasan dari sebagian besar trayek bus antarkota dari Surabaya menuju kota-kota di kawasan pantai utara Jawa seperti Jepara, Semarang dan Cirebon. Per tahun 2020, terdapat 13 operator perusahaan otobus (PO) yang melayani trayek pada rute tersebut. Berikut merupakan trayek bus antarkota yang melintasi Terminal Kambang Putih.[17][18][19]