Suku Kazak Don
Suku Kazak Don (bahasa Rusia: Донские казаки, translit. Donskiye kazaki, bahasa Ukraina: Донські козаки) atau Donia (bahasa Rusia: донцы, translit. dontsy, bahasa Ukraina: донці), adalah sekelompok kazak yang tinggal sepanjang tengah dan bawah Sungai Don, Rusia. Secara historis, mereka tinggal di bekas Tentara Kazak Don (bahasa Rusia: Донское казачье войско, translit. Donskoe kazache voysko, bahasa Ukraina: Головне Донське військо), yang merupakan republik demokratis yang merdeka atau otonom di Rusia Selatan saat ini dan sebagian wilayah Donbas, Ukraina, dari akhir abad ke-16 hingga 1918. Suku Kazak Don memiliki tradisi militer yang kaya - mereka memainkan peran penting dalam sejarah perkembangan Kekaisaran Rusia dan turut terlibat dalam sebagian besar perang besarnya. EtimologiNama "Kazak" (bahasa Rusia: казак, translit. kazak; bahasa Ukraina: козак) banyak digunakan untuk mencirikan "rakyat bebas" (bandingkan dengan bahasa Turkik qazaq, yang berarti "orang bebas") dibandingkan dengan nama lain yang mempunyai kedudukan berbeda dalam masyarakat feodal (seperti: petani, bangsawan, pendeta, dll). Nama "Kazak" juga diterapkan pada migran, perompak bebas dan bandit.[4] Kata ini memiliki akar etimologis yang sama dengan "Kazakh", sebuah Suku Turkik di Asia Tengah yang tidak ada hubungannya. [5][6] Asal UsulAsal muasal Bangsa Kazaki masih belum jelas. Dalam pandangan modern, suku Kazak Don adalah keturunan bangsa Slavia yang terhubungan dengan wilayah Rusia seperti Povolzhye, Republik Novgorod, dan Kepangeranan Ryazan, dan wilayah Ukraina seperti Dnieper. Serta suku nomaden yang mendiami Stepa. Gotho-Alan[7][halaman dibutuhkan] juga bisa berperan dalam membentuk budaya Kazak Don, yang berasal dari bagian barat Kaukasus Utara.[8][membutuhkan kutipan untuk dapat dipastikan] Teori TurkikTeori ini dikemukakan oleh sejarawan asal Rusia, A.M. Orlov yang menyatakan bahwa Kumpulan Kazak terbentuk diantara pengembara Turkik. Dia kemudian berpikir bahwa Perkumpulan Kazak Don pada awalnya sebagian besar dibentuk oleh "Tatar Meshchera" di bawah Gerombolan Emas, yang juga dia hubungkan dengan Tatar Mishar nantinya.[9] A. V. Mirtov menulis bahwa kehidupan dan bahasa Kazak Don sangat dipengaruhi oleh "Tatar dari Meshchera". G. Shtekl di sisi lain menulis bahwa Kazak Rusia pertama hanya "Tatar Terrusifikasi." V. N. Tatishchev: "beberapa dari mereka tinggal di kota kecil meshchera, ibu kotanya adalah Donskoy, tempat Biara Donskoy sekarang berada."[9] A.A. Gordeyev juga menghubungkan mereka dengan Gerombolan Emas dan menyatakan: "Mereka tidak jatuh dibawah Khan Orda, tidak menerima perbudakan, menderita karena segala jenis ketidakadilan sosial, dan memberontak melawan pemerintah feodal".[10] SejarahAwalnyaLebih dari dua ribu tahun yang lalu, Bangsa Skithia tinggal di tepi sungai Don. Banyak makam Skithia ditemukan di daerah ini.[11] Selanjutnya, daerah tersebut dihuni oleh bangsa Khazar dan suku Kuman. Dari abad ke-16 hingga ke-18, stepa sungai Don merupakan bagian dari "kawasan belantara" (bahasa Rusia: Дикое Поле). Pada akhir Abad Pertengahan, wilayah ini berada di bawah kendali Gerombolan Emas, dan berbagai kelompok bersenjata Tatar (terutama Tatar Krimea) berkeliaran di sana, menyerang dan memperbudak para pedagang dan pemukim.[12] Umat Kristen pertama yang menetap[per kapan?] di wilayah sekitar Don ialah suku Jász dan Adighe[13] dari Kekhaganan Khazar pada abad ke-7 hingga ke-10. Setelah jatuhnya Gerombolan Emas pada tahun 1480, semakin banyak penjajah mulai berekspansi ke wilayah ini dari Republik Novgorod[14] setelah Pertempuran Shelon (1471), dan dari kepangeranan tetangga Ryazan.[15] Kemudian Suku Kazak Don mendiami wilayah bebas yang merdeka itu hingga akhir abad ke-16.[16] Abad ke-15 hingga ke-17Kazak dari Ryazan disebutkan pada tahun 1444 sebagai pembela Pereslavl-Zalesski melawan unit-unit Gerombolan Emas dan dalam surat Ivan III dari Rusia dari tahun 1502. Setelah Gerombolan Emas jatuh pada tahun 1480, wilayah di sekitar Sungai Don dibagi antara sisi barat Krimea dan sisi timur Nogai. Di perbatasan mereka sejak abad ke-14, stepa luas di wilayah Don ini dihuni oleh rakyat yang tidak puas akan tatanan sosial yang ada, yaitu mereka yang tidak mengakui kekuasaan pemilik tanah, para budak yang melarikan diri, dan mereka yang mendambakan kebebasan. Seiring berjalannya waktu, mereka berubah menjadi komunitas yang bersatu dan disebut sebagai "Kazaki". Pada mulanya pekerjaan utama detasemen kecil bersenjata ini adalah berburu dan menangkap ikan-serta berjuang terus-menerus melawan orang-orang Turki dan Tatar yang menyerang mereka. Abad ke-16Catatan pertama yang berkaitan dengan desa Kazaki ialah "Stanitsa", yang berasal dari tahun 1549. Pada tahun 1552, Suku Kazak Don di bawah komando Ataman Susar Fedorov bergabung dengan tentara Ivan yang Mengerikan selama Pengepungan Kazan pada tahun 1552. Pada tanggal 2 juni 1556, resimen Kazaki Ataman Lyapun Filimonov bersama tentara Moskovit yang terdiri dari Streltsi, menaklukkan dan mengcaplok Kekhanan Astrakhan. Pada masa pemerintahan Ivan yang Mengerikan, ataman Yermak Timofeyevich melakukan ekspedisi untuk menaklukkan Siberia. Setelah mengalahkan Khucum Khan pada musim gugur tahun 1582 dan menduduki Isker, ibu kota Kekhanan Siberia, Yermak kemudian mengirim pasukan Kazaki untuk menyusuri Sungai Irtysh pada musim dingin tahun 1583. Detasemen tersebut dipimpin oleh Bogdan Bryazga (menurut sumber lain, kepala suku Kazaki, Nikita Pan) melewati tanah Vogul Konda-Pelym dan mencapai tembok kota Samarovo. Terkejut dengan serangan Kazaki, Suku Osyak menyerah. Pada musim gugur 1585, tak lama setelah kematian Yermak, pasukan Kazak yang dipimpin oleh Voevoda Ivan Mansurov (seorang komandan tentara) mendirikan kota berbenteng Rusia pertama di Siberia, Obskoy, di muara sungai Irtysh, di tepi kanan Sungai Ob. Tanah Mansi dan Khanty kemudian menjadi bagian dari Negara Rusia. Yang akhirnya diamankan dengan berdirinya kota Pelym dan Berezov pada tahun 1592 dan Surgut pada tahun 1594. Sebagai hasil ekspedisi Yermak, Rusia mampu mencaplok Siberia. Abad ke-17Pada abad ke-17 Bangsa Kazaki memulai perang melawan Utsmaniyah dan Kekhanan Krimea. Pada tahun 1637, Kazak Don bergabung dengan Kazaki Zaporizhia, merebut benteng strategis Utsmaniyah di Azov, yang merupakan penjaga wilayah Don.[17] Pertahanan Benteng Azov pada tahun 1641 merupakan salah satu tindakan peting dalam sejarah Kazak Don. Setelah pengambilalihan total Wilayah Bebas Kazak Don di bawah kendali Muskovia, Sejarah Kazak Don menjadi lebih erat dengan sejarah seluruh Rusia. Sebagai imbalan atas perlingdungan perbatasan Selatan Rusia pada abad pertengahan, Kazak Don diberi hak istimewa untuk tidak membayar pajak dan otoritas Tsar di tanahnya tidak mutlak seperti di wilayah lainnya di Rusia. Selama periode ini, tiga pemberontak paling terkenal di Rusia, Stenka Razin, Kondraty Bulavin, dan Yamelyan Pugachev, adalah seorang Kazak Don. Abad ke-18-19Setelah tahun 1786, wilayah Kazak Don secara resmi disebut dengan Tanah Voisko Don kemudian diubah menjadi Provinsi Voisko Don (Oblast’ Voyska Donskogo) pada tahun 1870 (sekarang merupakan bagian dari wilayah Rostov, Volgograd, dan Voronezh di Federasi Rusia serta sebagian wilayah Luhansk di Ukraina). Pada tahun 1805 ibu kota Kazak Don dipindahkan dari Cherkassk ke Novocherkassk (Cherkassk Baru).[18] Kazak Don dianggap berperan penting dalam memukul mundur Invasi Napoleon ke Rusia. Di bawah komando Pangeran Matvey Ivanovich Platov, Kazak Don bertempur dalam sejumlah pertempuran melawan Grande Armée. Pada Pertempuran Borodino, Kazak Don melakukan serangan ke bagian belangkan Tentara Prancis. Platov memimpin seluruh pasukan Kazaki dan berhasil menutupi mundurnya Tentara Rusia ke Moskwa. Kazak Don membedakan diri mereka dalam kampanye berikutnya, dan mengambil bagian dalam Penaklukan Paris. Napoleon dipuji karena menyatakan bahwa, "Kazaki adalah pasukan ringan terbaik dari semua yang ada. Jika aku memiliki mereka di pasukanku, Saya akan mengelilingi dunia bersama mereka.""[19] Dalam sensus umum tahun 1884, populasi laki-laki Kazak Don dilaporkan berjumlah 425,000 orang. Kazak Don adalah yang terbesar dari 10 Pasukan Kazaki yang ada saat itu, menyediakan lebih dari sepertiga total tenaga Kazaki yang tersedia untuk dinas militer. Abad ke-20Perang Dunia PertamaMenjelang Perang Dunia I, Pasukan Kazak Don yang terdiri dari 17 resimen reguler ditambah 6 skuadron sotnia terpisah. Selain itu 2 resimen Pengawal Kekaisaran direkrut dari wilayah Don. Pada tahun 1916, Pasukan Don telah berkembang menjadi 58 resimen garis dan 100 sotnia terpisah. Pusat letak wilayah Don berarti bahwa unit-unit ini digunakan secara luas pada front Jerman dan Austria-Hungaria, meskipun juga ada tapi tidak terlalu banyak yang digunakan dalam front Utsmaniyah di selatan. Dihargainya Don dan Kazak lainnya sebagai pasukan berkuda dicerminkan oleh keputusan yang diambil pada tahun 1916 untuk menurunkan sekitar sepertiga kavaleri reguler Rusia, tetapi tetap mempertahankan resimen Kazak dalam peran tradisional mereka.[20] Revolusi Februari 1917Saat pecahnya Revolusi Februari pada tahun 1917, 3 resimen Kazak Don (yang ke-1, ke-4, dan ke-14) menjadi bagian dari garnisun Sankt-Peterburg. Terdiri dari sebagian anggota baru dari wilayah termiskin dalam wilayah Tentara Kazak Don, unit-unit ini dipengaruhi oleh kekecewaan umum terhadap pemerintahan Tsar. Oleh karena itu mereka tidak bertindak efektif ketika diperintahkan untuk membubarkan demonstrasi yang semakin meningkat di kota tersebut. Laporan-laporan bahwa Kazak Don yang secara historis setia tidak dapat lagi diandalkan merupakan faktor penting dalam runtuhnya rezim Tsar yang secara tiba-tiba itu.[21] Penganiayaan BolshevikTentara Kazak Don dibubarkan di tanah Rusia pada tahun 1918 setelah Revolusi Rusia terjadi. Akan tetapi para Kazak Don yang berada di Tentara Putih dan mereka yang beremigrasi ke luar negeri terus melestarikan tradisi mereka, baik musik maupun lainnya, yang berasal dari Tentara tersebut. Banyak yang mendapatkan pekerjaan sebagai penunggang trik di berbagai sirkus di penjuru Eropa dan Ameriak Serikat. Laksamana Aleksandr Vasiliyevich Kolchak, salah satu pemimpin Gerakan Putih selama Perang Saudara Rusia ialah keturunan Kazak Don. Menyusul kekalahan Tentara Putih dalam Perang Saudara Rusia, kebijakan Dekazakisasi ("Raskazachivaniye") dilaksanakan terhadap Kazaki yang masih hidup dan tanah air mereka karena mereka dipandang sebagai ancaman terhadap rezim Soviet yang baru.[22] Tanah Kazaki seringkali sangat subur dan selama kampanye kolektivisasi, banyak orang Kazaki yang bernasib sama dengan para kulak. Menurut sejarawan Michael Kort, "Selama tahun 1919 dan 1920, dari populasi sekitar 1,5 juta Kazak Don, rezim Bolshevik membunuh atau mendeportasi sekitar 300,000 hingga 500,000 orang".[23] Yang lain, seperti Peter Holquist, memperkirakan 10.000 kematian selama periode ini,[24] Sementara itu jumlah yang jauh lebih besar akan meninggal selama Bencana kelaparan Soviet 1932-33 dan Holodomor. Referensi
|