Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Strategi kawin manusia

Pasangan kawin manusia

Dalam bidang psikologi evolusioner dan ekologi perilaku, strategi kawin manusia adalah seperangkat perilaku yang digunakan oleh manusia untuk memilih, menarik, dan mempertahankan pasangannya. Strategi kawin manusia tumpang tindih dengan strategi reproduksi, yang mencakup seperangkat perilaku lebih luas yang melibatkan waktu reproduksi dan pertukaran antara kuantitas dan kualitas keturunan.

Dibandingkan dengan hewan lain, strategi kawin manusia terbilang unik, misalnya seperti adanya institusi perkawinan yang merupakan pengaruh dari kebudayaan manusia.[1] Manusia mungkin mencari individu lain dengan tujuan membentuk hubungan intim jangka panjang, pernikahan, hubungan biasa, atau persahabatan. Keinginan manusia untuk berteman adalah salah satu dorongan manusia yang paling kuat. Hasrat ini adalah fitur bawaan dari sifat manusia dan mungkin terkait dengan dorongan seks. Proses perkawinan manusia meliputi proses sosial dan budaya di mana satu orang dapat bertemu orang lain untuk menilai kecocokan, proses pacaran, dan proses pembentukan hubungan interpersonal. Ada beberapa kesamaan antara perilaku kawin manusia dan hewan non-manusia, seperti kesamaan dengan perilaku seksual hewan pada umumnya, dan sifat perkawinan asortatif secara khusus.

Latar belakang teoritis

Investasi orang tua

Penelitian tentang strategi perkawinan manusia dipandu oleh teori seleksi seksual, dan berpijak pada konsep investasi orang tua Robert Trivers. Trivers mendefinisikan investasi orang tua sebagai "setiap investasi oleh orang tua pada keturunan individu yang meningkatkan peluang keturunan untuk bertahan hidup (dan keberhasilan reproduksi) dengan mengorbankan kemampuan orang tua untuk berinvestasi pada keturunan lain."[2] Dukungan yang diberikan kepada masing-masing. keturunan biasanya berbeda antara ayah dan ibu. Trivers mengemukakan bahwa perbedaan investasi orangtua antara laki-laki dan perempuan yang mendorong proses seleksi seksual. Pada gilirannya, seleksi seksual mengarah pada evolusi dimorfisme seksual dalam pilihan pasangan, kemampuan kompetitif, dan peragaan percumbuan (lihat karakteristik seks sekunder).

Referensi

  1. ^ Low, B.S. (2007). "Ecological and socio-cultural impacts on mating and marriage". Oxford Handbook of Evolutionary Psychology, 449.
  2. ^ Trivers, Robert L., ed. (1972). "Parental Investment and Sexual Selection". Sexual Selection and the Descent of Man. Routledge. hlm. 136–179. doi:10.4324/9781315129266-7. ISBN 978-1-315-12926-6. 

Pranala luar


Kembali kehalaman sebelumnya


Index: pl ar de en es fr it arz nl ja pt ceb sv uk vi war zh ru af ast az bg zh-min-nan bn be ca cs cy da et el eo eu fa gl ko hi hr id he ka la lv lt hu mk ms min no nn ce uz kk ro simple sk sl sr sh fi ta tt th tg azb tr ur zh-yue hy my ace als am an hyw ban bjn map-bms ba be-tarask bcl bpy bar bs br cv nv eml hif fo fy ga gd gu hak ha hsb io ig ilo ia ie os is jv kn ht ku ckb ky mrj lb lij li lmo mai mg ml zh-classical mr xmf mzn cdo mn nap new ne frr oc mhr or as pa pnb ps pms nds crh qu sa sah sco sq scn si sd szl su sw tl shn te bug vec vo wa wuu yi yo diq bat-smg zu lad kbd ang smn ab roa-rup frp arc gn av ay bh bi bo bxr cbk-zam co za dag ary se pdc dv dsb myv ext fur gv gag inh ki glk gan guw xal haw rw kbp pam csb kw km kv koi kg gom ks gcr lo lbe ltg lez nia ln jbo lg mt mi tw mwl mdf mnw nqo fj nah na nds-nl nrm nov om pi pag pap pfl pcd krc kaa ksh rm rue sm sat sc trv stq nso sn cu so srn kab roa-tara tet tpi to chr tum tk tyv udm ug vep fiu-vro vls wo xh zea ty ak bm ch ny ee ff got iu ik kl mad cr pih ami pwn pnt dz rmy rn sg st tn ss ti din chy ts kcg ve 
Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9