Sinofobia atau sentimen anti-Tiongkok adalah suatu ketakutan dari ketidaksukaan terhadap Tiongkok, Tionghoa, ataupun budaya Tionghoa dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya.[4] Perasaan tersebut sering ditujukan kepada minoritas Tionghoa yang tinggal di luar Tiongkok dan melibatkan imigrasi, pengembangan identitas nasional di negara-negara tetangga, kesenjangan hidup, sistem upeti daerah pusat pada masa lalu, hubungan mayoritas-minoritas, diskriminasi dan rasisme. Perasaan ini berlawanan dari Sinofilia.
Malaysia, Indonesia, dan Filipina
Di negara dengan minoritas Tionghoa, kesenjangan sosial terlihat perbedaannya dengan pribumi. Sebagai contoh, pada tahun 1998, 1% populasi Tionghoa di Filipina mereka menguasai 40% perekonomian swasta di sana, dan disebutkan dengan salah bahwa 3% populasi di Indonesia menguasai 70% perekonomian swasta di Indonesia (pakar ekonomi Indonesia percaya bahwa ini adalah pendapat yang salah, sejak diketahui bahwa kekayaan Indonesia ternyata dikuasai militer pada era Orde Baru).[5] Di Malaysia, fenomena tersebut tidak jauh berbeda dengan kedua negara tersebut. Dominasi pasar oleh Tiongkok merupakan dasar kebencian dan menjadi karakteristik alasan kebencian sebagian orang terhadap segala hal berbau Tiongkok/Tionghoa di negara-negara Asia Tenggara tersebut.[6]
Di negara-negara lain
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya.