Serbia Moravia
Serbia Moravia (bahasa Serbia: Моравска Србија, Moravska Srbija) di dalam sejarah adalah nama yang digunakan untuk menyebut negara Serbia yang paling luas dan paling kuat yang muncul setelah runtuhnya Kekaisaran Serbia (1371).[1] Nama Serbia Moravia berasal dari Sungai Morava yang merupakan sungai utama di daerahnya.[2] Serbia Moravia berdiri sebagai sebuah kepangeranan merdeka di wilayah Morava pada tahun 1371 dan mencapai masa jayanya pada tahun 1379 berkat kekuatan militer dan politik Pangeran Lazar Hrebeljanović, pangeran pertamanya. Pada tahun 1402, Serbia Moravia berubah menjadi Kedespotan Serbia yang akan berdiri hingga tahun 1459 (secara de jure hingga 1560-an). Tambahan kata Moravia bukan mengartikan bahwa negara ini memiliki keterkaitan dengan wilayah Moravia di Republik Ceko. Istilah tersebut mengacu kepada daerah negara yang berada di lembah Sungai Morava Besar, Morava Barat, dan Morava Selatan di Serbia kini. SejarahLazar Hrebeljanović lahir sekitar tahun 1329 di sebuhah benteng di Prilepac, di dekat Novo Brdo, Kosovo, Kerajaan Serbia. Lazar adalah seorang pejabat istana bagi Tsar Stefan Uroš Dušan, serta penerusnya yaitu Tsar Stefan Uroš V (bertahta tahun 1356–1371).[3] Pemerintahan Uroš merupakan masa ketika pemerintah pusat melemah dan Kekaisaran Serbia mengalami perpecahan secara bertahap. Bangsawan-bangsawan kuat di Serbia muncul sebagai raja-raja merdeka di daerah-daerah yang mereka kuasai.[4] Lazar berhenti mengabdi untuk Tsar Uroš sekitar tahun 1363 atau 1365 untuk menjadi raja daerahnya sendiri. Ia memangku gelar pangeran paling tidak sejak tahun 1371.[4] Daerah yang dikuasai Lazar pada awalnya masih berada di bawah pengaruh raja-raja yang lain. Salah satunya yang terkuat adalah Mrnjavčević Bersaudara, Vukašin dan Jovan Uglješa. Pada tahun 1371, mereka kalah dan terbunuh dalam Pertempuran Mariča melawan Kesultanan Utsmaniyah dan Lazar pun mengambil alih daerah kekuasaan mereka. Lazar dan Tvrtko I, Ban Bosnia, pada tahun 1373 bersama-sama mengalahkan seorang bangsawan kuat lainnya yaitu Nikola Altomanović. Sebagian besar daerah kekuasaan Altomanović kini dikuasai Lazar. Sekitar pada waktu yang sama, Lazar mengakui kedaulatan Raja Louis I dari Hungaria,[5] yang kemudian menghadiahkannya wilayah Mačva. Dengan daerah-daerah yang dikuasainya ini, Lazar akhirnya muncul sebagai raja Serbia yang paling berkuasa.[6] Negara yang ia dirikan kemudian dikenal sebagai Serbia Moravia.[7] Serbia Moravia mencapai masa kejayaanya pada tahun 1379 ketika Lazar menguasai Braničevo dan Kučevo dari Radič Branković Rastislalić, seorang vasal Hungaria.[8] Sebuah serbuan Turk masuk ke Serbia Moravia pada tahun 1381 setelah melintas bebas di daerah Utsmaniyah. Mereka dikeluarkan oleh kaki tangan Lazar yaitu Crep Vukoslavić dan Vitomir pada Pertempuran Dubravica yang berlangsung di dekat Paraćin.[7] Pada tahun 1386, Sultan Murad I dari Utsmaniyah menyerang Serbia dengan pasukan besar dan berhasil mengambil Niš. Lazar berhasil menolak kampanye Murad di Pertempuran Pločnik namun tidak diketahui secara pasti apakah pertempuran terebut terjadi sebelum atau setelah Niš jatuh ke tangan Utsmaniyah.[9] Setelah Raja Louis I mangkat pada tahun 1382, perang saudara pecah di Kerajaan Hungaria. Lazar berpartisipasi secara singkat di perang tersebut melawan Pangeran Sigismund dari Luksemburg. Ia juga mengirimkan tentara untuk bertempur di wilayah Beograd dan Syrmia. Pertarungan tersebut berakhir tanpa adanya perubahan daerah bagi Lazar dan perjanjian damai ditandatangani dengan Sigismund tahun 1387.[10] Pada Pertempuran Kosovo tanggal 15 Juni 1389, Lazar memmimpin pasukannya untuk melawan invasi pasukan Kesultanan Utsmaniayh pimipnan Murad. Lazar dan Murad meninggal di pertempuran tersebut. Meskipun akhirnya pertempuran berakhir imbang, Serbia mengorbankan banyak tentaranya.[7][11] Lazar kemudian diteruskan oleh putra tertuanya yaitu Stefan Lazarević. Karena Stefan masih di bawah umur ketika Lazar meninggal, permaisurinya, Putri Milica menjadi wali pemerintahan. Lima bulan setelah Pertempuran Kosovo pasukan Hungaria di bawah Raja Sigismund menyerang Serbia dari utara. Ketika pasukan Utsmaniyah datang kembali ke Serbia untuk menuju Hungaria pada musim panas tahun 1390, Milica mengakui kedaulatan Utsmaniyah.[11] Stefan Lazarević ikut berpartisipasi sebagai vasal Utsmaniyah dalam Pertempuran Karanovasa tahun 1394, Pertempuran Rovine tahun 1395, Pertempuran Nicopolis tahun 1396, dan Pertempuran Angora tahun 1402. Setelah Pertempuran Angora, ia berlawat ke Konstantinopel, ibu kota Bizantium, untuk dinobatkan sebagai despot. Sejak saat itu negaranya dikenal sebagai Kedespotan Serbia.[12] Daftar raja
Referensi
|