Meskipun nama resmi Asosiasi Sepak Bola Jepang dalam bahasa Inggris (Japan Football Association) menggunakan istilah "football", namun istilah sakkā (サッカーcode: ja is deprecated ), yang berasal dari "soccer", jauh lebih umum digunakan daripada istilah futtobōru (フットボールcode: ja is deprecated ), sehingga nama Jepang JFA adalah Nippon Sakkā Kyōkai.
Sebelum Perang Dunia II, istilah sepak bola yang umum digunakan di Jepang adalah shūkyū (蹴球code: ja is deprecated , kick-ball (bola-sepak / sepak bola)), yaitu sebuah Istilah Sino-Jepang. Dengan istilah-istilah Jepang yang sebelumnya eksklusif digantikan oleh pengaruh Amerika setelah Perang Dunia II, maka istilah sakkā menjadi lebih umum. Namun dalam beberapa tahun terakhir, banyak tim sepak bola profesional menamakan diri mereka sebagai F.C. (klub sepak bola), contohnya adalah FC Tokyo dan Kyoto Sanga FC.
Pertandingan sepak bola resmi pertama di Jepang diyakini secara luas diadakan pada tanggal 18 Februari 1888, antara Yokohama Country & Athletic Club dengan Kobe Regatta & Athletic Club. YC&AC adalah klub tertua yang menjalankan sepak bola di Jepang, ketika sepak Bola diperkenalkan ke klub pada tanggal 25 Desember 1886, dan untuk sesi pelatihan mulai Januari 1887.
Klub yang dianggap sebagai klub sepak bola Jepang pertama, yang didirikan sebagai klub sepak bola adalah Tokyo Shukyu-dan, yang didirikan pada tahun 1917, yang sekarang berkompetisi di liga amatir Prefektur Tokyo.
Pada tahun 1920-an, asosiasi-asosiasi sepak bola dibentuk dan turnamen-turnamen regional dimulai di universitas-universitas dan sekolah-sekolah menengah khususnya di Tokyo.
Selain piala nasional, yaitu Piala Kaisar yang didirikan pada tahun 1921, terdapat beberapa upaya untuk menciptakan kejuaraan nasional tingkat senior. Yang pertama adalah Kejuaraan Sepak Bola para Pekerja Seluruh Jepang / All Japan Works Football Championship (AJWFC), yang didirikan pada tahun 1948 dan terbuka hanya untuk tim perusahaan. Yang kedua adalah Kejuaraan Sepak Bola Antar Kota Seluruh Jepang / All Japan Inter-City Football Championship (AJICFC), yang didirikan pada tahun 1955 dan memisahkan klub berdasarkan kota (klub, perusahaan, universitas atau otonom mana pun, dapat mewakili kota asal mereka dan lolos), tetapi Piala Kaisar tetap didominasi oleh tim-tim universitas sampai akhir tahun 1950an. Semua turnamen-turnamen ini menggunakan format Sistem gugur.
Liga nasional pertama yang terorganisir, yaitu Japan Soccer League (Liga Soccer Jepang), diselenggarakan pada tahun 1965 dengan delapan klub perusahaan yang amatir dan menggantikan AJWFC dan AJICFC.
Pada Pertandingan Olimpiade Meksiko 1968, tim nasional Jepang, yang diisi oleh bintang-bintang JSL papan atas pada masanya, meraih kesuksesan besar pertamanya dengan memenangkan tempat ketiga dan medali perunggu.
Keberhasilan di Olimpiade mendorong terciptanya Divisi Kedua untuk JSL dan JSL terbuka untuk beberapa pemain profesional, yang pada awalnya, merupakan orang-orang asing, terutama orang-orang Brasil, dan beberapa dari negara lain, sedangkan para pemain Jepang tetaplah seorang amatir, yang harus bekerja harian di perusahaan pemilik klub (atau perusahaan lain jika klub mereka bersifat otonom). Hal ini membatasi pertumbuhan para pemain Jepang, sehingga banyak pemain Jepang yang lebih baik harus pindah ke luar negeri untuk mencari nafkah dari bermain sepak bola, seperti Yasuhiko Okudera, pemain Jepang pertama yang bermain di klub profesional Eropa, yaitu di1. FC Köln dari Jerman.
Selanjutnya Jepang mendapat kesempatan menjadi tuan rumah kompetisi internasional pertamanya, yaitu Kejuaraan Dunia Remaja FIFA 1979, dan UEFA beserta CONMEBOL membantu kesadaran Jepang terhadap sepak bola dengan mengadakan Piala Interkontinental yang dimainkan di Tokyo sebagai tempat netral.
Pada tahun 1993, Liga Sepak Bola Profesional Jepang (umumnya dikenal sebagai J.League) dibentuk menggantikan Liga Soccer Jepang yang semi-profesional sebagai kompetisi klub tingkat atas baru di Jepang.[13]Awalnya J.League terdiri dari beberapa klub top dari JSL lama, yang sepenuhnya sudah berubah menjadi profesional, dan diganti namanya agar sesuai dengan komunitas, dan dengan identitas perusahaan diminimalkan.[14] Liga baru dengan standar lebih tinggi menarik lebih banyak penonton dan membantu olahraga ini meningkat popularitasnya. Liga profesional juga menawarkan insentif bagi klub amatir non-perusahaan untuk menjadi bagian dari barisan mereka tanpa dukungan besar dari perusahaan. Contoh utama klub komunitas yang tidak berafiliasi dengan perusahaan yang naik dari liga prefektur dan regional ke liga utama adalah Albirex Niigata dan Oita Trinita.
Jepang berpartisipasi dalam turnamen Piala Dunia pertamanya di Piala Dunia FIFA 1998 yang diadakan di Prancis. Pada tahun 2002, Jepang menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia FIFA 2002 dengan Republik Korea. Setelah itu, komunitas sepak bola kedua negara menerima FIFA Fair Play Award. Tim nasional Jepang telah mencapai babak 16 besar dalam empat kesempatan – sebagai tuan rumah pada tahun 2002, ketika mereka disingkirkan oleh Turki 1-0, pada tahun 2010, di mana mereka kalah dari Paraguay melalui adu penalti, di 2018 di mana mereka kalah 2–3 dari Belgia, dan di Piala Dunia FIFA 2022. Jepang juga lolos ke Piala Dunia FIFA 2006 di Jerman, Piala Dunia FIFA 2010 di Afrika Selatan dan Piala Dunia FIFA 2014 di Brasil.
Kejuaraan dan turnamen
Turnamen dalam negeri
J. League (Liga Sepak Bola Profesional Jepang) adalah liga nasional teratas di Jepang dengan pembagian divisi J1 division, divisi J2dan divisi J3.
^Manzenreiter, Wolfram; Horne, John. "Memainkan Permainan Pasca-Fordist di/ke Timur Jauh: Sepakbolaisasi Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan". 8. doi:10.1080/14660970701440899.Parameter |tanggal= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |edisi= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |jurnal= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |halaman= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Jepang Mengadakan Kampanye Sepak Bola". Christian Science Monitor. 1993 -06-11. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Agustus 2019. Diakses tanggal 2013-11-17.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)