Artikel ini membutuhkan penyuntingan lebih lanjut mengenai tata bahasa, gaya penulisan, hubungan antarparagraf, nada penulisan, atau ejaan. Anda dapat membantu untuk menyuntingnya.
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus.
Satria Wirandhana (lahir 31 Juli 1989) atau yang lebih dikenal sebagai Satria Mulia adalah seorang aktor berkebangsaan Indonesia. Ia mulai belajar drama, saat duduk di sekolah menengah pertama. Ia mengawali kariernya sebagai model di majalah Aneka Yess! dan Tabloid Keren Beken!. Debut film pertamanya dimulai pada tahun 2018, saat ia menerima peran untuk filmMoonrise Over Egypt. Sejak tahun 2013, ia telah membintangi puluhan Iklan, bermain dalam film televisi, sinetron juga menjadi bintang tamu di beberapa gelar wicara dari stasiun tv swasta.
Kehidupan awal
Satria lahir di Kota Tebing Tinggi, 31 Juli1989 dan merupakan anak dari pasangan Drs. Triandha Emes dan Eriana Tumin. Masa kecilnya dihabiskan di dua kota, yakni Tebing Tinggi dan Medan Bersama orangtua dan adik adiknya.
Keluarganya merupakan keluarga yang sangat berkecukupan dan harmonis. Kendati tumbuh sejak kecil bersama keluarga besar yang memperhatikannya, ia tak pernah merasa kekurangan kasih sayang dari keluarganya. Sejak kecil, Satria tumbuh di tengah keluarga sangat fanatik. Orangtuanya yang menganut agama islam, selalu mengajarkan satria, di dunia tidak ada perbedaan agama, perbedaan ialah orang baik dan orang jahat.
Karier
Satria memulai awal karier di dunia hiburan dengan menjadi seorang model. Sebelumnya, Satria ialah finalis wajah Bollywood Look 2008 majalah Aneka Yess! tahun 2008. Namun, karena ayahnya meminta agar ia menyelesaikan S1 Agrobisnisnya di Universitas Sebelas Maret, Solo, Satria harus menunda perjuangannya di entertainment selama 5 tahun.
Satria mengawali karier aktingnya di sinetron pada tahun 2013, di antaranya lewat sinetronCentini Manis, Tendangan Si Madun (musim 3), Bukan Siti Nurbaya, dan lain-lain. Dari kemunculannnya di sejumlah sinetron, Satria mulai mendapat beberapa tawaran bermain untuk iklan, ftv, dan film layar lebar. Tahun berikutnya, ia menerima banyak tawaran untuk menjadi juri pemilihan model di acara acara event organizer nasional ternama.
Debut filmnya dimulai pada tahun 2018, lewat film drama biopic berjudul Moonrise Over Egypt. Film ini disutradarai Pandu Adiputra, dan mengambil lokasi syuting di Mesir. Untuk mendapat peran di film itu, ia mengikuti audisi. Produser dan sutradara memilih Satria untuk bermain sebagai peran utama yakni Mohammad Rasjidi (Menteri Agama RI 1) dan menyingkirkan 2 aktor besar untuk peran ini. Satria harus memerankan karakter orang Jawa kalem yang tegas dan berpendidikan tinggi. Film ini sudah ditayangkan di bioskop Australia, festival terbesar di Arab Saudi yaitu Festival Janadriyah Riyadh , Festival di cina , malaysia airlines, garuda airlines, Festival Film Internasional Balinale , wetv, iflix dan maxstream.
Pada tahun 2016, nama Satria menjadi viral di dalam maupun luar negeri. Ini karena keberhasilannya bisa menemui aktris papan atas internasional Bollywood yaitu Kareena Kapoor di 3 negara. Hal itu berhasil membuat Satria diundang di berbagai acara talkshow Trans TV, dan bahkan diliput oleh media International Indian Film Academy Awards (IIFA), bahkan puluhan media nasional menuliskan tentang ini.
Satria telah membintangi puluhan judul FTV. Untuk FTV berjudul Rumah Jalan Mawar, Satria berperan sebagai tokoh utama bersama Robby Purba dan Angelica Simperler. Ia memerankan karakter sebagai Ghandhi, seorang mahasiswa ganteng yang sok ganteng dan over-pede tapi penakut. Rumah Jalan Mawar ialah film televisi bergenre horor yang tayang di Trans 7. Film televisi tersebut meraih rating tinggi sehingga ditayangkan secara berulang kali.
Menjelang awal tahun 2017, Satria berperan kembali sebagai peran utama di sinetron yang berjudul Rara dan Peri Ikan Leungli yang tayang di MNCTV. Dalam sebuah artikel, Liputan 6 pernah menuliskan bahwa Satria menguasai 6 medok bahasa yaitu Melayu,Batak, Sunda, Betawi, Madura dan, India. Hal itu membuat Satria tidak mengalami kesulitan untuk mengimprovisasikan dialek.