Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Salaryman

"Sararīman" sehari-harinya menaiki kereta api untuk bekerja di wilayah metropolitan Tokyo.

Salaryman (bahasa Jepang: サラリーマン, Sararīman, orang gajian) adalah sebutan untuk seseorang yang pendapatannya berbasis gaji, terutama mereka yang bekerja untuk perusahaan besar (korporasi). Kata ini banyak ditemukan dalam buku dan artikel yang berkaitan dengan budaya Jepang. Ia sering digunakan terutama di perusahaan-perusahaan Jepang, dan kemunculannya dalam manga dan anime Jepang secara bertahap telah menyebabkannya diterima di negara-negara berbahasa Inggris sebagai kata benda untuk pekerja kerah putih (white-collar businessman) Jepang. Sesungguhnya setelah Perang Dunia II usai, menjadi salaryman dipandang sebagai pintu gerbang menuju gaya hidup kelas menengah yang stabil. Namun dalam penggunaan modern, istilah ini berasosiasi dengan jam kerja yang panjang, prestise yang rendah dalam hierarki korporasi, tidak adanya sumber pendapatan yang penting selain gaji, perbudakan upah, dan karōshi. Istilah salaryman merujuk hampir secara eksklusif kepada laki-laki.

Gambaran sosial

Kemunculan salaryman di masyarakat Jepang telah melahirkan banyak penggambaran di media dan berbagai kartun. Berikut ini adalah stereotip gambaran dari seorang salaryman:

  • Gaya hidup seluruhnya berkutat di sekitar pekerjaannya di kantor.
  • Bekerja lembur setiap hari.
  • Rajin tetapi tidak orisinal.
  • Benar-benar taat bila mendapat perintah dari jabatan yang lebih tinggi di perusahaan.
  • Memiliki ikatan emosional yang kuat dengan rekan sekerja.
  • Minum-minum, main golf, dan mahjong adalah tiga kegiatan sosial utama yang memberikan stimulasi di luar pekerjaan.
  • Kurang inisiatif dan keinginan bersaing.
  • Mengenakan setelan jas, dasi, dan sepatu kerja setiap hari tanpa terkecuali.
  • Karaoke larut malam.

Gambar gaya hidup yang seluruhnya berkutat di sekitar pekerjaan melahirkan nama-nama untuk mengolok-olok salarymen; seperti shachiku (社畜) yang berarti "hewan ternak perusahaan", dan kaisha no inu (会社の犬) yang berarti "anjing perusahaan".

Gambar sosial yang ada mungkin berbeda sesuai dengan periode waktu dan situasi ekonomi yang berbeda pula. Sebagai contoh, gambaran salaryman selama masa gelembung harga aset Jepang adalah seorang prajurit bisnis yang bersenjatakan minuman energi; sedangkan dalam periode pasca-gelembung adalah seorang pekerja yang meringkuk takut menghadapi pengurangan karyawan atau pemotongan gaji. Citra salaryman dalam tiap periode sering kali mencerminkan kondisi sosial keseluruhan Jepang saat itu.

Datsusara

Datsusara (脱サラ) mengacu pada tindakan berhenti bekerja sebagai salaryman dan mencari pekerjaan baru. Istilah ini hanya merujuk kepada mereka yang berhenti dari pekerjaan kantor mereka untuk menemukan pekerjaan lain yang lebih memenuhi panggilan jiwa; dan bukan orang-orang yang terpaksa mencari pekerjaan baru setelah dipecat atau mereka berhenti hanya karena bosan. Menjadi "ayah yang tinggal di rumah" juga tidak memenuhi syarat untuk istilah ini. Contoh datsusara meliputi pekerja SoHo, web designer, petani, nelayan, seniman tradisional, penulis, pemilik restoran/toko, pewaralaba, dan banyak pekerjaan lainnya.

Datsusara bukanlah pilihan yang mudah bagi salaryman. Pekerjaan baru sering kali merupakan impian masa kanak-kanak atau semacam inspirasi yang timbul sesaat, dan membutuhkan waktu dan kerja yang banyak untuk dapat diwujudkan. Bahaya terbesar adalah bila mengambil sebuah profesi tanpa pengetahuan dan pelatihan yang tepat; seorang salaryman yang berusaha untuk menjadi petani organik tanpa sadar dapat menghancurkan panen pertamanya karena semua pengetahuannya didasarkan pada membaca dan mempelajari buku dan bukannya melalui pelatihan langsung di lapangan.

Meskipun banyak risiko yang akan dihadapi, jumlah orang-orang yang mengundurkan diri dari pekerjaan salaryman mereka telah meningkat sejak tahun 1990-an. Banyak di antara orang-orang tersebut menjadi salaryman hanya karena didorong untuk melakukannya oleh lingkungan pada masa kecil mereka, dan kemudian berhenti setelah kondisi pekerjaan tersebut membuat mereka menjadi berkecil hati. Datsusara juga dapat dilihat sebagai bangkitnya perlawanan terhadap stres karena sekolah dan ujian masuk universitas, atau terhadap hierarki perusahaan. Faktor lainnya ialah meningkatnya standar hidup masyarakat, yang telah membuat seseorang merasa tidak terlalu membutuhkan adanya penghasilan tetap tertentu untuk dapat bertahan hidup.

Lihat pula

Kembali kehalaman sebelumnya


Index: pl ar de en es fr it arz nl ja pt ceb sv uk vi war zh ru af ast az bg zh-min-nan bn be ca cs cy da et el eo eu fa gl ko hi hr id he ka la lv lt hu mk ms min no nn ce uz kk ro simple sk sl sr sh fi ta tt th tg azb tr ur zh-yue hy my ace als am an hyw ban bjn map-bms ba be-tarask bcl bpy bar bs br cv nv eml hif fo fy ga gd gu hak ha hsb io ig ilo ia ie os is jv kn ht ku ckb ky mrj lb lij li lmo mai mg ml zh-classical mr xmf mzn cdo mn nap new ne frr oc mhr or as pa pnb ps pms nds crh qu sa sah sco sq scn si sd szl su sw tl shn te bug vec vo wa wuu yi yo diq bat-smg zu lad kbd ang smn ab roa-rup frp arc gn av ay bh bi bo bxr cbk-zam co za dag ary se pdc dv dsb myv ext fur gv gag inh ki glk gan guw xal haw rw kbp pam csb kw km kv koi kg gom ks gcr lo lbe ltg lez nia ln jbo lg mt mi tw mwl mdf mnw nqo fj nah na nds-nl nrm nov om pi pag pap pfl pcd krc kaa ksh rm rue sm sat sc trv stq nso sn cu so srn kab roa-tara tet tpi to chr tum tk tyv udm ug vep fiu-vro vls wo xh zea ty ak bm ch ny ee ff got iu ik kl mad cr pih ami pwn pnt dz rmy rn sg st tn ss ti din chy ts kcg ve 
Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9