R.A.J. Lumenta
R.A.J Lumenta atau nama lengkapnya Reyn Altin Johannes Lumenta (26 Februari 1933 – 28 September 2003) adalah Direktur Utama Garuda Indonesia periode 1984-1988 menggantikan Wiweko Soepono yang menjabat sebelumnya. Ia berasal dari keluarga beretnis Manado. Sebelum menjabat pucuk pimpinan Garuda, menjabat Direktur utama Merpati Nusantara Airlines periode 1979-1983, Saat itu, Merpati sebagai anak perusahaan Garuda. Selanjutnya Lumenta ditarik kembali ke Garuda dengan jabatan Sekretaris Perusahaan sampai kemudian menggantikan Wiweko November 1984. Direktur GarudaSelama menjabat sebagai Direktur Utama Garuda, R.A.J.Lumenta membangun citra baru Garuda Indonesia dengan langkah-langkah diantaranya mengganti Logo Garuda Indonesian Airways yang berwarna merah oranye serta tulisan logo garuda dengan kode penerbangan GIA berwarna merah yang tertera diantaranya baik pada pesawat serta tiket menjadi Garuda Indonesia dengan logo Garuda yang dikenal sekarang dengan berwarna dasar biru serta kode penerbangan GA, dengan bantuan dari perusahaan konsultasi merek Landor Associates dari Amerika Serikat. Mengganti seragam para pramugari-pramugara serta awak kabin. Menerapkan 10 prinsip manusia Garuda Indonesia yang sering terpampang pada agen maupun kantor urusan penerbagan Garuda pada masa itu. Serta memperbaiki dan meningkatkan gaji pegawai yang dahulu agak kurang diperhatikan. Lumenta dikenal sebagai sosok yang tinggi solidaritas dan dedikasinya kepada Garuda Indonesia serta paling rajin kerjanya demikian dikatakan mantan Direktur utama Garuda Moehamad Soeparno dan penerusnya Indra Setiawan (Direktur Garuda yang sekarang adalah Pahala Nugraha Mansury). Selama menjabat Lumenta dikenalpada yakni penampilan khasnya dengan jaket biru dan test pen tak pernah lepas dari sakunya. Kariernya di Garuda dimulai di Bagian Airframe & Systems Engineer Dinas Teknik Garuda (1957-1958). Setahun kemudian ia menjadi Kepala Perawatan Harian Pesawat Terbang Garuda, mendapatkan penghargaan Bunga Seroja (1976) dari Departemen Pertahanan dan Keamanan sebagai penghargaan atas keterlibatan urusan angkutan massal sukarelawan ke Timor Timur serta pendiri Ikatan Motor Besar Indonesia (1976) dan ikut berpartisipasi dalam pendirian Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI). PribadiSelain menjabat Direktur Garuda, Lumenta juga gemar melukis dan fotografi hitam-putih, sekaligus pandai mencetak sendiri hasil pemotretannya.Menurut catatan Harian Kompas, lulusan Hogere Technische School "Technicum", Fakultas Vliegtuigbouw, Rotterdam, Belanda, pada tahun 1956 itu juga sangat pandai menulis artikel dan buku. Buku-buku dan artikel yang pernah ditulis, dicetak, dan diterbitkan atas usaha pribadinya antara lain; Building a New Image (1986),[1] Aerodinamika, yakni publikasi pendidikan teknik penerbangan internal Garuda (1958, Mixtures, tentang kegiatan amatir radio berupa 11 buku mini tersebar di kalangan anggota ORARI (1982-1984), Bermotor 8.450, tentang perjalanan bermotor melintasi Provinsi-provinsi di Sumatra, Malaysia, dan Thailand (1988). Terakhir, ia menulis Medan-Padang 1.450, tentang perjalanan bermotor melintasi Sumatera Utara-Sumatera Barat tahun 1992. Dia menikah beberapa kali dan memiliki 8 orang anak. Meninggal duniaDia meninggal dunia meninggal dunia pada hari Minggu 28 September 2003 pukul 17.15 Waktu Indonesia Barat (WIB) akibat penyakit komplikasi yang dideritanya. Ia dimakamkan hari Senin 29 September 2003 pukul 15.00 WIB sore di pemakaman umum Joglo, Jakarta Barat. Referensi
|