Pusat Bahasa Tionghoa Singapura
Pusat Bahasa Tionghoa Singapura (bahasa Inggris: Singapore Centre for Chinese Language, disingkat SCCL; Hanzi sederhana: 新加坡华文教研中心; Hanzi tradisional: 新加坡華文教研中心; Pinyin: xīn jiā pō huá wén jiào yán zhōng xīn) diumumkan oleh Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada 6 September 2008,[2] dan dibuka oleh Mentor Menteri Lee Kuan Yew pada 17 November 2009.[1][3] Organisasi ini didirikan untuk pembelajaran, pengajaran, dan penelitian pendidikan bahasa Mandarin dalam konteks dwibahasa. Dibentuk bersama oleh Kementerian Pendidikan Singapura dan Lembaga Pendidikan Nasional, SCCL adalah pusat otonom di dalam Universitas Teknologi Nanyang,[4] menandakan upaya kerja sama Pemerintah Singapura, lembaga pelatihan guru profesionalnya, dan akademisi dalam pendidikan bahasa Tionghoa. PelatihanPusat Bahasa Tionghoa Singapura memulai kursus pelatihan pada bulan Juni 2009,[5] yang bertujuan untuk meningkatkan literasi pengajaran, kompetensi dan profesionalisme guru bahasa Tionghoa. Hingga saat ini, organisasi ini telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 30.000 guru bahasa Tionghoa. Untuk menciptakan peluang pendidikan lebih lanjut bagi guru bahasa Tionghoa, SCCL dan Universitas Hong Kong bersama-sama menawarkan program Magister Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Tionghoa dan Doktor Pendidikan Penelitan dalam program Pendidikan Bahasa Tionghoa. Organisasi ini juga bekerja sama dan menandatangani nota kesepahaman dengan Universitas Ilmu Sosial Singapura dan Institut SEED untuk menawarkan gelar sarjana dalam jurusan Pendidikan Bahasa Tioghoa.[6][7][8] PenerbitanNTU-SCCL Press didirikan pada Mei 2012. Terbitannya meliputi buku (pedagogi), jurnal, buku rujukan, bacaan untuk anak-anak, dan alat pengajaran. Selain itu, Journal of Chinese Language Education (JCLE) yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Tionghoa Singapura dan Serikat Guru Tionghoa Singapura (Singapore Chinese Teachers' Union, disingkat SCTU), telah secara resmi masuk dalam daftar jurnal di bawah Chinese Social Sciences Citation Index (CSSCI) (luar negeri) sejak Januari 2014.[9] Konferensi Internasional tentang Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Tionghoa sebagai Bahasa KeduaUntuk memajukan penelitian di bidang pengajaran dan pembelajaran bahasa Mandarin sebagai bahasa kedua dan untuk memudahkan penerapan temuan penelitian, Pusat Bahasa Tionghoa Singapura telah menyelenggarakan Konferensi Internasional tentang Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Mandarin sebagai Bahasa Kedua secara dua tahunan sejak 2009.[10] Referensi
Pranala luar
|