Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Plagiarisme

Orang yang mencoret tanda tangan seniman untuk mengklaim karya sebagai miliknya sendiri:

Plagiarisme atau penjiplakan[1] (dari bahasa Inggris: plagiarism) adalah pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.[2][3] Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Dalam dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator. Singkat kata, plagiat adalah pencurian karangan milik orang lain.[4] Dapat juga diartikan sebagai pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) milik orang lain yang kemudian dijadikan seolah-olah miliknya sendiri.[5] Setiap karangan yang asli dianggap sebagai hak milik si pengarang dan tidak boleh dicetak ulang tanpa izin yang mempunyai hak atau penerbit karangan tersebut.[4] Sesudah 2 × 24 jam berita surat kabar tersiar, maka seseorang dapat mengambil alih dengan syarat harus menyebutkan sumbernya.[4] Plagiarisme juga tidak mengacu ke pada hasil karya tulis saja melainkan juga hasil karya musik, desain, dll.

Etimologi

Pada abad pertama, Marcus Valerius Martialis seorang penyair dari Roma membuat istilah dalam bahasa Latin plagiarius yang berarti mencuri karya orang lain. Plagiary, yang merupakan kata turunan dari plagiarius, dikenalkan di Inggris oleh penulis naskah Ben Jonson pada tahun 1601.[6]

Kategori

Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia Utorodewo dkk. menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme:[7]

  • mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
  • mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri,
  • mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri,
  • mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
  • menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal usulnya,
  • meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya, dan
  • meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.

Yang digolongkan sebagai plagiarisme:

  • menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain
  • mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya

Yang tidak tergolong plagiarisme:

  • menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
  • menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas.
  • mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.

Plagiarisme dalam literatur

Plagiarisme dalam literatur terjadi ketika seseorang mengaku atau memberi kesan bahwa ia adalah penulis asli suatu naskah yang ditulis orang lain, atau mengambil mentah-mentah dari tulisan atau karya orang lain atau karya sendiri (swaplagiarisme) secara keseluruhan atau sebagian, tanpa memberi sumber.

Akademis

Selain masalah plagiarisme biasa, swaplagiarisme juga sering terjadi di dunia akademis. Swaplagiarisme adalah penggunaan kembali sebagian atau seluruh karya penulis itu sendiri tanpa memberikan sumber aslinya.[8] Menemukan swaplagiarisme sering kali sulit karena masalah-masalah hukum yang berkaitan dengan penggunaan wajar.[9] Beberapa organisasi profesional seperti Association for Computing Machinery memiliki kebijakan untuk menangani hal ini.[10]

Contoh

  • James A. Mackay, seorang ahli sejarah Skotlandia, dipaksa menarik kembali semua buku biografi Alexander Graham Bell yang ditulisnya pada 1998 karena ia menyalin dari sebuah buku dari tahun 1973. Ia juga dituduh memplagiat biografi Mary Queen of Scots, Andrew Carnegie, dan Sir William Wallace. Pada 1999 ia harus menarik biografi John Paul Jones tulisannya dengan alasan yang sama.[11][12]
  • Ahli sejarah Stephen Ambrose dikritik karena mengambil banyak kalimat dari karya penulis-penulis lain. Ia pertama dituduh pada 2002 oleh dua penulis karena menyalin sebagian tulisan mengenai pilot-pilot pesawat pembom dalam Perang Dunia II dari buku karya Thomas Childers The Wings of Morning dalam bukunya The Wild Blue.[13] Setelah ia mengakui plagiarisme ini, New York Times menemukan kasus-kasus plagiarisme lain.[14]
  • Penulis Doris Kearns Goodwin mewawancarai penulis Lynne McTaggart dalam bukunya dari tahun 1987, The Fitzgeralds and the Kennedys, dan ia menggunakan beberapa kalimat dari buku McTaggart mengenai Kathleen Kennedy. Pada 2002, ketika kemiripan ini ditemukan, Goodwin mengatakan bahwa ia mengira bahwa rujukan tidak perlu kutipan, dan bahwa ia telah memberikan catatan kaki. Banyak orang meragukannya, dan ia dipaksa mengundurkan diri dari papan Penghargaan Pulitzer.[15][16][17]
  • Seorang ahli matematika dan komputer Dǎnuţ Marcu mengaku telah menerbitkan lebih dari 378 tulisan dalam berbagai terbitan ilmiah. Sejumlah tulisannya ditemukan sebagai tiruan dari tulisan orang lain.[18]
  • Sebuah komite penyelidikan University of Colorado menemukan bahwa seorang profesor etnis bernama Ward Churchill bersalah melakukan sejumlah plagiarisme, penjiplakan, dan pemalsuan. Kanselir universitas tersebut mengusulkan Churchill dipecat dari Board of Regents.[19][20][21][22]
  • Mantan presiden AS Jimmy Carter dituduh oleh seorang mantan diplomat Timur Tengah Dennis Ross telah menerbitkan peta-peta Ross dalam buku Carter Palestine: Peace, Not Apartheid tanpa izin atau memberi sumber.[23]

Fiksi

Contoh

  • Helen Keller dituduh pada 1892 menjiplak cerita pendek The Frost King dari karya Margaret T. Canby The Frost Fairies. Ia diadili di depan Perkins Institute for the Blind, dan dibebaskan dengan selisih satu suara. Ia menjadi paranoid akan plagiarisme sejak itu dan khawatir bahwa ia telah membaca The Frost Fairies namun kemudian melupakannya.[24][25]
  • Alex Haley dituntut oleh Harold Courlander karena sebagian novelnya Roots dituduh meniru novel Courlander The African.[26]
  • Dan Brown, penulis The Da Vinci Code, telah dituduh dan dituntut karena melakukan plagiarisme dua kali.[27][28][29][30][31]
  • Novel pertama Kaavya Viswanathan How Opal Mehta Got Kissed, Got Wild and Got a Life, dilaporkan mengandung jiplakan dari setidaknya 5 novel lain. Semua bukunya ditarik dari peredaran, kontraknya dengan Little, Brown, and Co. ditarik, dan sebuah kontrak film dengan Dreamworks SKG dibatalkan.[32][33][34]

Kasus

Indonesia

Beberapa tokoh Indonesia yang pernah diduga menjadi plagiat di antaranya adalah Chairil Anwar (1949).[35] Penyair ini pernah dituduh telah melakukan plagiarisme suatu karya tulis. Tuduhan tersebut dikeluarkan oleh Hans Bague Jassin melalui tulisannya yang dimuat di Mimbar Indonesia berjudul Karya Asli, Saduran, dan Plagiat yang membahas tentang puisi Kerawang-Bekasi. Adapun Jassin (bergelar Paus Sastra Indonesia) itu membandingkan puisi Chairil dengan The Dead Young Soldiers karya Archibald MacLeish, penyair Amerika Serikat.

Contoh lain adalah kasus yang dialami oleh Siti Fadilah Supari. Dirinya pernah mendapat tuduhan sebagai seorang plagiat. Tulisan Fadilah yang berjudul Cholesterol-Lowering Effect of Soluble Fibre as an adjunct to Low Calories Indonesian Diet in Patients with Hypercholesterolamia ketika seminar di Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta pada tanggal 29 Oktober 2002. Apa yang dia tulis mirip dengan karya James W. Anderson berjudul Long-term Cholesterol Lowering Effect of Psyllium as An Adjunct to Diet Therapy in The Treatment of Hypercholesterolamia, yang dimuat di American Journal of Clinical Nutrition.[36]

Lihat juga

Referensi

  1. ^ (Indonesia) Arti kata penjiplakan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  2. ^ KBBI, 1997: 775
  3. ^ Stepchyshyn, Vera; Nelson, Robert S. (2007). Library plagiarism policies. Assoc. of College & Resrch Libraries. hlm. 65. ISBN 0838984169. 
  4. ^ a b c Shadily, Hassan (1980).Ensiklopedia Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve. hal. 2721
  5. ^ "Plagiat". Arti Kata. Diakses tanggal 23 Juni 2014. 
  6. ^ Valpy, Francis Edward Jackson (2005) Etymological Dictionary of the Latin Language, p.345 entri untuk plagium
  7. ^ Utorodewo, Felicia, dkk. 2007. "Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah". Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.
  8. ^ Irving Hexham (2005). "Academic Plagiarism Defined". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-11-30. Diakses tanggal 2007-02-19. 
  9. ^ Pamela Samuelson (1994). "Self-plagiarism or fair use?". Communications of the ACM. 27 (8). 
  10. ^ "ACM Policy and Procedures on Plagiarism". 2006. 
  11. ^ Ralph Blumenthal (September 21). "Repeat Accusations of Plagiarism Taint Prolific Biographer". The New York Times. 
  12. ^ Ralph Blumenthal (September 26). "Familiarity Stops the Presses". The New York Times. 
  13. ^ David D. Kirkpatrick (January 5). "2 Say Stephen Ambrose, Popular Historian, Copied Passages". The New York Times. 
  14. ^ David D. Kirkpatrick (January 11). "As Historian's Fame Grows, So Do Questions on Methods". The New York Times. 
  15. ^ Doris Kearns Goodwin, Liar. First she plagiarized. Then she claimed it wasn't plagiarism. By Timothy Noah
    Jan. 22, 2002
  16. ^ Historians Rewrite History: The campaign to exonerate Doris Goodwin. Diarsipkan 2007-03-10 di Wayback Machine. By Timothy Noah.
  17. ^ How the Goodwin Story Developed en:George Mason University's History News Network
  18. ^ "A case of plagiarism: Dǎnuţ Marcu Denis Bouyssou1, Silvano Martello, Frank Plastria" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-06-16. Diakses tanggal 2007-02-19. 
  19. ^ Ward's research shoddy[pranala nonaktif permanen] by Casey Freeman, Colorado Daily( 16 Mei 2006).
  20. ^ "Panel recommends firing Colo. professor". AP (June 13, 2006). Diakses tanggal 14 Juni 2006. 
  21. ^ CU to Ernesto Vigil, 17 April 2006, http://www.khow.com/pages/img/cs-churchill%20copy.gif Diarsipkan 2011-05-27 di Wayback Machine.
  22. ^ Sara Burnett. "CU reviewing new charges leveled against Churchill". Rocky Mountain News (May 11, 2006). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-30. Diakses tanggal May 20. 
  23. ^ Melissa Drosjack. "Jimmy Carter Fires Back at Longtime Aide Over Book". Fox News. Diakses tanggal 8 Desember 2006. 
  24. ^ Walter Kendrick (August 30). "Her Hands Were a Bridge to the World". The New York Times. 
  25. ^ Helen Keller (1903). "The Story of My Life". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-12-01. Diakses tanggal 2007-02-19. 
  26. ^ Esther B. Fein (March 3). "Book Notes". The New York Times. 
  27. ^ Report in The Scotsman
  28. ^ Maev Kennedy, In a packed high court, a new twist in The Da Vinci Code begins to unfold, The Guardian, 28 February 2006
  29. ^ Publish and be damned if you don't sell more, The Birmingham Post, 10 March 2006
  30. ^ Da Vinci trial pits history against art, The Observer, 26 February 2006
  31. ^ Court rejects Da Vinci copy claim, BBC News, 7 April 2006
  32. ^ "Student’s Novel Faces Plagiarism Controversy", David Zhou,, The Harvard Crimson, April 23, 2006
  33. ^ "For new author, a difficult opening chapter", Vicki Hyman, The Star-Ledger, April 25, 2006.
  34. ^ "Author McCafferty talks shop with Brick's Lit Chicks" Diarsipkan 2009-07-06 di Wayback Machine., Colleen Lutolf, Brick Township Bulletin, May 18, 2006.
  35. ^ Tempo.co. Tempo http://www.tempo.co/read/news/2014/02/18/078555420/8-Kasus-Plagiat-yang-Menghebohkan-Indonesia/1/2. Diakses tanggal 22 Juni 2014.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)[pranala nonaktif permanen]
  36. ^ "Siti Fadilah Sempat Ditolak Jadi Guru Besar UI". detikcom. 28 Oktober 2004. Diakses tanggal 6 Juni 2021. 
Kembali kehalaman sebelumnya