Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Periode Menengah Ketiga Mesir

Mesir Kuno terpecah pada Periode Menengah Ketiga.

Periode Menengah Ketiga Mesir Kuno adalah periode yang berlangsung dari masa kematian Firaun Ramses XI pada tahun 1070 SM, meliputi dinasti ke-21, ke-22, ke-23, dan ke-24, hingga pengusiran penguasa-penguasa Nubia dari dinasti ke-25 dan pendirian dinasti ke-26 oleh Psamtik I pada tahun 664 SM.

Perkembangan politik

Periode ini berciri perpecahan negara. Bahkan pada masa kekuasaan Ramses XI, dinasti keduapuluh Mesir telah kehilangan kendali atas kota Thebes. Setelah kematiannya, penerusnya, Smendes I, berkuasa dari kota Tanis, dan pendeta-pendeta agung Amun di Thebes menguasai wilayah selatan negara pada periode dinasti keduapuluh satu Mesir.

Negara sempat disatukan kembali pada masa dinasti keduapuluh dua Mesir pada tahun 945 SM. Dinasti tersebut didirikan oleh Shoshenq I yang merupakan keturunan imigran Meshwesh dari Libya Kuno. Kestabilan berhasil dibawa ke seluruh negeri selama satu abad. Sayangnya, pada masa kekuasaan Osorkon II, negara terpecah dua. Shoshenq III dari dinasti keduapuluh dua menguasai Mesir Hilir pada tahun 818 SM, sementara Takelot II dan putranya Osorkon berkuasa atas Mesir Pertengahan dan Hulu. Di Thebes, perang saudara berkobar di Thebes, antara tentara Pedubast melawan keturunan Takelot II/Osorkon B.

Kerajaan Nubia memanfaatkan kekacauan ini. Sekitar tahun 730 SM, Piye melancarkan serangan ke utara dan berhasil mengalahkan penguasa-penguasa Mesir. Ia mendirikan dinasti keduapuluh lima Mesir dan menunjuk penguasa yang ditaklukan sebagai gubernur provinsialnya.

Wibawa Mesir berkurang pada masa ini. Sekutu Mesir telah jatuh ke dalam pengaruh Asiria. Dari sekitar tahun 700 SM, meletus perang antara kedua negara. Meskipun Mesir lebih kaya dan besar, Asiria punya persediaan kayu yang lebih banyak, sementara Mesir mengalami kelangkaan, sehingga Asiria mampu memproduksi lebih banyak arang yang berguna untuk peleburan besi. Maka Asiria punya lebih banyak persenjataan besi. Perbedaan ini berperan penting dalam serangan Asiria ke Mesir pada tahun 670 SM.[1]

Pada tahun 664 SM, Asiria berhasil menghancurkan Thebes dan Memphis. Mesir lalu dikuasai oleh dinasti keduapuluh enam. Psamtik I adalah orang pertama yang diakui sebagai raja seluruh Mesir, dan ia berhasil membawa kestabilan di seluruh negeri selama 54 tahun. Saat Asiria jatuh dalam perang saudara, sang firaun memutuskan hubungan dengan Asiria. Setelah Psamtik wafat, pengganti-penggantinya tetap memandu Mesir ke dalam periode perdamaian dan kesejahteraan dari tahun 610-526 SM. Maka dari itu, Periode Menengah Ketiga berakhir pada masa kekuasaan Psamtik I.

Referensi

  1. ^ Shillington, Kevin (2005). History of Africa. Oxford: Macmillan Education. hlm. 40. ISBN 0-333-59957-8. 
Kembali kehalaman sebelumnya


Index: pl ar de en es fr it arz nl ja pt ceb sv uk vi war zh ru af ast az bg zh-min-nan bn be ca cs cy da et el eo eu fa gl ko hi hr id he ka la lv lt hu mk ms min no nn ce uz kk ro simple sk sl sr sh fi ta tt th tg azb tr ur zh-yue hy my ace als am an hyw ban bjn map-bms ba be-tarask bcl bpy bar bs br cv nv eml hif fo fy ga gd gu hak ha hsb io ig ilo ia ie os is jv kn ht ku ckb ky mrj lb lij li lmo mai mg ml zh-classical mr xmf mzn cdo mn nap new ne frr oc mhr or as pa pnb ps pms nds crh qu sa sah sco sq scn si sd szl su sw tl shn te bug vec vo wa wuu yi yo diq bat-smg zu lad kbd ang smn ab roa-rup frp arc gn av ay bh bi bo bxr cbk-zam co za dag ary se pdc dv dsb myv ext fur gv gag inh ki glk gan guw xal haw rw kbp pam csb kw km kv koi kg gom ks gcr lo lbe ltg lez nia ln jbo lg mt mi tw mwl mdf mnw nqo fj nah na nds-nl nrm nov om pi pag pap pfl pcd krc kaa ksh rm rue sm sat sc trv stq nso sn cu so srn kab roa-tara tet tpi to chr tum tk tyv udm ug vep fiu-vro vls wo xh zea ty ak bm ch ny ee ff got iu ik kl mad cr pih ami pwn pnt dz rmy rn sg st tn ss ti din chy ts kcg ve 
Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9