Perguruan Tinggi Perang Angkatan Darat (陸軍大学校code: ja is deprecated , Rikugun Daigakkō); bentuk pendek: Rikudai (陸大code: ja is deprecated ) dari Kekaisaran Jepang adalah institusi pendidikan yang didirikan pada tahun 1882 di Minato, Tokyo untuk memodernisasi dan membaratkanAngkatan Darat Kekaisaran Jepang. Perguruan Tinggi Perang Angkatan Darat ini adalah puncak dari pendidikan profesional perwira.[1] Banyak elit kekaisaran termasuk perdana menteri selama periode militerisme Jepang merupakan lulusan perguruan tinggi ini.
Sejarah
Didukung oleh para menteri dan tentara pro-Jerman yang berpengaruh, Perguruan Tinggi Perang Angkatan Darat dimodelkan dari Preußische KriegsakademiePrusia,[2] dengan perwira Jerman dipekerjakan sebagai Oyatoi gaikokujin untuk memberikan pelatihan. Pelatih yang paling menonjol adalah Mayor Klemens WJ Meckel. Dia berpengaruh dalam membantu dalam reorganisasi angkatan tetap dari sistem garnisun menjadi sistem divisi.[3]
Melapor langsung pada Markas Besar Staf Umum Angkatan Darat Kekaisaran Jepang, perguruan tinggi ini pada awalnya khusus mengajar taktik militer, dan dianggap sebagai puncak sistem pendidikan Angkatan Darat. Karenanya, perguruan tinggi hanya menerima lulusan Akademi Angkatan Darat Kekaisaran Jepang sebelumnya yang memiliki setidaknya dua tahun (tidak lebih dari enam tahun) pengalaman lapangan sebagai letnan sebagai muridnya, dan khususnya telah meraih pangkat kapten.[4] Setiap kelas memiliki 30-35 siswa.[5] Sistem pembelajaran di perguruan tinggi ini cenderung dengan menghafal, dengan sedikit dorongan untuk berpikir kreatif atau diskusi di antara para siswa.[6][5] Kurikulumnya adalah program selama tiga tahun,[7][8] dan dianggap sebagai prasyarat yang diperlukan untuk promosi bagi pangkat staf di masa depan (yaitu jenderal). Setiap tahun, enam lulusan dengan tanda terbaik masing-masing diaugerahi Pedang Angkatan Darat oleh Kaisar[9][10] dan secara kolektif dikenal sebagai Klub Pedang Angkatan Darat.[11]
Perguruan tinggi ini telah meluluskan 60 kelas sebelum dihapuskan mengikuti penyerahan diri Jepang pada akhir Perang Dunia II.[12][13] Bangunannya di Tokyo, yang dibangun pada tahun 1891, telah dibongkar setelah perang dan digantikan oleh sekolah menengah pertama kota Aoyama pada tahun 1955.[13]
^Hadiah bagi lulusan kehormatan perguruan tinggi ini pada mulanya adalah teleskop hingga tahun keenam, kemudian diganti dengan pedang militer. Lihat Hata 2005, hlm. 545–611.
Drea, Edward J. (2003), In the Service of the Emperor: Essays on the Imperial Japanese Army (dalam bahasa Inggris), Nebraska: U of Nebraska Press, edisi cetak ulang, ISBN0-8032-6638-3
Harries, Meirion (1994), Soldiers of the Sun: The Rise and Fall of the Imperial Japanese Army (dalam bahasa Inggris), New York: Random House; Edisi cetak ulang, ISBN0-679-75303-6
Hata, Ikuhiko, ed. (2005), 日本陸海軍総合事典 [Nihon Riku-Kaigun sōgō jiten; Comprehensive Japanese Navy and Army Dictionary] (dalam bahasa Jepang) (edisi ke-2), Tokyo: University of Tokyo Press, ISBN4-1303-0135-7, OCLC1029565934
Hori, Eizo (1996), 大本営参謀の情報戦記 : 情報なき国家の悲劇 [Daihon'ei sanbo no joho senki; Information warfare of the Omoto Official Staff: Tragedy of information without information] (dalam bahasa Jepang), Tokyo: Bungei shunju, ISBN4-1672-7402-7, OCLC675200443
Jōhō, Yoshio (1973), 陸軍大学校 [Rikugun Daigakkō; Army War College] (dalam bahasa Jepang), Tokyo: Fuyō Shobō, ISBN4-8295-0080-8, OCLC551722279
Spang, Christian W.; Rolf Harald Wippich (2006), Japanese-German Relations, 1895-1945 War and Diplomacy (dalam bahasa Inggris), London: Routledge, ISBN0-415-34248-1