Panai Hilir, Labuhanbatu
Wilayah administrasiKecamatan Panai Hilir dibagi menjadi tujuh desa dan satu kelurahan.[2] Nama-nama desa dan kelurahannya yakni:[3]
DemografiSuku bangsaPenduduk kecamatan Panai Hilir memiliki latar belakang suku bangsa yang berbeda-beda, yang didominasi oleh suku Batak, Melayu dan Jawa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, persentasi penduduk kecamatan ini berdasarkan suku bangsa yakni suku Batak sebanyak 47,11%. Suku Batak dalam Sensus 2010 di Labuhanbatu sebagian besar adalah Batak Angkola, Toba, Mandailing, dan sebagian Karo dan Pakpak.[4] Penduduk dari suku Melayu sebanyak 19,20%, Jawa sebanyak 18,50%, kemudian Minangkabau sebanyak 2,11%, Aceh sebanyak 0,55%. Suku lain sebanyak 12,53%, termasuk Tionghoa, Nias, Bugis, Sunda, dan lainnya.[4] AgamaDari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, sebagian besar penduduk di kecamatan ini menganut agama Islam. Penduduk yang menganut agama Islam sebanyak 82,81%, umumnya dianut warga Melayu, Minangkabau, Aceh, Mandailing, dan Angkola. Sementara penduduk yang menganut agama Kristen yakni 14,63%, dimana Protestan sebanyak 12,92% dan Katolik sebanyak 1,71%.[5] Agama Kristen kebanyakan dianut warga Batak Toba, Karo, Simalungun, Nias, dan sebagian Tionghoa, Angkola dan Mandailing. Kemudian, penduduk yang menganut agama Buddha sebanyak 2,56%, umumnya adalah warga Tionghoa.[5] Untuk sarana rumah ibadah di Panai Hilir hingga tahun 2021, terdapat 24 masjid, 41 musala, 23 gereja Protestan, 3 gereja Katolik dan 3 vihara.[1] Referensi
|