Selkup (bahasa Rusia: сельку́пы), atau sebelum tahun 1930-an disebut Ostyak-Samoyed (остя́ко-самое́ды), adalah kelompok etnis Samoyedik yang berasal dari Siberia Utara. Mereka tinggal di Oblast Tomsk utara, Krai Krasnoyarsk, Yamalia, dan Nenetsia.
Suku Selkup berasal dari cekungan tengah Sungai Ob, sebagai hasil interaksi antara penduduk asli Yenisei dengan orang Samoyed yang datang ke wilayah tersebut dari Pegunungan Sayan selama awal milenium pertama Masehi.[2] Pada abad ke-13, Selkup berada di bawah pengaruh bangsa Mongol. Sekitar 1628, Rusia berhasil menaklukkan daerah itu. Orang Selkup bergabung dalam pemberontakan melawan pemerintahan Rusia tetapi gagal.[3]
Pada abad ke-17, beberapa orang Selkup pindah ke utara untuk tinggal di sepanjang Sungai Taz dan Sungai Turukhan. Mereka hidup dengan berburu, memancing, dan memelihara rusa. Kedatangan pemukim Rusia ke daerah tersebut pada abad ke-18 menyebabkan Rusia memburu rusa kutub milik orang Selkup yang membuat pembiakan rusa kutub jauh lebih sulit.[3] Selama periode yang sama, Rusia berusaha untuk melakukan rusifikasi dan mengkristenkan orang Selkup.[3] Namun, banyak di antara mereka yang masih mempertahankan kepercayaan dan kebiasaan leluhur mereka.
Selama periode Soviet, keluarga Selkup dipaksa untuk mengadopsi gaya hidup modern dan meninggalkan budaya tradisional. Keluarga Selkup telah menghadapi kepunahan budaya dan asimilasi dengan budaya Rusia. Mereka juga mengalami diskriminasi rasial, langkanya lapangan kerja, hingga kecanduan alkohol.[3]
Menurut Sensus 2002, terdapat 4249 orang Selkup di Rusia (4.300 pada 1970). Terdapat 62 orang Selkup di Ukraina, dan hanya satu di antaranya yang merupakan penutur ibu bahasa Selkup (Sensus Ukraina 2001).