Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Operasi Cockpit

Operasi Cockpit adalah serangan pengeboman oleh pesawat-pesawat dari dua gugus tugas laut Sekutu (Gugus Tugas 69 dan Gugus Tugas 70) pada tanggal 19 April 1944. Gugus tugas tersebut terdiri dari 22 kapal perang, termasuk dua kapal induk dari Angkatan Laut Britania Raya, Angkatan Laut Australia, Angkatan Laut Prancis, Angkatan Laut Kerajaan Belanda, Angkatan Laut Selandia Baru, dan Angkatan Laut Amerika Serikat. Sasaran operasi adalah pelabuhan dan fasilitas perminyakan Jepang di Pulau Sabang (lepas pantai ujung utara Pulau Sumatra).

Latar belakang

Sebelumnya Amerika Serikat telah meminta agar sebuah serangan dilakukan di kawasan Sumatra, sebagai pengalih perhatian bagi operasi mereka di Hollandia (sekarang Jayapura).[1] James Fownes Somerville, panglima armada timur Britania, memilih Sabang karena lokasinya di pintu masuk Selat Malaka dan keberadaan berbagai instalasi strategis di sana, seperti stasiun radar, pelabuhan, dan beberapa lapangan terbang. Pada saat yang sama, pasukan Jepang di Burma berada di dalam tekanan dan menghadapi masalah perbekalan yang serius: serangan itu diharapkan bisa memperparah situasi tersebut, sekaligus membantu Komando Angkatan Darat ke-14 Britania. Keuntungan tambahan lain adalah kesempatan bagi Angkatan Laut Britania serta para awak pesawat dari Penerbangan Armada Britania untuk bekerja sama dengan para personel tempur AL Amerika Serikat dan mempelajari berbagai prosedur yang dibutuhkan saat mereka menjadi bagian dari Armada Pasifik Britania yang dibentuk kemudian.

Aksi tempur ini bisa dilakukan karena tak lama sebelumnya terjadi penambahan substansial atas jumlah kapal perusak, yang dibutuhkan untuk mengawal kapal-kapal utama kedua gugus tugas tersebut.

Berlangsungnya serangan

Serangan itu diluncurkan pada jam 5.30 pagi tanggal 19 April, dengan kekuatan 17 pesawat pembom Barracuda dan 13 pesawat pemburu Corsair kapal induk HMS Illustrious dan 29 pesawat pembom Dauntless dan Avenger serta 24 pesawat pemburu Hellcat dari USS Saratoga. Hasil serangan itu sangat memuaskan, karena pasukan Jepang sama sekali tak siap menghadapinya dan tak ada ancaman dari pesawat pemburu musuh. Pelabuhan Sabang dan lapangan terbang Lhok Nga yang berdekatan dijatuhi bom. Dua kapal barang terkena bom, dan dua kapal perusak serta satu kapal kawal Jepang dihujani tembakan senapan mesin hingga terbakar. Tiga puluh pesawat Jepang di lapangan tersebut berhasil dihancurkan, dan sebuah bom 1000-pound berhasil dijatuhkan pada satu tanki minyak besar sehingga tanki itu terbakar. Bangunan pembangkit tenaga listrik, barak, dan stasiun pemancar juga menderita kerusakan parah. Kapal Selam HMS Tactician melaporkan bahwa di area dermaga, kobaran api yang besar berkobar selama berjam-jam setelah armada penyerang meninggalkan kawasan tersebut.

Dua pesawat AL AS terkena tembakan meriam antiserangan udara; hanya satu yang gagal kembali ke USS Saratoga dengan selamat. Pilot dari pesawat yang tertembak jatuh itu berhasil diselamatkan oleh HMS Tactician di bawah tembakan musuh.

Akibat serangan

Pihak Jepang sama sekali tidak siap, dan serangan itu jelas-jelas berhasil- Somerville mengatakan bahwa pihak Jepang "tertangkap basah saat kimono mereka masih tersibak ke atas".[2] Penghancuran instalasi perminyakan dan pelabuhan tersebut turut berperan dalam menyetop rangkaian serangan Jepang di Arakan.[3] Setelah itu, sebuah serangan lanjutan dilakukan di Surabaya, Pulau Jawa pada bulan Mei 1944, dalam Operasi Transom.

Gelar pasukan Sekutu

Gugus Tugas 69:[4] Kapal-kapal tempur/Battleship HMS Queen Elizabeth (kapal utama Laksamana James Somerville, Panglima Armada Timur Britania, HMS Valiant dan kapal tempur Peranchis Richelieu; kapal kelas penjelajah HMS Newcastle (kapal utama dari Laksamana Muda A. D. Reid, komandan Skuadron Penjelajah Keempat), HMS Nigeria, HMS Ceylon, HMNZS Gambia dan HNLMS Tromp; kapal-kapal perusak HMS Rotherham, HMS Racehorse, HMS Penn, HMS Petard, HMAS Quiberon, HMAS Napier, HMAS Nepal, dan HMAS Nizam serta HNLMS Van Galen.

Gugus Tugas 70: Penjelajah tempur HMS Renown (kapal utama Laksamana Madya A. J. Power, wakil panglima Armada Timur Britania); kapal induk HMS Illustrious (kapal utama dari Laksamana Muda Clement Moody, komandan kapal-kapal induk armada dimaksud), USS Saratoga; kapal penjelajah HMS London; kapal perusak HMS Quilliam, HMS Queenborough, HMS Quadrant, USS Dunlap, USS Cummings dan USS Fanning.

Referensi

  1. ^ Jackson, Ashley (2006). The British Empire and the Second World War. London: Hambledon Continuum. hlm. 303. ISBN 1 85285 417 0. 
  2. ^ "The Royal New Zealand Navy (p359)". NZETC. Diakses tanggal 2007-07-30. 
  3. ^ Jackson, Ashley (2006). The British Empire and the Second World War. London: Hambledon Continuum. hlm. 303& 398. ISBN 1 85285 417 0. 
  4. ^ "The Royal New Zealand Navy (pp 358 & 359)". NZETC. Diakses tanggal 2007-07-30. 
Kembali kehalaman sebelumnya


Index: pl ar de en es fr it arz nl ja pt ceb sv uk vi war zh ru af ast az bg zh-min-nan bn be ca cs cy da et el eo eu fa gl ko hi hr id he ka la lv lt hu mk ms min no nn ce uz kk ro simple sk sl sr sh fi ta tt th tg azb tr ur zh-yue hy my ace als am an hyw ban bjn map-bms ba be-tarask bcl bpy bar bs br cv nv eml hif fo fy ga gd gu hak ha hsb io ig ilo ia ie os is jv kn ht ku ckb ky mrj lb lij li lmo mai mg ml zh-classical mr xmf mzn cdo mn nap new ne frr oc mhr or as pa pnb ps pms nds crh qu sa sah sco sq scn si sd szl su sw tl shn te bug vec vo wa wuu yi yo diq bat-smg zu lad kbd ang smn ab roa-rup frp arc gn av ay bh bi bo bxr cbk-zam co za dag ary se pdc dv dsb myv ext fur gv gag inh ki glk gan guw xal haw rw kbp pam csb kw km kv koi kg gom ks gcr lo lbe ltg lez nia ln jbo lg mt mi tw mwl mdf mnw nqo fj nah na nds-nl nrm nov om pi pag pap pfl pcd krc kaa ksh rm rue sm sat sc trv stq nso sn cu so srn kab roa-tara tet tpi to chr tum tk tyv udm ug vep fiu-vro vls wo xh zea ty ak bm ch ny ee ff got iu ik kl mad cr pih ami pwn pnt dz rmy rn sg st tn ss ti din chy ts kcg ve 
Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9