Mikhail KalininMikhail Ivanovich Kalinin (bahasa Rusia: Михаи́л Ива́нович Кали́нин; 19 November [K.J.: 7 November] 1875–3 Juni 1946), sering dipanggil "Kalinych" oleh masyarakat Soviet,[1] adalah revolusioner Bolshevik dan kepala negara RSFS Rusia, lalu Uni Soviet, periode 1919-1946. Sejak 1926, ia menjadi salah satu anggota penuh Politbiro Partai Komunis Uni Soviet yang dekat dengan Josef Stalin. Karir PolitikKalinin bergabung dengan Partai Buruh Demokrat Sosial Rusia (RSDLP) pada tahun 1898, setahun setelah RSDLP dibentuk[2]. Kalinin mengenal Stalin melalui koneksinya dengan keluarga Alliluyev Selama masa Revolusi Rusia Kalinin bekerja sebagai seorang staff pada Persatuan Pusat Pekerja Besi[2] sembari aktif dalam keanggotaan RSDLP di Tbilisi, Georgia, Reval, Estonia dan Moskow[3]. Pada bulan April 1906 Kalinin bertindak sebagai seorang delegasi pada Kongres Ke-4 Partai Buruh Demokrat Sosial Rusia. Kalinin awalnya seorang simpatisan dan pengikut awal dari faksi Bolshevik yang ada di dalam RSDLP yang dipimpin oleh Vladimir Lenin. Kalinin kemudian ditugaskan kembali menjadi delegasi Konferensi Partai Bolshevik yang diadakan pada tahun 1912 di Praha, Ceko. Dalam kongres tersebut, Kalinin terpilih sebagai anggota cadangan dari Komite Pusat dan diutus untuk bekerja di dalam Rusia[3]. Kalinin belum diangkat menjadi anggota penuh karena ia dicurigai menjadi seorang agen Okhrana (yang mana agen yang sebenarnya adalah Roman Malinovsky, anggota penuh Komite Pusat). Kalinin kemudian dipenjara karena aktivitas politiknya pada tahun 1916 dan dibebaskan setelah Revolusi Februari di tahun 1917[2]. Revolusi RusiaKalinin bergabung dengan Komite Bolshevik Petrograd dan membantu dalam pelaksanaan kegiatan buletin harian Partai, Pravda yang sudah dilegalkan oleh rezim baru[4]. Pada bulan April 1917, Kalinin seperti para petinggi Bolshevik lainnya, menganjurkan dukungan bersyarat untuk Pemerintah Sementara Rusia dalam kerjasama dengan faksi Menshevik dalam RSDLP, sebuah kelompok faksi yang menjadi musuh Lenin[5]. Kalinin kemudian melawan sebuah pemberontakan bersenjata yang bertujuan menggulingkan pemerintahan Alexander Kerensky pada musim panas itu[5]. Pada pemilihan umum yang digelar untuk memilih anggota Duma Kota Petrograd, Kalinin dipilih menjadi Walikota Petrograd, yang ia pimpin pada saat hingga setelah berakhirnya Revolusi Bolshevik[5]. Pada tahun 1919, Kalinin dipilih menjadi anggota Komite Pusat Partai Komunis Rusia sekaligus menjadi kandidat anggota Politbiro[5]. Kalinin kemudian dipromosikan menjadi anggota penuh Politbiro pada Januari 1926 dan terus ia jabat sampai meninggalnya di tahun 1946[4]. Ketika Yakov Sverdlov meninggal akibat influenza ditahun 1919[6][7][8], Kalinin menggantikan Sverdlov sebagai Presiden Komite Eksekutif Pusat Kongres Majelis Se-Rusia, yang sederajat dengan seorang kepala negara. Kemudian jabatan tersebut diubah menjadi Ketua Komita Pusat Uni Soviet di tahun 1922 dan diubah lagi menjadi Ketua Presidium Majelis Agung Soviet di tahun 1938[5]. Kalinin terus menjabat sampai ia mengundurkan diri setelah berakhirnya Perang Dunia II. Pada tahun 1920, Kalinin menghadiri Kongres Dunia Kedua Komunis Internasional di Moskwa sebagai perwakilan dari Rusia. Kalinin duduk di panggung presidium dan aktif terlibat dalam sesi debat selama pelaksanaan kongres[4]. Kematian dan penghargaanKalinin pensiun pada tahun 1946 dan meninggal dunia pada tanggal 3 Juni tahun itu juga di Moskwa. Ia dimakamkan secara kenegaraan di Nekropolis Tembok Kremlin. Semasa hidupnya, tiga kota besar di Uni Soviet, yaitu Tver, Korolyov, dan Königsberg, diubah namanya dengan nama Kalinin. Satu-satunya kota yang masih mempertahankan perubahan nama tersebut pasca-bubarnya Uni Soviet adalah Königsberg yang kini bernama Kaliningrad. Referensi
|