Mahfudz Abdurrahman, S.Sos (lahir 18 Juni 1958) adalah salah satu politikus Indonesia dari Partai Keadilan Sejahtera. Mahfudz adalah Anggota DPR-RI periode 2009-2014, 2014-2019, dan 2019-2024 dari daerah pemilihan Jawa Barat VI yang meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok. Beliau juga menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Keadilan Sejahtera sejak 2005.[1]
Riwayat Hidup
Masa Kecil hingga Dewasa
Masa kecil Mahfudz Abdurrahman dijalani secara nomaden (berpindah-pindah). Anak Betawi ini menghabiskan masa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertamanya di Cirebon. Kemudian dilanjutkan ke Pesantren Raudhatul tholibin di Babakan, Cirebon. Setelah itu, pria yang lahir di Jakarta, 18 Juni 1958 ini hijrah ke Kota Jambi untuk menamatkan SMA dan pindah lagi ke Jakarta untuk berkuliah di Akademi Kepemimpinan Niaga Universitas Jayabaya hingga lulus pada tahun 1982.
Bekalnya di pesantren membuat Mahfudz fokus di berbagai kegiatan dakwah. Ia lalu mendirikan yayasan bernama Islamic Center Iqro di kawasan Pondok Gede bersama almarhum Ustad KH. Rahmat Abdullah. Di yayasan itu, Mahfudz menjadi Ketua Dewan Pembina. Ia juga menjadi Ketua BPH Yayasan Al Hasan di Bekasi, Bendahara Yayasan Al Insan Jakarta, serta Pendiri LAZ TAMU (Lembaga Amil Zakat Tabung Amanah Ummat) Bekasi. Kiprahnya pada masyarakat dia wujudkan dengan menjadi Wakil Ketua Bidang Peternakan HKTI. Sekitar tahun 1980-an, Mahfudz aktif di berbagai kegiatan organisasi. Ia tercatat pernah menjabat sebagai pimpinan majalah kampus, Ketua badan Perwakilan Mahasiswa (BPM), Ketua Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Bendahara Ikatan Penulis dan Wartawan Muda Islam. Dari sinilah ia banyak belajar tentang ilmu politik.[3]
Saat reformasi 1998, Mahfud termasuk generasi awal yang ikut memotori kelahiran Partai Keadilan dalam sebuah musyawarah akbar jaringan aktivis dakwah yang diadakan di Jatiluhur pada tahun 1998. Partai Keadilan (PK) pun kemudian secara resmi didirikan pada 20 Juli 1998 dan Mahfud tercatat sebagai salah satu pendiri bersama puluhan tokoh lainnya, di antaranya Hidayat Nur Wahid, Luthfi Hasan Ishaaq, Salim Segaf Al-Jufri, dan Nur Mahmudi Ismail.