Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Macan tutul salju

Macan tutul salju
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Carnivora
Subordo: Feliformia
Famili: Felidae
Subfamili: Pantherinae
Genus: Panthera
Spesies:
P. uncia
Nama binomial
Panthera uncia
Schreber, 1775 (Uncia uncia Gray, 1854)

Macan tutul salju (Panthera uncia syn. Uncia uncia) adalah sejenis kucing berukuran besar, dengan panjang tubuh mencapai 130 cm, dan panjang ekor sekitar 100 cm. Spesies ini mempunyai bulu tebal berwarna putih keabu-abuan dengan bintik-bintik berwarna hitam kecokelatan. Kucing betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan. Tidak seperti kucing-kucing besar lainnya, macan tutul salju tidak dapat mengaum atau mendengkur, dan merupakan satu-satunya spesies di dalam marga tunggal Uncia sejak awal 1930-an.[2]

Daerah sebaran spesies ini adalah di pegunungan salju Asia Tengah, dari Afganistan sampai Tibet bagian timur. Mangsa utamanya terdiri dari kambing gunung, kelinci dan binatang-binatang lain yang terdapat di sekitar habitat macan tutul salju.

Macan tutul salju adalah hewan penyendiri, jantan dan betina berburu mangsa berpasangan hanya pada waktu musim berbiak. Macan tutul salju betina biasanya mempunyai dua sampai tiga anak, yang tinggal bersama induknya sampai macan tutul muda berumur setidaknya satu tahun.

Walaupun dilindungi di hampir semua negara tempat spesies ini berada, macan tutul salju masih diburu secara liar karena memangsa hewan ternak dan terutama untuk diambil bulunya. Macan tutul salju dievaluasikan sebagai terancam punah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan di dalam CITES Appendix I.[3]

Referensi

  1. ^ IUCN Detail 22732
  2. ^ Don E. Wilson; DeeAnn M. Reeder (2005). Mammal Species of the World: A Taxonomic and Geographic Reference. JHU Press. hlm. 548. ISBN 978-0-8018-8221-0. 
  3. ^ "Panthera uncia (Ounce, Snow Leopard)". iucnredlist.org (dalam bahasa bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 Juli 2016. 

Pranala luar


Kembali kehalaman sebelumnya