Koridor 3 Trans Semanggi Suroboyo
Teman Bus mempunyai layanan bus kota modern di Kota Surabaya berupa Trans Semanggi Suroboyo dengan koridor 3 yang beroperasi pada relasi perjalanan Terminal Purabaya–Kenjeran Park. Koridor 3 diluncurkan pada 20 Desember 2022, menjadikan koridor ini sebagai koridor kedua Trans Semanggi Suroboyo yang beroperasi di kota ini. Koridor 3 Trans Semanggi Suroboyo ini menggantikan layanan koridor R5/R6 Suroboyo Bus relasi perjalanan Gunung Anyar Timur–Kenjeran Park yang sudah beroperasi sejak 17 Agustus 2019 dan ditutup pada 19 Desember 2022. Riwayat pengoperasianKoridor MERR Suroboyo BusKoridor 3 Trans Semanggi Suroboyo sejatinya merupakan perpanjangan rute koridor R5/R6 Suroboyo Bus relasi perjalanan Gunung Anyar Timur–Kenjeran Park. Koridor R5/R6 menjadi layanan bus perkotaan perintis dengan model operasional berupa sistem loop (memutar) yang melintasi jalur MERR untuk pertama kalinya, dikarenakan sebelumnya jalur tersebut belum tersentuh angkutan umum lainnya. Koridor R5/R6 ini mulai dioperasikan sejak 17 Agustus 2019.[1][2] Berdasarkan evaluasi, jumlah penumpang harian koridor R5/R6 tergolong lebih sepi dibandingkan koridor Suroboyo Bus lainnya. Salah satunya disebabkan jumlah unit yang dioperasikan hanya sebanyak 2–3 bus per hari, sehingga menyebabkan jeda antar keberangkatan bisa mencapai hingga 60 menit sekali.[3][4] Layanan koridor R5/R6 mulai dihentikan dan ditutup pada 18 Desember 2022, bersamaan dengan mulai dilakukannya ujicoba operasional bus listrik koridor 3 Trans Semanggi Suroboyo pada tanggal 18–20 Desember 2022.[5][6][7] Hibah bus listrik
Sebanyak 54 unit bus listrik yang sebelumnya dipakai sebagai transportasi dalam pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali 16–17 November 2022 secara bertahap mulai dihibahkan ke layanan Teman Bus pada prioritas dua kota besar, yaitu Surabaya dan Bandung.[8][9] Dipilihnya kedua kota tersebut sebagai operator layanan bus listrik pertama kalinya dikarenakan adanya dukungan yang kuat dari pihak walikota, DPRD dan masyarakat setempat, serta adanya komitmen untuk mengurangi penggunaan angkutan pribadi dengan angkutan umum yang ramah lingkungan.[10][11] Dari keseluruhan jumlah unit bus listrik, 34 unit diantaranya dihibahkan ke Perum DAMRI Cabang Surabaya untuk operasional dua koridor baru Trans Semanggi Suroboyo. Pembagiannya masing-masing tujuh belas unit disebarkan pada koridor 2 relasi perjalanan Terminal Purabaya–Kenjeran Park dan koridor 5 relasi perjalanan Tunjungan–Benowo.[12][13] Sedangkan sembilan belas unit lainnya dihibahkan ke Perum DAMRI Cabang Bandung untuk difungsikan pada layanan koridor 4 Trans Metro Pasundan.[14][15] Spesifikasi unit bus listrikUnit bus yang digunakan pada koridor 3 Trans Semanggi Surabaya merupakan bus listrik bernama E-Inobus produksi PT INKA dengan desain dek rendah.[16] Produksi bus listrik ini merupakan hasil kolaborasi riset proyek bus listrik Merah Putih (BLiMP) antara PT INKA dengan Kemendikbudristek serta menggandeng perguruan tinggi seperti Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.[17] Bus listrik ini berbentuk bus sedang dengan panjang 8,1 meter dan lebar sekitar 2 meter, serta berkapasitas ideal 24 penumpang, dengan rincian sembilan belas penumpang bertempat duduk dan lima penumpang berdiri.[18] Secara spesifikasi, bus listrik ini mempunyai tingkat kebisingan rata-rata sebesar 71 dB, jauh lebih rendah dibandingkan dengan bus tenaga diesel yang rata-rata kebisingannya sebesar 85 dB. Sedangkan durasi pengisian daya (charging) diperlukan waktu selama 3–4 jam untuk menempuh jarak tempuh sekali perjalanan mencapai 200 km. Bus juga tidak memiliki knalpot, sehingga secara otomatis emisi gas buangnya tidak ada atau sama dengan nol.[19] Halte dan titik pemberhentianDengan mulai dioperasikannya koridor 3 Trans Semanggi Suroboyo pada Desember 2022, maka terdapat penambahan beberapa titik halte pada ruas jalan antara Terminal Purabaya hingga Jalan Rungkut Madya.[20] Sebanyak 62 halte tersebar dari ruas Jalan Ahmad Yani, Dolog, Jemur Andayani, kawasan Rungkut Industri (SIER), Rungkut Madya, ruas Jalan Lingkar Dalam Timur Surabaya (MERR), Jalan Kenjeran, hingga Kenjeran Park.[21] Namun terdapat beberapa halte koridor R5/R6 Suroboyo Bus yang tidak dilintasi lagi oleh koridor 3 Trans Semanggi Suroboyo, seperti Halte Kertajaya Indah dan Halte ITS pada ruas Jalan Raya Kertajaya Indah serta Halte Gunung Anyar dan Halte Puri City pada titik terminus di ujung selatan.[22][23] Setelah kembali beroperasi pada 25 Februari 2024, koridor 3 Trans Semanggi Suroboyo tidak lagi melintasi ruas Jalan Ahmad Yani, Jemur Andayani dan kawasan Rungkut Industri (SIER), namun melintasi ruas Jalan Tol Waru-Juanda dan kembali melayani Halte Gunung Anyar, Kertajaya Indah dan Halte ITS. [24] KontroversiTerkait adanya laporan masyarakat mengenai penghentian laju bus oleh supir angkutan kota trayek relasi Jembatan Merah–Kenjeran di kawasan Kenjeran Park pada 22 Desember 2022, Dishub Surabaya memberikan klarifikasi bahwa telah terjadinya miskomunikasi antara supir angkutan kota dengan pramudi koridor 3 Trans Semanggi Suroboyo. Sebelumnya, Dinas Perhubungan sudah melakukan sosialisasi dan koordinasi secara bertahap kepada pihak organda dan masyarakat setempat, namun masih terdapat sebagian supir angkutan kota yang belum mengetahui perihal tersebut. Dinas Perhubungan memastikan operasional koridor 3 akan kembali beroperasi dengan normal serta tidak ada penolakan dari supir angkutan kota pada keesokan harinya.[25][26] Pada tanggal 1 Januari 2023, Dishub Surabaya melakukan penataan ulang titik lokasi halte pemberhentian Trans Semanggi Surabaya pada ruas Jalan Raya Jemursari sampai Jalan Rungkut Industri Kidul. Hal ini dilakukan karena adanya gesekan dengan supir angkutan kota trayek relasi Joyoboyo–Sedati dan relasi Wonokromo–Sedati. Seterusnya, unit bus koridor 3 hanya akan berhenti di Halte Jemursari Selatan dan Halte SIER (seberang SPBU SIER) saja. Operasional layanan koridor 3 Trans Semanggi Surabaya mulai dihentikan sementara sejak 1 Januari 2023 sampai waktu yang belum bisa ditentukan. Kasi Angkutan Jalan dan Penumpang Dishub Surabaya, Ali Mustofa mengonfirmasi alasan berhentinya operasional layanan disebabkan terkendala kontrak yang habis pada 2022. Penandatanganan pembaruan kontrak antara Kemenhub RI dan operator untuk tahun 2023 belum dilakukan.[27][28] Koridor insidentilSetelah 22 hari mengalami kekosongan akibat ketidakpastian operasional bus listrik, akhirnya koridor insidentil pengganti koridor 3 Trans Semanggi Suroboyo dikerahkan sejak 23 Januari 2023.[29] Keputusan ini diambil setelah Kemenhub memberikan solusi sementara berdasar hasil kesepakatan antara perwakilan masyarakat pengguna transportasi umum, manajemen Perum DAMRI selaku operator bus listrik dan institusi yang berkepentingan pada 13 Januari 2023.[30][31][32] Sebanyak lima unit bus diesel pada koridor 2 milik PT Seduluran Bus Suroboyo diperbantukan sementara pada koridor ini dengan menggunakan rute lama relasi Gunung Anyar Timur–Kenjeran Park saja.[33][34] Rute lintasan koridor insidentil ini tidak sampai ke Terminal Purabaya dikarenakan ruas Jalan Zamhuri menuju SIER yang tergolong sempit untuk dapat dilintasi bus besar. Akibat pemindahan rute ini menyebabkan waktu tunggu (headway) pada koridor 2 relasi Lidah Wetan–Kejawan Putih Tambak menjadi lebih lama.[35] Galeri
Referensi
Pranala luar
|