Kong Yuanzhi adalah penulis berkebangsaan Republik Rakyat Tiongkok. Ia pernah menjabat sebagai Guru Besar di Jurusan Bahasa dan Kebudayaan Indonesia, Fakultas Studi Ketimuran (Oriental Studies) Universitas Peking.
Peran dalam hubungan RI - Tiongkok
Ia merupakan salah satu dari sedikit orang Tiongkok yang mengambil studi Indonesia dan karya-karyanya sebagian besar menuliskan tentang hubungan antara Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok. Kong Yuanzhi menjadi salah satu ahli Indonesia (Indonesianis) asal Tiongkok yang berkontribusi dalam buku 65 Tahun Hubungan Diplomatik Republik Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok.[2] Buku tersebut diterbitkan di Beijing dalam rangka memperingati 70 tahun kemerdekaan RI.[2]
Pendidikan dan penelitian mengenai Indonesia
Kong Yuanzhi lahir di Shanghai pada tanggal 10 Mei 1937.
Ia diterima di Fakultas Bahasa-bahasa Timur Universitas Peking pada tahun 1956. Ia memilih masuk Jurusan Bahasa Indonesia setelah mendengarkan pidato dari Presiden Soekarno di Universitas Peking dalam kunjungan kenegaraan ke Tiongkok.[3] Pada tahun 1960, Kong Yuanzhi mulai mengkhususkan diri meneliti bidang budaya yang terjalin di antara kedua negara. Ketertarikannya dimulai dengan mengetahui banyaknya kata serapan bahasa Tionghoa di dalam bahasa Indonesia. Ini terjadi saat ia berkunjung di Jakarta di mana ia mendengar berbagai kata berbahasa Hokkien yang dipergunakan oleh masyarakat Jakarta. Dari pengalaman itu ia memulai riset dan mengkaji bahasa Tionghoa, bahasa Melayu dan bahasa Indonesia dengan mengunjungi berbagai tempat di Jawa, Sumatra dan Provinsi Fujian bagian selatan sejak tahun 1964.[3]
Dari tahun 1964-1965, Kong Yuanzhi kuliah di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dengan bimbingan dari akademisi Indonesia seperti Anton Moeliono dan Gorys Keraf.[3]
Pada tahun 1986, ia menerbitkan makalah yang mencatat daftar kata serapan bahasa Tionghoa dalam bahasa Melayu yang berjumlah sekitar 507 kata. Penelitiannya itu dimuat dalam jurnal Bijdragen Tot de Taal, Land en Volkenkunde, No.4, tahun 1987 dan mendapat penghargaan dari Profesor. Dr. A. Teeuw yang merupakan dosen pembimbingnya di Universitas Leiden (1986-1987).[3] Dalam penelitian selanjutnya, Kong menemukan lebih banyak lagi terdapat kata serapan dari bahasa Tionghoa dalam bahasa Melayu yang berjumlah hingga 1.046 kata. Makalah itu dimuat dalam jurnal Dewan Bahasa Malaysia (8-9, 1993).[3]
Karya tulis
- Kamus Baru Bahasa Indonesia-Tionghoa (Wakil Ketua Regu Penyusun), Beijing (1989).
- 郑和与印度尼西亚 (Zheng He Yu Yindunixiya) dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia Sam Po Kong dan Indonesia (1993).[4]
- Pelajaran Bahasa Indonesia (kerja sama) Jilid I,II,III, Peking University Press (1990).
- Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia, Peking University Press (1992).
- Statistika dan Penerapannya Pada Bahasa Indonesia, Peking University Press (1993).
- Sejarah Muslim Keturunan Tionghoa di Indonesia, Bandung (1995).
- Kebudayaan Timur (kerja sama), Anhui (1996).
- Masalah Anti Tionghoa di Indonesia (kerja sama), Beijing (1998).
- 中國印度尼西亞文化交流 (Zhongguo Yindunixiya Wenhua Jiaoliu), Peking University Press (1999).
- Hubungan Budaya Tiongkok-Indonesia, Peking University Press (2000).
- Kamus Lengkap Indonesia-Tionghoa (Wakil Ketua Regu Penyusun), Elex Media Komputindo (2000).
- Pelayaran Zheng He dan Alam Melayu, Penerbit Universitas Kebangsaan Malaysia (2000).
- Muslim Tionghoa Cheng Ho: Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara, Jakarta (2000).
- Studi Tentang Budaya Indonesia-Malaysia, Hong Kong (2000).
- Kamus Praktis Indonesia-Tionghoa (kerja sama), Jakarta (2000).
- Budaya dan Masyarakat Indonesia (kerja sama dengan Liang Minhe), Universitas Peking (2000).
- Silang Budaya Tiongkok-Indonesia, PT Bhuana Ilmu Populer (Gramedia), 2005.
Referensi