Kenneth Lauren "Ken" Burns[1] (lahir 29 Juli 1953)[1] adalah seorang pembuat film Amerika, yang terkenal karena gayanya yang menggunakan arsip-arsip film dan foto dalam film-film dokumenter. Film-film dokumenternya yang paling terkenal adalah The Civil War (1990), Baseball (1994), Jazz (2001), The War (2007), The National Parks: America's Best Idea (2009), Prohibition (2011), The Central Park Five (2012), dan The Roosevelts (2014).
Film-film dokumenter Burns antara lain telah mendapatkan nominasi untuk dua Academy Award dan memenangi Emmy Award.
Masa kecil dan pendidikan
Burns dilahirkan pada 29 Juli 1953 di Brooklyn, New York, anak dari Lyla Smith Tupper,[2] seorang bio-teknolog,[3] dan Robert Kyle Burns, yang saat itu menjadi mahasiswa pascasarjana di Columbia University di Manhattan.[2] Menurut situs resminya,[4] saudara laki-laki Ken Burns adalah pembuat film dokumenter Ric Burns. Ia merupakan sanak keluarga jauh dari penyair Robert Burns.[5][6]
Keluarga akademik Burns sering berpindah-pindah. Tempat-tempat yang pernah mereka tinggali adalah Saint-Véran, Prancis; Newark, Delaware; dan Ann Arbor; di sana ayahnya mengajar di University of Michigan.[3] Ibunda Burns diketahui menderita kanker payudara ketika Burns berusia 3 tahun dan meninggal saat ia berumur 11 tahun,[3] keadaan yang katanya ikut membentuk kariernya. Ia memuji ayah mertuanya, seoragn psikolog, yang menurutnya memiliki penglihatan yang tajam: "Ia mengatakan kepada saya bahwa seluruh karya saya adalah upaya untuk menghidupkan kembali orang-orang yang telah lama meninggal dunia."[3] Pada masa kanak-kanak, Burns suka membaca dan ia banyak mendalami ensiklopedi keluarga. Ia lebih menyukai sejarah daripada fiksi. Setelah menerima sebuah kameria 8 mm pada hari ulang tahunnya yang ke-17, ia membuat sebuah film dokumenter tentang sebuah pabrik di Ann Arbor. Ia lulus dari SMA Pioneer High School di Ann Arbor pada 1971.[7] Ia menolak biaya kuliah yang dikorting di Universitas Michigan, sebaliknya ia belajar di Hampshire College, sebuah sekolah alternatif di Amherst, Massachusetts. Di sana mahasiswanya dinilai dengan nilai-nilai naratif dan bukan dengan huruf. Mahasiswa juga mengembangkan konsentrasi-konsentrasi akademik yang mereka arahkan sendiri, ketimbang memilih sebuah bitang utama yang tradisional.[3] Ia bekerja di sebuah toko piringan hitam untuk membayar biaya kuliahnya.[3]
Burns belajar di bawah bimbingan fotografer Jerome Liebling dan Elaine Mayes dll. Ia memperoleh gelar Bachelor of Arts dalam studi film dan desain[8] pada 1975.
Karier
Pada usia 22 tahun, setelah wisuda, ia bersama dua teman kuliahnya mendirikan Florentine Films[8] di Walpole, New Hampshire.[4][9] Ia bekerja sebagai seorang sinematografer untuk BBC, teleisi Italia, dan lain-lainnya, dan pada 1977, setelah menyelesaikan beberapa film pendek dokumenter, ia mulai bekerja dalam mengadaptasi buku David McCullough The Great Bridge, tentang pembangunan Brooklyn Bridge.[8] Sambil mengembangkan gaya dokumenternya yang khas dalam membuat film, dengan "mengadopsi teknik memotong dengan cepat dari satu foto ke foto lainnya dalam cara linear yang mengalir [dan] kemudian melengkapi gambar-gambarnya dengan narasi "tangan pertama" yang diambil dari tulisan-tulisan sezaman dan dibacakan oleh para aktor panggung dan layar senior",[9] ia membuat dokumenter fitur Brooklyn Bridge (1981), yang menghasilkannya nominasi Academy Award untuk Dokumenter Terbaik, dan disiarkan di PBS di Amerika Serikat.
Pada 1982, Burns menikah dengan Amy Stechler, dan daripadanya ia memperoleh dua anak perempuan, Sarah dan Lily;[8] pernikahan mereka berakhir dengan perceraian. Pada 2011, Burns tinggal di Walpole, New Hampshire, dengan istri keduanya, Julie Deborah Brown,[10] yang dinikahinya pada 18 Oktober 2003.[10]
Pada 2014 Burns tampil dalam Finding Your Roots oleh Henry Louis Gates; di situ ia menemukan berita-berita yang mengejutkan sebagai keturunan pemilik budak dari Selatan dan Loyalis, orang-orang Amerika yang setia kepada Britania Raya dan melarikan diri ke Kanada setelah Perang Revolusssi.[11]
Politik
Burns telah lama menjadi pendukung Partai Demokrat, dengan sumbangan politik hampir $40.000.[12] Pada 2008, Komite Nasional Demokrat memilih Burns untuk memproduksi video pengantar untuk pidato Senator Edward Kennedy pada Agustus 2008 di Konvensi Nasional Demokrat, sebuah video yang digambarkan oleh Politico sebagai "penghormatan yang diberikan oleh Burns dalam menampilkan [Kennedy] sebagai Ulysses modern yang memawa partainya pulang ke pelabuhan."[13][14] Pada Agustus 2009, Kennedy meninggal dunia, dan Burns memproduksi sebuah video elegi singkat pada pemakamannya. Dalam memberikan dukungan kepada Barack Obama untuk menjadi presiden pada Desember 2007, Burns membandingkan Obama dengan Abraham Lincoln.[15] Ia mengatakan bahwa ia berencana untuk menjadi kontributor teratur untuk Countdown with Keith Olbermann di Current TV.[16]
Pada 2010, di Hampshire College dibangun sebuah Ken Burns Wing di Jerome Liebling Center for Film, Photography and Video.[17]
Pada 2004, Burns menerima Penghargaan S. Roger Horchow untuk Pelayanan Publik Terbesar oleh seorang Warga Biasa, sebuah penghargaan yang diberikan setiap tahun oleh Jefferson Awards.[18]
Burns sering kali memadukan leitmotif musik atau melodi yang sederhana. Misalnya, The Civil War menampilkan melodi biola yang khas sepanjang film itu, "Ashokan Farewell", yang dimainkan untuk film itu oleh komponisnya, pemain fiddleJay Ungar. Seorang pengkritik mencatat, "Salah satu hal yang paling dikenang tentang The Civil War adalah melodi biolanya yang menghantui, dengan nada-nada yang tipis dan memilukan yang tampaknya menyimpulkan seluruh penderitaan dari perjuangan besar itu."[20]
Burns sering kali menghidupkan foto-foto mati dengan perlahan-lahan melakukan zooming mendekati pokok yang menarik dan beralih dari satu subyek ke yang lainnya. Misalnya dalam sebuah foto sebuah tim bisbol, ia mungkin pelan-pelan akan melintasi wajah-wajah para pemain dan kemudian berhenti pada si pemain yang merupakan subyek dari si narator. Teknik ini, yang mungkin ditemukan dalam banyak aplikasi perangkat lunak profesional dan rumahan, diistilahkan "The Ken Burns effect" dalam aplikasi-aplikasi perangkat lunak iPhoto, iMovie dan Final Cut Pro XApple. Burns mulai pada 2009 dengan sebuah wawancara yang mulanya tidak ingin ia lakukan ketika namanya dihubungkan dengan perangkat lunak itu karena sikapnya yang menolak untuk memberikan dukungan komersia. Namun kepala Apple, Steve Jobs, berunding untuk memberikan kepada Burns perlengkapan peralatan Apple, yang disumbangkan Burns kepada organisasi-organisasi nirlaba.[21]
Sebagaimana dicatat dalam sebuah catatan museum, "Karya-karyanya yang khusus untuk PBS luar biasa menyimpang dari piroteknik visual dan kecepatan yang liar dari kebanyakan program-program TV yang didasarkan pada realitas. Sebaliknya ia mengandalkan teknik-teknik yang secara harafiah sudah puluhan tahun umurnya, meskipun Burns mengintegrasikan kembali unsur-unsur pembentuk ini ke dalam pengaturan tekstual yang sangat kompleks."[8]
Dalam sebuah wawancara tahun 2011, Burns menyatakan bahwa ia mengagumi dan dipengaruhi oleh pembuat film Errol Morris.[22]
^ ab"Ken Burns". Encyclopedia of World Biography via BookRags.com. n.d.
^ abcdefWalsh, Joan (n.d.). "Good Eye: The Interview With Ken Burns". San Francisco Focus. KQED via Online-Communicator.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-22. Diakses tanggal 2012-12-26.Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "kqed" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
^ ab"Ken Burns". biography at FlorentineFilms.com. n.d.
^Stated on Finding Your Roots, PBS, October 7, 2014