Kapal perusak Italia Aviere (1937)
Aviere (terj. har. '"Penerbang"') adalah satu dari 17 kapal perusak kelas Soldati yang dibangun untuk Regia Marina pada masa Perang Dunia II. Aviere dibangun di galangan kapal OTO di Livorno, lunasnya diletakkan pada 16 Januari 1937. Kapal ini diluncurkan pada 19 September 1937 dan memulai dinas pada 31 Agustus 1938.[1] DesainKapal perusak kelas Soldati adalah versi peningkatan dari kapal perusak kelas-Oriani yang sudah ada sebelumnya.[2] Mereka memiliki panjang antar garis tegak 1.016 meter (3.333 ft 4 in) dan panjang keseluruhan 1.067 meter (3.500 ft 8 in). Kapal memiliki lebar 1.015 meter (3.330 ft 1 in) dan sarat air rata-rata antara 315 meter (1.033 ft 6 in) dan 4,3 meter (14 ft 1 in) saat beban muat dalam.[3] Kapal kelas Soldati memiliki berat benaman 1.830–1.850 ton metrik (1.800–1.820 ton panjang) pada beban muat normal, dan 2.450–2.550 ton metrik (2.410–2.510 ton panjang) pada beban muat dalam.[4] Jumlah kru yang dapat ditampung mereka selama perang adalah 206 orang.[5] Karier1940Ketika Italia memasuki Perang Dunia II pada 10 Juni 1940, Aviere menjadi bagian dari Divisi Perusak ke-11, bersama dengan kapal saudarinya Artigliere, Geniere dan Camicia Nera.[1] Pada 11 Juni, Aviere dan para saudarinya melakukan misi pengintaian di Selat Sisilia. Lalu pada 19 Juni, mereka membawa pasokan suplai dari Augusta menuju Benghazi, Libya.[1][6] Pada 9 Juli Aviere dan divisinya berpartisipasi dalam Pertempuran Kalabria. Di penghujung pertempuran, Divisi Perusak ke-11 diperintahkan untuk menyerang Armada Mediterania dengan torpedo. Sepuluh torpedo pun diluncurkan, tetapi tidak ada satupun yang mengenai sasaran.[1][7] Pada tanggal 11-12 Oktober, Aviere berpartisipasi dalam Pertempuran Tanjung Passero, dimana ia mengalami kerusakan serius akibat tembakan dari HMS Ajax.[1][8] 1941Antara Maret dan September 1941, Aviere mengawal sejumlah konvoi yang terdiri dari pasukan dan suplai dari Italia ke Libya. Pada 23 September 1941, Aviere mengambil bagian dalam operasi penebaran ranjau laut, dimana ia melindungi kapal Lanciere, Carabiniere, Ascari dan Corazziere yang bertugas meletakkan ranjau di selatan Malta.[1][9][10][11][12][13][14][15] Antara tanggal 21 November dan 13 Desember 1941, Aviere berpartisipasi dalam dua operasi konvoi besar antara Italia dan Libya. Kedua operasi tersebut gagal lantaran serangan bertubi-tubi oleh pesawat terbang dan kapal selam. Dalam kedua operasi tersebut, ia ditugaskan untuk mengawal kapal-kapal perang yang rusak untuk kembali ke pangkalan seperti kapal penjelajah berat Trieste yang ditorpedo oleh HMS Utmost pada 21 November, serta kapal tempur Vittorio Veneto yang ditorpedo oleh HMS Urge, pada 13 Desember.[1][16] Pada 16 Desember, Aviere ikut serta dalam operasi konvoi besar lainnya ke Libya, yang dimana semuanya sukses. Kemudian ia berpartisipasi dalam Pertempuran Sirte Pertama.[1][17][18] 1942Dari bulan Januari hingga Maret 1942, Aviere berhasil menyelesaikan pengawalan empat operasi konvoi besar ke Libya ("M. 43", "T. 18", "K. 7", dan "V. 5")[1][19] walaupun Italia kehilangan kapal transportasi bernama Victoria yang ditenggelamkan oleh pesawat pengebom torpedo Fairey Albacore pada 24 Januari. Pada 21-22 Maret, Aviere ikut serta dalam Pertempuran Sirte Kedua; dan pada 11-12 Agustus dia ikut serta dalam Operasi Pedestal, dimana kapal ini menarik kapal penjelajah berat Bolzano yang rusak setelah terkena torpedo oleh HMS Unbroken ke pulau Panarea.[1][20] Antara bulan September dan Desember 1942, Aviere pun bolak-balik Italia dan Afrika Utara untuk melakukan sejumlah misi pengawalan dan transportasi.[1] NasibPada tanggal 16 Desember 1942, ia berlayar dari Napoli bersama dengan kapal Camicia Nera untuk mengawal kapal pengangkut barang milik Jerman yang bernama Ankara menuju Bizerta; keesokan harinya pada pukul 11:15, kapal selam HMS Splendid menyerang konvoi tersebut. Aviere karam akibat ditorpedo dan terbelah dua. Sekitar 100 dari 250 awak kapal Aviere selamat dari tenggelamnya kapal ini, tetapi hanya 30 orang saja yang bisa diselamatkan oleh perahu torpedo Calliope dan Perseo pada sore itu. Komandan Aviere, Kapten Ignazio Castrogiovanni, merupakan salah satu dari 220 awak kapal yang gugur. Ignazio secara anumerta dianugerahi Medali Militer Emas untuk Keberanian.[1][21][22][23] Referensi
Bacaan lanjutanBahasa Italia
Bahasa Inggris
|