Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Kapal penjelajah Jepang Abukuma


Abukuma pada tahun 1941, menunjukan kapal apung Kawanishi E7K1 "Alf" yang siap terbang pada pada landasan pacu
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama Abukuma
Asal nama Sungai Abukuma
Dipesan 1920 (tahun fiskal) (Rencana “Armada 8-6” 1918)
Pembangun Perusahaan Dok Uraga
Pasang lunas 8 Desember 1921
Diluncurkan 16 Maret 1923
Mulai berlayar 26 Mei 1925[1]
Dicoret 20 Desember 1944
Nasib

Abukuma (阿武隈) adalah kapal keenam dan terakhir dari Angkatan laut Kekaisaran Jepang dalam kapal penjelajah ringan kelas Nagara, dan seperti kapal-kapal lain dari kelasnya, ia dimaksudkan untuk digunakan sebagai kapal bendera dari armada perusak. Namanya berasal dari Sungai Abukuma di Wilayah Tōhoku, Jepang. Dia menjadi saksi bisu kejadian Perang Dunia II seperti Serangan di Pearl Harbor dan di Pasifik, sebelum rusak parah dalam Pertempuran Selat Surigao pada bulan Oktober 1944, kemudian dibom dan ditenggelamkan oleh Pasukan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat di lepas pantai Filipina.

Pra Perang Dunia 2

Abukuma adalah anak bungsu dari keenam bersaudari kelas Nagara, yang lahir pada 16 Maret 1923 dan baru selesai disempurnakan pada 26 Mei 1925. Keterlambatan penunjukan penugasannya sampai 2 tahun ke depan disebabkan oleh Gempa Bumi Kanto. Lima tahun setelah penyempurnaannya, Abukuma mengalami kecelakaan karena menabrak Kitakami pada saat latihan manuver skala besar. Kitakami hanya rusak ringan, tetapi haluan depan Abukuma rusak parah sehingga ia harus menjalani perbaikan intensif yang membuat haluan depannya menjadi sedikit berbeda dengan para kapal penjelajah sekelasnya. Sebelum Perang Dunia 2 dimulai, Abukuma sudah berpartisipasi dalam Pertempuran Shanghai. Selama jangka waktu 1933 sampai dengan 1938, kemampuan Abukuma dalam pertahanan anti-pesawat dan serangan torpedo ditingkatkan dengan pesat.

Perang Dunia 2

Abukuma ditunjuk sebagai kapal bendera untuk Skuadron Perusak 1 dan ikut serta dalam penyerangan ke Pearl Harbor, dimana ia ditugaskan untuk mengawal keenam kapal induk utama Kekaisaran Jepang (Akagi,Kaga, Sōryū, Hiryū, Shōkaku, dan Zuikaku), dua kapal tempur (Hiei dan Kirishima), dan dua kapal penjelajah berat (Tone dan Chikuma).[2] Setelahnya, Abukuma juga ikut berpartisipasi dalam invasi ke Rabaul, Britania Baru, dan Irlandia Baru; penyerangan ke Port Darwin dan Hindia Belanda, Indian Ocean Raid, Kampanye Kepulauan Aleut (Pertempuran Kepulauan Aleut & Pertempuran Kepulauan Komandorski). Sampai pada Juni 1944, Abukuma berubah menjadi kapal penjelajah spesialis anti-pesawat yang benar-benar berbeda dengan semua kakaknya, dengan total 43 senjata pertahanan udara terpasang di tubuhnya.

Selama empat bulan lamanya, Abukuma berada di perairan Jepang sebelum akhirnya diperintahkan segera bergabung dengan armada bantuan untuk Armada Nishimura di Pertempuran Selat Surigao dan berangkat dari Manila. Ia bergabung dengan sebuah armada yang terdiri dari dua heavy cruiser (Nachi dan Ashigara) dan tujuh kapal perusak. Namun, sebelum berhasil menyusul Armada Nishimura, posisi mereka sudah diketahui oleh enam kapal selam Amerika yang menyerang mereka lebih dulu dan memberitahukan adanya armada Jepang kedua kepada armada Amerika yang sudah menyergap Armada Nishimura di depan.

Sesampainya di sana, mereka disergap oleh satu skuadron PT Boat dan Abukuma terkena serangan torpedo yang menyebabkannya ketinggalan armadanya. Setelah dilakukannya perbaikan darurat, Abukuma segera menyusul mereka namun segera diperintahkan untuk lari ke Dapitan untuk mendapatkan perbaikan yang lebih baik lagi bersama dengan kapal perusak Ushio. Namun, pada 26 Oktober 1944, dua grup pesawat pembom Amerika menemukannya dan membombardirnya sehingga menimbulkan ledakan api merembet sampai ruang torpedonya yang menjadi penyebab utama karamnya Abukuma disana. Ushio kemudian menyelamatkan kapten beserta 283 kru Abukuma yang masih bisa diselamatkan.

Abukuma dicoret dari daftar angkatan laut pada 20 Desember 1944.[3]

Catatan kaki

  1. ^ Lacroix, Japanese Cruisers, hal. 794
  2. ^ Dull, A Battle History Imperial Japanese Navy
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Stille

Referensi

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya