Kabupaten Tanggamus adalah kabupaten di provinsi Lampung, Indonesia. Ibu kota Tanggamus berada di Kecamatan Kota Agung. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.654,98 Km² dan berpenduduk sebanyak 638.652 jiwa pada pertengahan tahun 2024, dengan kepadatan penduduk 225 jiwa/km².[1] Kabupaten Tanggamus diresmikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1997, tanggal 21 Maret1997.[6]
Sejarah
Nama Kabupaten Tanggamus diambil dari nama Gunung Tanggamus yang berdiri tegak tepat di jantung Kabupaten Tanggamus. Sejarah perkembangan wilayah Tanggamus, menurut catatan yang ada pada tahun 1889 pada saat Belanda mulai masuk di Wilayah Kota Agung, yang ada pada saat itu pemerintahannya dipimpin oleh seorang Kontroller yang memerintah di Kota Agung. Pada waktu itu pemerintahan telah dilaksanakan oleh Pemerintah Adat yang terdiri dari 5 (lima) Marga yaitu:
Marga Gunung Alip (Talang Padang),
Marga Benawang;
Marga Belunguh;
Marga Pematang Sawa;
Marga Ngarip.
Masing-masing marga tersebut dipimpin oleh seorang Pasirah yang membawahi beberapa Kampung. Perkembangan selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 114/ 1979 tanggal 30 Juni1979 dalam rangka mengatasi rentang kendati dan sekaligus merupakan persiapan pembentukan Pembantu Bupati Lampung Selatan untuk Wilayah Kota Agung yang berkedudukan di Kota Agung serta terdiri dari 10 Kecamatan dan 7 Perwakilan Kecamatan dengan 300 Pekon dan 3 Kelurahan serta 4 Pekon Persiapan. Pada akhirnya Kabupaten Tanggamus terbentuk dan menjadi salah satu dari 10 Kabupaten/ Kota yang ada di Provinsi Lampung. Kabupaten Tanggamus dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 2 Tahun 1997 yang diundangkan pada tanggal 3 Januari1997 dan diresmikan menjadi Kabupaten pada tanggal 21 Maret1997.
Sejalan dengan dinamika perkembangan masyarakat adat di Kabupaten Tanggamus, pada tanggal 12 Januari2004 Kepala Adat Saibatin Marga Benawang merestui tegak berdirinya Marga Negara Batin, yang sebelumnya merupakan satu kesatuan adat dengan Marga Benawang. Pada tanggal 10 Maret 2004 di Pekon Negara Batin dinobatkan kepala adat Marga Negara Batin dengan gelar Suntan Batin Kamarullah Pemuka Raja Semaka V. Dengan berdirinya Marga Negara Batin tersebut, masyarakat adat pada tahun 1889 terdiri dari 5 marga, saat ini menjadi 6 marga, yaitu: Marga Gunung Alip (Talang Padang), Marga Benawang, Marga Belunguh, Marga Pematang Sawa, Marga Ngarip, Marga Negara Batin.
Kabupaten Tanggamus mempunyai luas Wilayah 2.855,46 Km² untuk luas daratan ditambah dengan daerah laut seluas 1,799,50 Km² dengan luas keseluruhan 4, 654,98 Km², dengan topografi wilayah bervariasi antara dataran rendah dan dataran tinggi, yang sebagian merupakan daerah berbukit sampai bergunung, yakni sekitar 40% dari seluruh wilayah dengan ketinggian dari permukaan laut antara 0 sampai dengan 2.115 meter. Potensi sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Tanggamus sebagian besar dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Selain itu masih terdapat beberapa sumber daya alam lain yang potensial untuk dikembangkan antara lain; pertambangan emas, bahan galian seperti granit dan batu pualam atau marmer. Disamping itu juga terdapat sumber air panas dan panas bumi yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi pembangkit energi listrik alternatif.
Geografi
Satu dari dua teluk besar yang ada di Provinsi Lampung terdapat di Kabupaten Tanggamus yaitu Teluk Semaka dengan panjang daerah pantai 200 km dan sebagai tempat bermuaranya satu sungai besar, yaitu Way Semaka. Selain itu, wilayah Kabupaten tanggamus dipengaruhi oleh udara pantai tropis dan dataran pegunungan dengan temperatur udara yang sejuk dengan rata-rata 28°C.
Kabupaten Tanggamus terdiri dari 20 kecamatan, 3 kelurahan, dan 299 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 640.588 jiwa dengan luas wilayah 3.020,64 km² dan sebaran penduduk 212 jiwa/km².[10][11]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Tanggamus, adalah sebagai berikut:
Objek wisata Teluk Kilauan berada di Desa Kilauan Negeri, Kecamatan Kelumbayan. Teluk inilah yang menjadi saingan berat Pantai Lovina di Bali karena mereka sama-sama memiliki atraksi serupa berupa bertemu dengan kawanan ikan lumba-lumba secara langsung di laut lepas menggunakan perahu nelayan setempat. Teluk Kilauan menyajikan beragam pilihan wisata, selain berlayar ke tengah laut untuk melihat ikan lumba-lumba, wisatawan yang berada di pesisirnya juga bisa bermain pasir dan berenang di laguna biru.
2. Pantai Gigi Hiu
Objek wisata Pantai Gigi Hiu berada di Desa Pegadungan, Kecamatan Kelumbayan. Pantai Gigi Hiu alias Pantai Batu Layar alias Pantai Pegadungan. Pemberian namanya sendiri merujuk pada gugusan karang tajam yang dianalogikan sebagai gigi ikan hiu. Tidak usah bawa peralatan snorkeling ke tempat ini, karena Pantai Gigi Hiu hanya bisa dinikmati secara visual saja.
3. Gunung Tanggamus
Gunung ini berdiri tegak di Timur Laut Ibu Kota Kabupaten yaitu Kecamatan Kota Agung. Gunung ini sangat populer di kalangan pecinta alam dan menjadi lokasi favorit untuk pendakian dan juga camping. Gunung Tanggamus memiliki tinggi 2.102 meter di atas permukaan air laut yang menjadikannya sebagai gunung tertinggi kedua di Provinsi Lampung setelah Gunung Pesagi. Puncak gunung ini mempunyai pemandangan yang begitu indah terlebih saat pagi dan sore. Saat itu lembah Gunung Tanggamus akan tertutup kabut putih yang tebal sehingga membuat wisatawan di puncaknya berasa berada di atas awan.
4. Pantai Sawmiil
Wilayah Kabupaten Tanggamus yang menghadap ke Teluk Semangka membuatnya punya garis pantai yang sangat panjang sekaligus memberinya banyak pantai eksotis. Salah satunya adalah Pantai Sawmill yang terletak di Pesisir Barat tepatnya di Desa Karangsari, Kecamatan Wonosobo. Pantai dengan nama lain Sumil ini memiliki pemandangan alam yang kompleks. Selain laut yang menghampar luas, di sebelah barat pantai ini terlihat gugusan pegunungan Bukit Barisan Selatan yang telah ditetapkan pemerintah sebagai taman nasional. Beralih ke sisi timur, sayup-sayup terlihat puncak Gunung Tanggamus yang menjadi ikon kabupaten tersebut.
5. Air Terjun Way Lalaan
Air terjun Way Lalaan dipilih sebagai destinasi wisata populer di Tanggamus yang banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Air Terjun Way Lalaan memiliki ketinggian 11 meter dan airnya mengalir ke Sungai Lalaan yang bermuara di Teluk Semangka. Air terjun ini bisa dtemukan di Pekon atau Desa Kampungbaru, Kecamatan Kota Agung Timur atau tepat berada di kaki Gunung Tanggamus. Akses menuju ke lokasi sudah dibangun tangga beton yang dibuat pada zaman kolonial Belanda sekitar tahun 1937.
6. Air Terjun Jarum Lebuay
Air Terjun Jarum Lebuay terletak di Pekon atau Desa Lebuay Datar, Kecamatan Air Naningan. Air terjun ini memiliki debut air yang berlimpah meski musim kemarau hanya saja yang membedakan saat musim kemarau aliran air terjun ini hanya satu. Air terjun ini akan berubah menjadi air terjun kembar dengan dua aliran berdampingan saat musim hujan. Di bawah terjunan air terdapat gua kecil dan juga kolam yang bisa digunakan berenang. Namun pengunjung harus tetap hati-hati kalau bermain air di kolamnya.
7. Bendungan Batutegi
Objek wisata ini berada di terletak di pekon atau Desa Lebuay Datar, Kecamatan Air Naningan. Bendungan yang dibangun sejak tahun 1995 dan selesai 9 tahun kemudian ini berada di antara dua bukit yang tinggi serta mengorbankan bukit yang lebih rendah untuk ditenggelamkan. Kabarnya Bendungan Batutegi ini merupakan bendungan terbesar se Asia Tenggara yang mampu menampung air sebanyak 9 juta meter kubik. Selain dimanfaatkan untuk sarana pembangkit tenaga listrik, Bendungan Batutegi juga mulai dikembangkan untuk tujuan wisata. Sebaiknya berkunjung pada pagi atau sore, pasalnya siang hari di bendungan ini lumayan panas karena tidak ada tempat berteduh.
8. Air Terjun Lembah Pelangi
Air terjun setinggi 20 meter ini merupakan air terjun bertingkat yang terdiri dari 3 susunan. Menariknya air terjun yang berada di posisi paling bawah memiliki sumber air panas yang bisa digunakan untuk mandi dan terapi. Untuk mendatangi satu per satu rangkaian Air Terjun Lembah Pelangi dibutuhkan usaha ekstra karena ketiganya terpisah jarak dengan medan yang curam meski posisinya tidak jauh. Kebanyakan traveler yang berkunjung ingin menikmati sensasi berendam di air hangatnya. Kamupun tidak boleh ketinggalan berendam di bawah air terjun ini kalau berkunjung ke sana.
Air terjun ini memiliki alirannya yang unik yaitu berbentuk zig zag atau seperti bertangga dan memiliki ketinggian kurang lebih sekitar 50m. Penamaan Air Terjun Sinar Petir karena berada di Pekon Sinar Petir, Kecamatan Bulok, sehingga penamaan tersebut bukan didasari karena berbentuk zig zag. Tetapi disitulah termasuk salah satu keunikannya selain bentuknya yang zig zag merupakan lambang dari petir nama air terjun tersebut juga Sinar Petir. Akses jalan menuju lokasi tersebut tidak terlalu sulit karena jalan menuju lokasi sudah menggukan jalan cor.