Pada mulanya, Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang ingin dibangun di kota kecil Sulamu yang berjarak 70 kilometer di sebelah Timur laut kota Kupang.
Geografis
Secara geografis, Kabupaten Kupang memiliki luas daratan 5.298,13 kilometer persegi dan merupakan wilayah terluas di NTT. Kabupaten Kupang meliputi 15,16 persen dari luas seluruh wilayah daratan NTT.[8] Secara astronomis Kabupaten Kupang terletak di antara 9º19 – 10º57 Lintang Selatan dan 121º30 – 124º11 Bujur Timur.[9]
Kabupaten Kupang pernah dinobatkan menjadi kabupaten yang paling selatan di Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebelum terjadinya pemekaran Kabupaten Rote Ndao pada tahun 2002.
Kepulauan
Kabupaten ini memiliki 24 buah pulau, di mana 3 buah pulau diantaranya telah berpenghuni, yakni:
Secara topografis, relief muka tanah di wilayah Kabupaten Kupang didominasi wilayah perbukitan dan dataran tinggi, yang kemudian disusul wilayah dataran rendah dan pesisir. Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, wilayah Kabupaten Kupang dominan berlereng agak curam hingga curam (15%-40%) yang luasnya adalah 3.247,71 km², kemudian disusul kemiringan lereng datar hingga landai (0-15%) yang luasnya adalah 2.316,07 km², dan diikuti oleh tingkat kemiringan lereng sangat curam (>40%) yang luasnya adalah 1.374,94 km².
Berdasarkan ketinggian permukaan tanah, wilayah Kabupaten Kupang sebagian besar adalah wilayah perbukitan dan dataran tinggi (ketinggian 150-500 mdpl) yang luasnya adalah 3.019,60 km², kemudian disusul wilayah dataran rendah dan pesisir (ketinggian 0-150 mdpl) yang luasnya adalah 2.574,03 km², kemudian diikuti oleh wilayah pegunungan (ketinggian >500 mdpl) yang luasnya adalah 745,09 km².[10]
Iklim
Seperti wilayah lain di Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Kupan beriklim sabana tropis (Aw) dengan dua musim, yakni musim kemarau yang panjang dan musim hujan yang relatif singkat. Suhu udara di wilayah Kabupaten Kupang bervariasi berdasarkan tingkat elevasi atau ketinggian muka tanah, tapi pada umumnya suhu udara di Kabupaten Kupang berkisar antara 20°–34 °C dengan tingkat kelembapan antara 64–83%.
Musim penghujan di wilayah Kabupaten Kupang berlangsung cukup singkat, yaitu pada periode bulan-bulan basah Desember–Maret dengan rerata curah hujan lebih dari 170 mm per bulan. Sementara bulan-bulan lainnya terbilang kering dengan curah hujan yang sangat rendah. Curah hujan tahunan di wilayah ini berkisar antara 800–1400 mm per tahun dengan jumlah hari hujan bervariasi antara 60–120 hari hujan.
terhitung sejak ditetapkan sebagai caleg DPR-RI, Ayub Titu Eki dinyatakan berhalangan tetap dan tugas-tugasnya dilimpahkan kepada wakil bupati Korinus Masneno hingga selesai periode (20 September 2018-24 Maret 2019)[16]
selama masa peralihan ini Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Ir. Obed Laha menjabat sebagai Pelaksana Tugas Bupati Kupang (25 Maret 2019-6 April 2019)
Kabupaten Kupang terdiri dari 24 Kecamatan, 17 Kelurahan, dan 160 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 402.320 jiwa dengan luas wilayah 5.434,76 km² dan sebaran penduduk 74 jiwa/km².[20][21][22]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kupang, adalah sebagai berikut:
Sebagian besar penduduk beragama Kristen sebesar 97,72% dimana mayoritas adalah Kristen Protestan 85,02% dan Katolik 12,70%. Selebihnya adalah menganut agama Islam 2,16% dan Hindu 0,12%.[2]
Jl. Timor Raya KM 37, Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur 85362
Ekonomi
Pertanian
Kupang memiliki berbagai potensi. Salah satunya pada sektor pertanian yang nilainya mencapai 47 persen terhadap total kegiatan ekonomi yang nilainya mencapai Rp. 616,3 miliar. Beberapa tanaman unggul pada sektor ini adalah padi dan kacang tanah. Kabupaten Kupang merupakan salah satu wilayah dengan produksi padi tinggi. Hal tersebut menjadikan wilayah Kabupaten Kupang menjadi salah satu lumbung padi di Provinsi NTT. Selain itu, produksi kacang tanah sebanyak 2.703 ton atau 22,8 persen menjadi yang terbesar untuk tingkat provinsi. Potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Kupang pada sektor pertanian tidak lepas karena sebanyak 85 persen penduduk usia kerja memiliki mata pencaharian di bidang tersebut.[8]
Perkebunan
Pada sektor perkebunan, Kabupaten dan Kota Kupang memproduksi kapuk sebesar 1.432 ton untuk tahun 2000. Produksi kapuk di Kupang memiliki korelasi dengan industri rakyat tenun ikat tradisional. Komoditas kapuk dipakai pada produks tenun ikat tradisional karena hampir di setiap kecamatan penduduknya juga berkegiatan pada industri tenun ikat. Hal ini tidak lepas karena seorang Gubernur Herman Musakabe (1993-1998) yang mewajibkan seluruh pegawai negeri, terutama pejabat tingkat eselon untuk berbusana motif daerah setiap hari Kamis dan ketika ada acara resmi.[8]
Peternakan
Pada tahun 1996, Kabupaten Kupang juga dikenal memiliki populasi ternak burung unta terbanyak di Provinsi NTT. Selain burung unta juga terdapat komoditas ternak lainnya seperti ayam, babi, kambing, domba dan budidaya jangkrik. Namun populasi ternak cenderung menurun dan Pemda terus melakukan pengembangan dengan mengeluarkan berbagai program.[8]
Perairan
Kabupaten Kupang juga memiliki kekayaan alam laut yang dapat diusahakan oleh penduduk seperti udang, rumput laut, ikan kerapu, teripang, bandeng, mutiara dan garam. Wilayah perairan Kabupaten Kupang seluas 46.780 kilometer persegi merupakan wilayah yang lebih luas dibandingkan daratannya.[8]