Indeks ultraviolet atau Indeks UV adalah sebuah sebuah ukuran kekuatan radiasi ultraviolet (UV, atau ultraungu) yang mampu menyebabkan luka bakar di suatu tempat dan waktu. Indeks ultraviolet adalah sebuah standar internasional yang biasanya digunakan dalam ramalan cuaca harian atau per jam yang ditujukan pada masyarakat umum.
Indeks UV menggunakan skala linear dan angkanya berbanding lurus dengan intensitas radiasi ultraviolet yang menyebabkan terbakarnya kulit manusia.[1] Sebagai contoh, saat matahari bersinar dengan index UV 6, seorang berkulit putih tanpa tabir surya akan mengalami luka bakar setelah terpapar selama 30 menit, sedangkan pada index UV 12, orang yang sama akan terkena luka bakar dalam 15 menit saja. Indeks 0 berarti tidak ada radiasi UV, misalnya pada malam hari. Indeks 10 awalnya dirancang untuk menyamai sinar matahari pada tengah hari yang cerah saat musim panas di iklim sedang, tetapi kini angka di atas 10 sering dicapai, misalnya di daerah tropis, daerah ketinggian tinggi, daerah dengan refleksivitas air atau es yang tinggi, serta daerah dengan penipisan ozon yang kuat.
Penginformasian indeks UV untuk tempat dan hari/jam tertentu bertujuan membantu masyarakat melindungi diri dari radiasi ultraviolet berlebihan. Sinar ultraviolet dari matahari memiliki manfaat kesehatan, tetapi jika berlebihan menimbulkan masalah seperti bakaran matahari, penuaan kulit, kerusakan DNA, kanker kulit, imunosupresi (tekanan terhadap sistem imun), dan kerusakan mata seperti katarak.[2] Skala indeks UV dikembangkan oleh para ilmuwan Kanada pada 1992, kemudian diadopsi dan distandarisasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Meteorologi Dunia pada 1994.[3] Lembaga kesehatan masyarakat dapat merekomendasikan cara-cara perlindungan terhadap sinar ultraviolet berdasarkan indeks UV, misalnya menyarankan pengolesan tabir surya serta penggunaan topi dan kacamata hitam saat berada di luar dalam waktu lama di bawah sinar indeks UV 3 atau lebih.