Menurut Jajak Pendapat Layanan Dunia BBC 2014, 13% orang Jepang memandang pengaruh Korea Selatan secara positif, dengan 37% mengekspresikan pandangan negatif, sementara 15% orang Korea Selatan memandang pengaruh Jepang secara positif, dengan 79% mengekspresikannya secara negatif, membuat Korea Selatan, setelah China, negara dengan persepsi negatif terhadap Jepang terbesar kedua di dunia.[1]
Pertukaran budaya
Disamping beberapa perebutan yang secara negatif berdampak pada hubungan antara dua negara tersebut, Jepang dan Korea Selatan menikmati pertukaran budaya satu sama lain.[butuh rujukan]
Dari Korea Selatan ke Jepang
Pada tahun-tahun terkini, budaya pop Korea Selatan meraih popularitas utama di Jepang, sebuah fenomena yang dijuluki "Korean wave" (韓流code: ja is deprecated ) di Jepang. Korean Wave meliputi musik pop, drama dan film Korea di Jepang.[butuh rujukan]
Sebuah serial televisi Korea yang berjudul Winter Sonata, yang pertama kali tayang di Jepang pada April 2003, menjadi sebuah runaway hit di Jepang,[2] dan sering diidentifikasi sebagai markah tanah dalam pertukaran budaya Korea-Jepang. Artis K-pop perempuan BoA adalah salah satu penyanyi paling terkenal di Jepang dengan enam album konsekutif-nya meraih peringkat teratas di tangga lagu billboard.[butuh rujukan]
Pada tahun-tahun yang lebih terkini, berbagai artis K-pop, yakni, Super Junior, TVXQ, Choshinsung, Big Bang, Kara, Girls' Generation, dan 2pm, telah membuat debut mereka di Jepang, dan grup-grup tersebut memiliki kontribusi untuk melahirkan kembali Korean wave di Jepang. Kara dan Girls' Generation sebagian besar lagunya menempati peringkat teratas sejumlah tangga lagu dan penghargaan di Jepang.[3][4] Sejumlah grup lainnya, seperti F.T. Island, SHINee dan BEAST juga memasuki pasaran Jepang.[butuh rujukan]