Para pejabat Inggris pada abad ke-19 menyatakan Gurkha sebagai 'Ras Martial', istilah yang menggambarkan sifat mereka yaitu "suka berperang dan agresif dalam pertempuran", memiliki kualitas keberanian, kesetiaan, kemandirian, kekuatan fisik, ketahanan, kedisiplinan, keuletan dan kekuatan militer.[2]
Kekuatan ini adalah negara-kota Gorkha yang dipimpin oleh raja yang bernama Prithwi Narayan Shah. Gorkha saat itu adalah sebuah desa bukit feodal yang sekarang menjadi Nepal barat, dan merupakan tempat dari mana nama Gurkha berasal. Prithwi Narayan Shah dan penerusnya tumbuh begitu kuat sehingga mereka memenangkan seluruh pegunungan dari perbatasan Kashmir di barat hingga Bhutan di timur.
Akhirnya, sebagai akibat dari sengketa perbatasan dan serangan berulang-ulang oleh Gurkha ke wilayah Britania Raya, Gubernur Jenderal menyatakan perang terhadap Nepal pada tahun 1814. Setelah dua pertarungan yang panjang dan berdarah sebuah Perjanjian Perdamaian, yang dinamakan Perjanjian Sugauli[4] ditandatangani di Sugauli pada tahun 1816.