Guria (bahasa Georgia: გურია) adalah salah satu dari sembilan region mkhare (region) di Georgia. Region ini berada di sebelah barat dan memiliki akses ke Laut Hitam. Diperkirakan bahwa pada 2016, penduduknya mencapai 113.000.[2] Ibu kotanya adalah Ozurgeti.
Nama
Nama "Guria" pertama kali ditemukan pada salah satu Kronik Georgia tahun 800 Masehi.[3]
Sejarah
Guria pertama muncul sebagai sebuah keluarga bangsawaan yang dikenal sebagai Keluarga Vardanisdze-Dadiani, yang setelah tahun 1463 menjadi sebuah kepangeranan berdaulat di bawah Kerajaan Georgia Bersatu di bawah pimpinan Keluarga Varnadisdze-Dadiani yang lebih dikenal dengan nama Gurieli. Kepangeranan Gurieli meliputi wilayah modern Guria, Adjara, serta Batumi yang memiliki akses ke Laut Hitam. Konflik dengan Turki Usmani melemahkan kepangrenanan ini, hingga akhirnya pada 19 Juni 1810, ditandatanganilah perjanjian protektoran antara Gurieli dengan Kekaisaran Rusia.[4] Pihak Gurieli diwakili oleh Raja Mamia V. Pada 2 September 1829, yakni masa pemerintahan pangeran terakhir, David Gurieli, kepangeranan ini resmi dianeksasi oleh Rusia.[5] Pangeran atau Raja David diturunkan dari tahta dan kerabatnya, Sophia diasingkan ke Turki. Guria, pertama berada di bawah pemerintahan sementara, dan kemudian pada 1840, dijadikan sebagai Ozurgeti uyezd dalam Kegubernuran Kutaisi.[6]
Geografi
Batas-Batas
Guria berbatasan dengan daerah-daerah sebagai berikut.
Gurian atau Gurulebi (bahasa Georgia: გურულები) adalah salah satu subgrup etnis Georgia, yang mendiami wilayah Guria dan dianggap sebagai penduduk asli di sana. Gurian umumnya memeluk Kristen Ortodoks dan berbicara dalam bahasa Georgia dialek Guria.[7]
^(dalam bahasa Georgia) "გურიის სამთავრო" (Principality of Guria). In: ქართული საბჭოთა ენციკლოპედია (Encyclopaedia Georgiana). Vol. 3: p. 314-5. Tbilisi, 1978.