Pada 8 Agustus 2024, gempa bumi kuat berkekuatan 7.1 Mw mengguncang Kyushu, lepas pantai Prefektur Miyazaki, Jepang, pada pukul 15:42 Waktu Standar Jepang, dengan kedalaman dangkal 25 km (16 mi). Sementara menurut JMA gempa berkekuatan 7,1 Mjma dan memicu tsunami kecil. Gempa mencapai intensitas maksimum Shindo 6- di Nichinan, Miyazaki.
Wilayah Kyushu terletak di ujung barat daya Palung Nankai sebuah zona subduksi aktif. Palung Nankai mewakili batas lempeng tempat Lempeng Filipina menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. Daerah tersebut sering dikaitkan dengan gempa bumi besar pada tahun 1968 (7,5 Mw) dan 1996 (6,7 Mw dan 6,8 Mw). Laut Hyūga ditafsirkan sebagai zona transisi antara Palung Nankai yang berpasangan kuat di timur laut dan Palung Ryukyu yang berpasangan lemah di barat daya. Gempa bumi tahun 1968 dan 1996 merupakan peristiwa zona subduksi yang terjadi pada batas lempeng. Sekitar 2 km (1,2 mil) di bawah dasar laut, gempa bumi berkedalaman dangkal terjadi di dekat antarmuka subduksi dangkal.[3] Di bawah pantai timur Kyushu, di bagian yang lebih dalam dari zona subduksi, peristiwa slow slip terdeteksi antara tahun 1996 dan 2017.[4]
Getaran gempa tersebut melukai sedikitnya 16 orang, dan dua di antaranya dalam luka serius, gempa menghancurkan dua rumah dan merusak 53 rumah lainnya di seluruh Kyushu.[8] Lima orang terluka di Prefektur Miyazaki; masing-masing dua di Nichinan dan Miyazaki dan satu di Miyakonojō. Salah satu bagian dari Rute Nasional 220 ditutup karena longsor batu. Di Miyazaki, sebuah rumah runtuh sebagian dan Bandara Miyazaki mengalami kerusakan ringan. Di Prefektur Kagoshima, dua orang terluka di Kirishima, sebuah rumah dua lantai runtuh di Ōsaki, dan tanah longsor dilaporkan di Shibushi. Dua penerbangan All Nippon Airways dan Solaseed Air masing-masing dibatalkan, dan beberapa penerbangan Japan Airlines dari bandara ditunda. Tanah longsor terjadi di Shibushi. Dua orang terluka di Prefektur Kumamoto.[9]
Layanan Shinkansen di sepanjang jalur Kyushu dan Nishi Kyushu dihentikan sementara.
Tanggapan
Setelah gempa tersebut, Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan bahwa kemungkinan terjadinya "gempa besar" di sepanjang Palung Nankai kini "relatif lebih tinggi" berdasarkan peringatan pertama, namun mengklarifikasi bahwa peristiwa tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat.[10] JMA menyerukan mereka yang tinggal di daerah yang diperkirakan akan terkena dampak gempa megathrust Nankai untuk mengikuti langkah-langkah kesigapan bencana yang disediakan oleh pemerintah.[11]
Peringatan dari JMA tersebut bahwa risiko gempa besar terjadi di sepanjang Palung Nankai lebih tinggi dari biasanya tetapi tidak berarti gempa pasti akan terjadi dalam beberapa hari mendatang. Penyiar publik NHK mengatakan perjalanan luar negeri Kishida dibatalkan agar ia dapat mempersiapkan segala kemungkinan. Pada tahun 1707, semua segmen Palung Nankai pecah sekaligus, memicu gempa bumi berkekuatan 8,7 dan menyebabkan tsunami besar.
Para ahli pemerintah percaya ada kemungkinan 70% hingga 80% terjadinya gempa Megathurst berkekuatan 8 atau 9 di sekitar palung Nankai dalam 30 tahun ke depan. Dalam skenario terburuk, bencana ini dapat menewaskan 300.000 orang, dengan beberapa ahli memperkirakan dampak finansial mencapai USD$13 triliun.[12]
Peringatan gempa megathrust dari JMA menyatakan bahwa "jika gempa besar terjadi di masa depan, getaran kuat dan tsunami besar akan dihasilkan." Sebagai tanggapan, Perusahaan Kereta Api Jepang Pusat memerintahkan kereta di jalur Tokaido Shinkansen untuk berjalan lebih lambat selama seminggu. Tidak ada kerusakan yang terdeteksi di pembangkit listrik tenaga nuklir Ikata dan Sendai yang terletak di dekat pusat gempa.[13]
^Mulia, Iyan E.; Ishibe, Takeo; Satake, Kenji; Gusman, Aditya Riadi; Murotani, Satoko (3 September 2020). "Regional probabilistic tsunami hazard assessment associated with active faults along the eastern margin of the Sea of Japan". Earth, Planets and Space. 72 (123): 123. Bibcode:2020EP&S...72..123M. doi:10.1186/s40623-020-01256-5.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Asano, Youichi; Obara, Kazushige; Matsuzawa, Takanori; Hirose, Hitoshi; Ito, Yoshihiro (2015). "Possible shallow slow slip events in Hyuga-nada, Nankai subduction zone, inferred from migration of very low frequency earthquakes". Geophysical Research Letters. 42 (12): 331–338. doi:10.1002/2014GL062165.
^Ioki, Kei; Yamashita, Yusuke; Kase, Yoshihiro (2023). "Effects of the Tsunami Generated by the 1662 Hyuga-Nada Earthquake off Miyazaki Prefecture, Japan". Pure and Applied Geophysics. 180 (6): 1897–1907. doi:10.1007/s00024-022-03198-3. hdl:2433/284057.