Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Gambar dari Edessa

Menurut legenda, Raja Abgar menerima "Gambar dari Edessa", yang memuat gambar wajah Yesus.

Gambar dari Edessa (bahasa Inggris: Image of Edessa) menurut tradisi Kristen adalah relikwi kudus yang berupa kain berbentuk bujursangkar atau persegi panjang yang secara ajaib memuat cetakan wajah Yesus. Merupakan "ikon" ("gambar") pertama. Dalam gereja Ortodoks Timur dan juga dalam bahasa Inggris, gambar ini dikenal sebagai "Mandylion".

Menurut legenda, ketika Konon Yesus Kristus masih hidup, seorang raja bernama Abgar, penguasa Edessa, menderita penyakit kusta yang teramat parah. Mendengar tentang mukjizat Yesus Kristus yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, sang raja berkehendak untuk melihat rupa sang Juru selamat. Raja Abgar mengutus seorang pelukis agar dapat melukis wajah Kristus untuk dirinya. Namun si pelukis tidak dapat menunaikan perintah dari Raja Abgar. Kuas si pelukis tidak dapat menuangkan wajah Kristus yang bercahaya ke dalam lukisannya. Pada saat itu, setelah membasuh muka, sang Juru selamat mengusapkan handuk ke wajah-Nya dan di lembaran kain tersebut secara ajaib tergambarlah wajah suciNya. Begitu menerima lukisan ajaib ini, Raja Abgar sembuh total dari penyakitnya. Legenda lain mengatakan bahwa raja Abgar mengirim surat meminta agar Yesus bersedia datang untuk menyembuhkan, tetapi menerima surat balasan bahwa undangannya ditolak, tetapi Yesus menjanjikan salah satu murid-Nya akan mengunjunginya kelak. Legenda ini pertama kali dicatat pada abad ke-4 oleh Eusebius dari Kaisarea,[1] yang menulis bahwa ia telah menyalin dan menerjemahkan surat asli dalam dokumen arsip dalam bahasa Suryani dari raja Edessa, tetapi tidak menyinggung mengenai adanya gambar.[2] Dikisahkan bahwa rasul "Thaddaeus" dikatakan telah datang Edessa, membawa perkataan Yesus, yang secara ajaib menyembuhkan penyakit raja itu.

Ikon Suci ini pada awalnya dipasang di gerbang kota, tetapi tidak berapa lama kemudian ikon ini ditutup dengan genting atas pertimbangan akan maksud jahat orang-orang munafik. Saat pasukan Persia mengepung Edessa, Bunda Maria muncul dalam mimpi Uskup Kota, dan memerintahkan agar Ikon Juru Selamat diarak mengelilingi tembok kota. Dengan ini, pada akhirnya musuh berhasil diusir. Penguasa Bizantium memindahkan Ikon Suci ini ke ibu kota Konstantinopel. Namun saat Konstantinopel diduduki oleh Pasukan Orde Salib, ikon ini tentunya mereka kuasai, dan sampai sekarang tidak diketahui nasibnya.

Replika Ikon ini sangat dicintai di Ranah Rusia. Di Moscow, ikon ajaib ini sempat berada di Kremlin, yaitu di “Kathedral Uspenskiy”, kemudian dipindahkan ke biara Novospassky. Ikon ini menunjukkan mukjizatnya saat terjadi kebakaran hebat dan merajalelanya wabah kolera di Moscow. Di zaman modern, Wajah Suci Juru Selamat selalu dicantumkan di panji-panji bendera pasukan Rusia.

Gambar yang terlestarikan

Ada dua gambar yang terlestarikan sampai sekarang yang dikaitkan dengan "Mandylion".

Wajah Kudus di Genoa

Gambar ini disimpan di Gereja St Bartholomew of The Armenians di kota Genoa, Italia. Pada abad ke-14 gambar ini disumbangkan kepada doge Genoa, Leonardo Montaldo, oleh Kaisar Bizantin, John V Palaeologus.

Menjadi subjek studi cermat pada tahun 1969 oleh Colette Dufour Bozzo, yang memberi tarikh kerangka luar gambar ini ke akhir abad ke-14,[3] sebagai terminus ante quem untuk kerangka dalam dan gambar itu sendiri. Bozzo mendapati bahwa gambar itu tercetak pada secarik kain yang telah ditempelkan pada papan kayu.[4][5]

Kemiripan gambar ini dengan Cadar Veronika mengindikasikan adanya kaitan antara dua tradisi ini.

Wajah Kudus di San Silvestro

Gambar ini asalnya disimpan di gereja San Silvestro in Capite di Roma, yang melekat pada suatu konven Poor Clares, sampai tahun 1870 dan sekarang disimpan di "Matilda chapel" di dalam istana Vatikan. Diletakkan dalam suatu kerangka Baroque oleh Sister Dionora Chiarucci, kepala konven itu, pada tahun 1623.[6]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Eusebius, Historia Ecclesiae 1.13.5 and .22.
  2. ^ Steven Runciman, "Some Remarks on the Image of Edessa", Cambridge Historical Journal 3.3 (1931:238-252), p. 240
  3. ^ Wilson 1991, hlm. 162
  4. ^ Wilson 1991, hlm. 88
  5. ^ Das Mandylion von Genua und sein paläologischer Rahmen - The Mandylion of Genoa Diarsipkan 2007-11-14 di Wayback Machine. (in German) See also: Annalen van de stad Genua uit de 14de eeuw beschrijven dat het de echte Edessa-mandylion betreft Diarsipkan 2016-03-03 di Wayback Machine. (in Dutch)
  6. ^ Wilson 1991, hlm. 193

Pustaka

  • Dufour Bozzo, Colette (1974), Il "Sacro Volto" di Genova (dalam bahasa Italian), Ist. Nazionale di Archeologia, ISBN 88-7275-074-1 
  • Eusebius of Caesarea. Epistle of Jesus Christ to Abgarus King of Edessa Diarsipkan 2004-10-10 di Wayback Machine. Historia Ecclesiae
  • Eisenman, Robert., 1997. James the Brother of Jesus. (Viking Penguin). In part a deconstruction of the legends surrounding Agbar/Abgar.
  • Kitzinger, Ernst, "The Cult of Images in the Age before Iconoclasm", Dumbarton Oaks Papers, Vol. 8, (1954), pp. 83–150, Dumbarton Oaks, Trustees for Harvard University, JSTOR Diarsipkan 2017-02-02 di Wayback Machine.
  • Wilson, Ian (1991), Holy Faces, Secret Places, Garden City: Doubleday, ISBN 0-385-26105-5 
  • Westerson, Jeri (2008), Veil of Lies; A Medieval Noir. (Fiction referencing the Mandyllon.), New York: Minotaur Books, ISBN 978-0312580124 
  • Nicolotti, Andrea (2014), From the Mandylion of Edessa to the Shroud of Turin. The Metamorphosis and Manipulation of a Legend, Leiden: Brill, ISBN 9789004269194 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya