Furqon
Furqon (2 Oktober 1957 – 22 April 2017) adalah Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Periode 2015-2020. Dia tercatat sebagai rektor ke-8 sejak UPI bernama IKIP Bandung, dan Pimpinan ke-10 Kampus Bumi Siliwangi sejak bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) Bandung. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Litbang Kemdikbud) pada tahun 2014 - 2015 Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 163/M Tahun 2013 tanggal 31 Desember 2013.[1] Jabatan terakhir di UPI sebelum bertugas di Balitbang Kemdikbud adalah sebagai Pembantu Rektor Bidang Akademik dan Hubungan Internasional. Di bidang organisasi Furqon tercatat sebagai Anggota Dewan Pembina Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) periode 2014-2019 berdasarkan hasil musyawarah nasional (munas) ISPI ke-7 di Sidoarjo, Jawa Timur pada tanggal 5-7 Desember 2014. Karier Furqon dimulai ketika ia diangkat sebagai dosen di almamater tempatnya menimba ilmu, yaitu IKIP Bandung (sekarang UPI). Jabatan fungsional tertinggi ia capai pada tanggal 1 Juni 2006 saat dikukuhkan sebagai guru besar di Universitas Pendidikan Indonesia.[2] Furqon meninggal dunia pada tanggal 22 April 2017 pukul 10.15 WIB ketika sedang mengikuti pertandingan persahabatan tenis antara UPI dengan salah satu pihak bank di Universitas Pendidikan Indonesia, diduga ia meninggal akibat serangan jantung.[3] Menjadi RektorBerdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 163/M Tahun 2013 tanggal 31 Desember 2013, Furqon diangkat menjadi Kepala Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggantikan Prof. Khairil Anwar Notodiputro yang mengundurkan diri dari jabatannya. Sejak saat itulah dia meninggalkan UPI pada jabatan terakhir sebagai Pembantu Rektor Bidang Akademik dan Hubungan Internasional. Pada tahun 2015, masa jabatan Rektor UPI memasuki masa akhir jabatan sehingga akan diadakan pemilihan Rektor untuk periode 2015-2020. Nama Furqon masuk ke Bursa Calon Rektor UPI. Akhirnya pada tanggal 25 April 2015, Panitia Pemilihan Rektor UPI mengumumunkan enam bakal calon Rektor UPI masa bakti 2015-2020 yang telah lulus syarat admistrasi, sesuai dengan putusan MWA Nomor 07/KEP/MWA UPI/2015 tentang bakal calon Rektor UPI masa bakti 2015-2020. Keenam calon tersebut secara alfabetis adalah[4]
Keenam Bakal calon rektor ini disaring oleh Senat Akademik UPI menjadi tiga calon,[5] dalam Sidang Paripurna Senat Akademik yang dilaksanakan di Gedung University Center lantai III terpilihlah tiga orang calon rektor yaitu
Dengan perolehan suara Prof. Furqon, M.A., Ph.D meraih 31 suara; Prof. Endang Aminudin Aziz, M.A., Ph.D. 26 suara; dan Prof. Dr. Asep Kadarohman, M.Si. meraih 26 suara; Dr. Eng. Agus Setiawan, M.Si. meraih 18 suara; Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A. meraih 22 suara; Prof. Dr. Didi Suryadi, M.Ed. meraih 21 suara. Selanjutnya, satu dari tiga calon tersebut akan dipilih Majelis Wali Amanat UPI menjadi Rektor UPI, 13 Mei 2015.[6] Akhirnya pada voting di sidang pleno Majelis Wali Amanat (MWA) UPI di Gedung Dikti Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, pada tanggal 13 Mei 2015. Furqon meraih 21 suara, Endang Aminudin Aziz meraih 5 suara, dan Asep Kadarohman tidak meraih suara. Sidang pleno MWA UPI dipimpin ketuanya K.H. As’ad Ali diikuti 18 anggota, kecuali Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan; Wali kota Bandung Ridwan Kamil; Ginandjar Kartasasmita; dan Menteri Ristek Dikti Muhammad Nasir. Meski demikian, kehadiran Gubernur Jabar diwakili Ahmad Hadadi dari Biro Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sedangkan Menristek Dikti diwakili Sekjen Menristek Dikti Prof. Ainun Naim, Ph.D. MWA UPI menyepakati bahwa semua suara berjumlah 26, sedangkan Menristek Dikti memiliki 35% suara, sehingga dia memiliki 9 suara. Dari 26 suara, Prof. Furqon meraih 21 suara dan Prof. Amin meraih 5 suara. Sidang MWA sempat mewacanakan sepakat mufakat dalam memilih Rektor UPI ini. Meski demikian, mereka kemudian mengalami kesulitan saat harus memilih figur yang akan di-sepakat-mufakati itu, karena tiga calon dinilai memiliki kualitas yang hampir sepadan. Oleh karena itu, MWA kemudian sepakat melakukan pemilihan dengan cara voting.[7] Pada tanggal 16 Juni 2015, Furqon resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Periode 2015-2020 pada Sidang terbuka Majelis Wali Amanat (MWA) UPI di Gedung Pertemuan Achmad Sanusi Kampus UPI. Hadir dalam acara pelantikan ini pimpinan dan anggota Majelis Wali Amanat UPI; Rektor UPI masa bakti 2005-2015 Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd.; Empat mantan Rektor UPI Prof. Dr. H. Achmad Sanusi, S.H., M.PA., Prof. Drs. H.M. Nu’man Somantri, M.Sc; dan Prof. Dr. H.M. Fakry Gaffar, M.Ed.; Ketua dan Senat Akademik UPI; para Wakil Rektor; Dekan; Ketua Departemen/Program Studi; serta warga UPI.[8][9] Riwayat PendidikanPendidikan S-1 Furqon diperoleh dari jurusan Bimbingan dan Penyuluhan, IKIP Bandung lulus tahun 1982. Begitu pula S-2-nya dari jurusan Bimbingan dan Penyuluhan, IKIP Bandung tahun 1987. Kesempatan Furqon untuk meningkatkan kapasitas keilmuannya mendapat jalan dengan berhasil menyelesaikan pendikan S-2 (lulus tahun 1990) dan S-3 (lulus tahun 1993) pada konsentrasi metode Penelitian di University of Pittsburgh, Amerika Serikat. Karier
Meninggal DuniaRektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. H. Furqon, M.A., Ph.D. meninggal dunia, Sabtu, 22 April 2017. Furqon meninggal pada usia 59 tahun. Furqon meninggal setelah bermain tenis lapangan. Sabtu sekitar pukul 08.00 WIB, Furqon membuka pertandingan persahabatan tenis antara UPI dengan salah satu bank. Furqon sempat memberi sambutan dan bercengkrama dengan koleganya. Namun kemudian Furqon tampak seperti kehabisan napas. Teman-teman di lapangan sempat menolong, namun nadinya tak lagi berdenyut. Ia kemudian dilarikan ke RS Advent Bandung. Di rumah sakit sudah dinyatakan meninggal dunia. Furqon diperkirakan meninggal sekitar pukul 10.00 WIB. Diduga ia juga kelelahan, sebab sebelumnya ia baru tiba dari Yogyakarta. Jajaran pimpinan UPI dan para mantan rektor ikut mendatangi di RS Advent. Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Rumah Dinas Rektor UPI, Jalan Gegerkalong Girang Kampus UPI Bandung. Setelah dimandikan, jenazah akan disalatkan di Masjid Al-Furqon UPI Bandung. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di TPU Cikutra.[11] Furqon wafat saat masih menjabat Rektor UPI selama 2 tahun, seharusnya jabatan Furqon berakhir pada tahun 2020. Referensi
Pranala luar
|