^*1 Konsonan gigi laminal selain yang merupakan konsonan desis, merupakan konsonan denti-alveolar laminal.
^*2 Masih diperdebatkan jika pasangan konsonan langit-langit merupakan hentian (letup) ataupun gesekan.[2] Konsonan tersebut dianggap sebagai konsonan gesek dan letup, tegantung register-gigi oleh Tamás Szende,[1] ketua dari departemen Ilmu Linguistik Umum di PPKE,[3] dan hentian oleh Mária Gósy,[2] profesor penelitian, ketua dari Departemen Fonetik di ELTE.[4] Alasan dari analisa yang berbeda ini karena durasi relatif dari bagian /c/ (yang dibandingkan dengan durasi penutupannya) lebih lama dibandingkan konsonan hentian, namun terlalu pendek untuk konsonan gesek. /c/ memiliki sifat alami sebagai konsonan yang hampir mirip dengan hentian dan memiliki durasi penuh tidak lebih panjang dari hentian (nirsuara) seperti /(p),(t),(k)/, tetapi dalam konteks durasi penutupan rata-rata dalam keterkaitan sepersekian detik dari konsonan, struktur durasinya lebih dekat dengan konsonan gesek.[5]
Hampir setiap konsonan dapat digandakan yang dapat ditulis dengan menggandakan huruf grafem tunggal: ⟨bb⟩ untuk [bː], ⟨pp⟩ untuk [pː], ⟨ss⟩ untuk [ʃː] dsb., atau dengan menggandakan huruf pertama dari kelompok grafem huruf: ⟨ssz⟩ untuk [sː], ⟨nny⟩ untuk [ɲː], dsb.
Fonem /d͡z/ dan /d͡ʒ/ terkadang dapat ditemukan di ambang geminasi: bridzs[brid͡ʒː] ('jembatan'). (Untuk daftar contoh dan pengecualian, lihat artikel mengenai huruf dz bahasa Hungaria dan dzs.)
Ortografi bahasa Hungaria tidak seperti bahasa-bahasa Slavia yang mengelilinginya, bahasa ini tidak menggunakan háčky ataupun diakritik konsonan lainnya. Akan tetapi, huruf c, s, z digunakan sebagai huruf tunggal (sebagai /t͡s/, /ʃ/, /z/) atau digabung seperti dalam digraf cs, sz, zs (sebagai /t͡ʃ/, /s/, /ʒ/), sementara y hanya digunakan dalam digraf ty, gy, ly, ny sebagai penanda palatalisasi untuk penanda dalam penulisan suara /c/, /ɟ/, /j/ (sebelumnya sebagai /ʎ/), /ɲ/.
/j/ berubah menjadi [ç] jika terletak diantara obstruen nirsuara dan batas kata (contoh: lopj[lopç] 'mencuri').[6]
/j/ berubah menjadi [ʝ] jika terletak diantara dua obstruen, sebagai contoh, dobj be[dobʝbɛ] 'melempar/memasukan (satu/banyak benda) kedalam ...'[7]
/h/ dapat berubah menjadi [ɦ] jika terletak diantara dua vokal (contoh, tehát[ˈtɛɦaːt] 'jadi'), [ç] setelah vokal depan (contoh, ihlet[ˈiçlɛt] 'inspirasi'), dan [x] jika terletak di akhir kata setelah vokal belakang (contoh, doh[dox] 'seharusnya') ataupun dihilangkan sepenuhnya (contoh, méh[meː] 'lebah'), tetapi beberapa dialek masih mengucapkan [x]-nya (contoh, [meːx])).[8][9]
menurut Gósy, konsonan ini berubah menjadi [x] (alih-alih [ç]) dalam kata-kata seperti pech, ihlet, technika ('nasib buruk, inspirasi, teknikal/tehnik'),[10] dan menjadi konsonan frikatif paska rongga-gigi dalam kata-kata seperti doh, sah, jacht, Allah, eunuch, potroh.[11]
/h/ berubah menjadi [xː] saat digandakan dalam beberapa kata, seperti peches[ˈpɛxːɛʃ] ('tidak beruntung').
Bahasa Hungaria memiliki tujuh pasang korespondensi vokal panjang dan vokal pendek. Nilai fonetik dari vokal ini tidak benar-benar pas antara dari dan lainnya, seperti, ⟨e⟩ melambangkan /ɛ/ dan ⟨é⟩ melambangkan /eː/; ⟨a⟩ melambangkan /ɒ/ dan ⟨á⟩ melambangkan /aː/.[catatan 1] Untuk pasangan vokal lain, vokal pendek sedikit lebih kebawah dan lebih ke madya, dan vokal panjang lebih pheripeal
/i,y,u/ secara fonetik merupakan vokal hampir-tertutup [(ɪ),(ʏ),(ʊ)].[12]
/eː/ dideskripsikan berbeda, yakni [eː][13] dan vokal tengah [e̞ː].[12]
/ɛ/ dan pembatas /ɛː/ secata fonetik merupakan vokal hampir terbuka [(æ),(æː)],[12] namun vokal ini dapat berupa vokal yang kurang terbuka [(ɛ),(ɛː)] dalam dialek lain.
/ø/ secara fonetik merupakan vokal tengah [ø̞].[12]
/aː/ dan pembatas /a/ secara fonetik merupakan vokal terbuka madya [(äː),(ä)].[12]
Suara yang dihasilkan oleh ⟨a⟩ dianggap sebagai [ɒ] oleh Tamás Szende[12] dan [ɔ] oleh Mária Gósy.[14] Gósy juga menyebutkan bahwa perbedaan antara vokal pendek /a/ kontras dengan /aː/ dan /ɒ/, kontras semacam ini dapat ditemukan di beberapa kata seperti Svájc ('Swiss'), svá ('pepet/schwa'), advent ('advent'), hardver ('perangkat keras', penggunaan semacam ini dianggap sebagai hyperforeign),[15] dan halló (digunakan saat menjawab panggilan telefon yang berbeda dengan pengucapan haló 'mati', dan háló 'peramban').
Terdapat dua suara pembatas lainnya, yang dinamakan sebagai /ɛː/ panjang dan juga /ɒː/ panjang. Nama ini juga digunakan untuk penanaman E dan A, dimana diucapkan sebagai /ɛː/ dan /ɒː/.[8]
Walaupun tidak terdapat dalam bahasa Hungaria Standar, beberapa dialek kontras dengan tiga vokal pendek, yakni /ɛ/, /eː/, dan /e/, dan yang kemudian ditulis dengan ⟨ë⟩ dalam beberapa kegunaan, namun tidak dalam ortografi standar.[16] Jadi, mentek dapat merepresentasikan empat kata yang berbeda: mëntëk[ˈmentek] ('kamu semua pergi'), mëntek[ˈmentɛk] ('mereka telah pergi'), mentëk[ˈmɛntek] ('aku menyelamatkan'), dan mentek[ˈmɛntɛk] ('mereka dibebaskan'). Dalam bahasa Hungaria Standar, tiga kata pertama diatas dimampatkan sebagai [ˈmɛntɛk], tetapi yang keempat tidak diketahui, dan memiliki bentuk lain dalam bahasa literatur (mentesek).
Seperti layaknya bahasa Finlandia, Turki, dan Mongolia, harmonisasi vokal berperan dalam bagian penting dalam menentukan distribusi vokal dalam suatu kata. Harmonisasi vokal bahasa Hungaria mengklasifikasikan vokal menurut depan belakang posisi vokal dan bulat tidaknya untuk vokal depan.[17] Fitur ini tidak termasuk dalam kata pinjam yang tergolong baru, kata bahasa Hungaria hanya memiliki vokal belakang ataupun vokal depan karena hukum harmonisasi vokal ini.[17]
Meskipun /i/, /iː/, /ɛ/, dan /eː/ merupakan vokal takbulat depan, vokal ini dianggap sebagai "vokal netral" dalam harmonisasi vokal bahasa Hungaria.[18] Sementara itu, jika sebuah huruf yang memiliki vokal belakang, vokal netral dapat muncul dikata tersebut. Akan tetapi, jika hanya terdapat vokal netral dalam suatu akar kata, akar kata tersebut dianggap sebagai asonansi vokal depan dan setiap sufiks haruslah mengandung vokal depan.[17]
Harmonisasi vokal dalam bahasa Hungaria paling sering digunakan saat mengamati sufiksasi kata. Harmonisasi bakal haruslah dijaga statusnya sepanjang seluruh kata, yang berarti semua sufiks memiliki varian masing-masing. Sebagai contoh, penanda kasus datif [nɒk] dan [nɛk] yang merupakan akar kata yang mengandung afiks vokal belakang, dan akar kata yang hanya mengandung sufiks vokal depan saja.[17] Walaupun begitu, akar kata vokal depan haruslah membedakan penggunaan bulat tidaknya vokal didasarkan pada vokal terakhir pada akar kata. Jika vokal terakhir merupakan vokal depan dan bulat, maka akan menggunakan sufiks dengan vokal bulat, jika tidak, kata tersebut mengikuti hukum bahasa standar.[18] Sementara sufiks untuk kebanyakan kata memiliki varian vokal depan atau belakang, tetapi hanya sedikit yang memilki varian bulat atau takbula, yang mengindikasikan hal seperti ini jarang terjadi.[18]
Perbedaan lainnya yang dapat diamati untuk membedakan komposisi vokal yakni afiks bentuk jamak, yang dapat berupa [-ok] (belakang), [-ɛk] (depan takbulat), atau [-øk] (depan bulat).
Harmonisasi vokal bahasa Hungaria dan sufiksasinya[18]
Akar kata
Arti
Deskripsi akar kata
Jamak
asztal
meja
Hanya vokal belakang.
asztal-ok
gyerek
anak
Hanya vokal netral (depan), vokal terakhir takbulat.
gyerek-ek
füzet
buku catatan
Hanya vokal depan, vokal terakhir takbulat.
füzet-ek
ismerős
Hanya vokal depan, vokal terakhir bulat.
ismerős-ök
papír
kertas
Vokal belakang dengan vokal netral
papír-ok
Seperti yang dapat dilihat diatas, vokal netral dapat berada didalam asonansi vokal depan dan vokal belakang dengan tanpa konsekuensi.
Walaupun begitu, terdapat sekitar lima puluh akar kata dengan suku kata tunggal (monosilabik) yang hanya memiliki [i], [iː], atau [eː] yang memakai sufiks vokal belakang dan bukan sufiks vokal depan.[19]
Pengecualian dari hukum harmonisasi vokal seperti ini dihipotesiskan dari akar kata yang aslinya memiliki fonem yang tidak ada dalam bahasa Hungaria moderen, vokal takbulat belakang /ɨ/, ataupun bentuk panjangnya /ɨː/. Diyakini bahwa vokal ini bergabung dengan /i/ atau /iː/, ataupun /eː/ atau /uː/ yang sedikit jarang untuk ditemukan, hukum harmonisasi vokal sangatlah sensitif terhadap ke keterbelakangan suara aslinya yang masih pada tempatnya.[19] Teori ini didukung dari unsur etimologi, yakni kata-kata terkait dalam bahasa lain yang memiliki vokal belakang. Sebagai contoh, nyíl 'anak panah' (bentuk jamak nyíl-ak) yang berasal dari kata ньыл (njıl) /nʲɨl/ dalam bahasa Komi, /nʲʌːl/ dalam bahasa Mansi Selatan.
Asimilasi
Karakteristik keseluruhan dari asimilasi konsonan dalam bahasa Hungaria adalah sebagai berikut:[20][21]
Tipe asimilasi secara tipikal merupakan regresif dan elemen terakhir dari klaster yang menentukan perubahannya.
Dalam kebanyakan kasus, asimilasi ini bekerja pada antar batas kata jika rentetan dari kata membentuk sebuah "kesatuan asentual" dan tidak ada jeda fonetik antara kata tersebut (dan kata-kata tersebut memiliki fase penekanan yang sering dijumpai). Unit asential tipikal biasanya adalah:
Kata benda sifat dan pemberian sifat, sebagai contoh, hideg tél[hidɛk‿teːl] ('musim dingin yang dingin')
Kata keterangan dan pemberian kata sifat, sebagai contoh nagyon káros[nɒɟoŋ‿kaːroʃ] ~ [nɒɟon‿kaːroʃ] ('sangat membahayakan')
Kata kerja dan komplementasinya, sebagai contoh, nagyot dob[nɒɟod‿dob] ('dia melempar lemparan yang panjang'), vesz belőle[vɛz‿bɛløːlɛ] ('ambilah beberapa [dari itu]').
Terdapat jenis asimilasi wajib, opsional dan distigmatisasi.
Konsonan gesek langit-langit bersuara maupun nirsuara bekerja seperti hentian pada proses asimilasi. Jadi, dalam bagian dibawah ini, konsonan gesek tersebut akan diperlakukan sebagai hentian, termasuk notasi IPA konsonan tersebut, yakni [ɟ] dan [c].
Asimilasi suara
Dalam gabungan dari akhir konsonan dalam tipe obstruen, semua obstruen mengubah penyaraan konsonan yang menurut pada akhir dari rentetan tersebut. Ostruen yang terkena dampak dari perubahan ini adalah sebagai berukut:
Asimilasi penyuaraan retrograde terjadi dalam gabungan obstruen, atau baukan antar batas kata.[22]
[1] asimilasi pada /v/ sedikit tidak biasa, tetapi asimilasi ini tidak menyebabkan penyuaraan,[22] sebagai contoh, hatvan ('enam puluh') diucapkan sebagai [ˈhɒtvɒn] dan bukan *[ˈhɒdvɒn]. Penyuaraan sebelum [v] hanya terjadi pada dialek barat-daya, walaupun asimilasi tersebut termasuk stigmatisasi.
Hampir mirip, /h/ menyebabkan penirsuaraan, namun tidak mengalami penyuaraan pada himpitan konsonan.[22] Sebagai contoh, dohból[ˈdoxboːl] 'dari batu yang menyengat'.
Diantara beberapa kata asing, inisial morfem /d͡z/ tidak terjadi (bahkan status fonemiknya sangatlah diperdebatkan), jadi, sangatlah sulit untuk menemukan contoh nyata saat konsonan ini mengalami ataupun kurang mengalmi penyuaraan (bahkan alapdzadzíki cenderung dipaksakan dan tidak menggunakan kolokuial). Namun, asimilasi suara regresif sebelum /d͡z/ memang terjadi walaupun dalam rentetan suara yang tak masuk akal.
Asimilasi penempatan konsonan sengau
Konsonan sengau berasimilasi di tempat artikulasi di konsonan-konsonan berikut ini (bahkan antar batas-kata):[23]
[m] sebelum konsonan dwibibir/pbm/: színpad[ˈsiːmpɒd] ('panggung'), különb[ˈkylømb] ('lebih baik daripada'), énmagam[ˈeːmːɒɡɒm] ('diriku sendiri');
[ɱ] sebelum konsonan labiodental/fv/: különféle[ˈkyløɱfeːlɛ] ('berbeda-beda'), hamvas[ˈhɒɱvɒʃ] ('bermekaran');
[ɲ] sebelum konsonan langit-langit/cɟɲ/: pinty[piɲc] ('finch'), ángy[aːɲɟ] ('istri dari saudara dekat laki-laki'), magánnyomozó[ˈmɒɡaːɲːomozoː] ('detektif pribadi');
Asimilasi penempatan konsonan sengau merupakan hukun bacaan yang wajib diikuti didalan kata, tetapi tidak wajib untuk penempatan antar-kata ataupun komposisi batasan, sebagai contoh, szénpor[ˈseːmpor] ~ [ˈseːnpor] ('debu batu bara'), nagyon káros[ˈnɒɟoŋ‿ˈkaːroʃ] ~ [ˈnɒɟon‿ˈkaːroʃ] ('sangat berbahaya'), olyan más[ˈojɒm‿ˈmaːʃ] ~ [ˈojɒn‿ˈmaːʃ] ('sangatlah berbeda').
Asimilasi suara berdesis
Desis nirsuara membentuk sebuah konsonan geminasi gesek nirsuara jika terdapat sebuah hentian rongga-gigi dan langit-langit (d/d/, gy/ɟ/, t/t/, ty/c/) setelah suara desis tersebut:
Suara yang berakhiran dengan sz/s/ atau c/t͡s/ membentuk suara [t͡sː]: metszet[mɛt͡sːɛt] 'segmen', ötödször[øtøt͡sːør] 'untuk kelima kalinya', négyszer[neːt͡sːɛr] 'empat kali', füttyszó[fyt͡sːoː] 'bersinyal (untuk memberi sinyal)', átcipel[aːt͡sːipɛl], nádcukor[naːt͡sːukor] 'tebu'.
Suara yang berakhiran dengan s/ʃ/ atau cs/t͡ʃ/ mrmbentuk suara [t͡ʃː]: kétség[keːt͡ʃːeːɡ] 'meragukan', fáradság[faːrɒt͡ʃːaːɡ] 'masalah', egység[ɛt͡ʃːeːɡ] 'kesatuan', hegycsúcs[hɛt͡ʃːuːt͡ʃ] 'puncak gunung'.
Dua konsonan geser desis membentuk grminasi dari fonem yang mengikuti konsonan tersebut, dan asimilasi ini merupakan konsonan regresif:
sz/s/ atau z/z/ + s/ʃ/ membentuk suara [ʃː]: egészség[ɛɡeːʃːeːɡ] 'health', község[køʃːeːɡ] 'desa, komunitas';
sz/s/ atau z/z/ + zs/ʒ/ membentuk suara [ʒː]: vadászzsákmány[vɒdaːʒːaːkmaːɲ] 'permainan pemburu'; száraz zsömle[saːrɒʒ‿ʒømlɛ] 'adonan kering';
s/ʃ/ atau zs/ʒ/ + sz/s/ membentuk suara [sː]: kisszerű[kisːɛryː] 'roti', rozsszalma[rosːɒlmɒ] 'sedotan rye';
s/ʃ/ atau zs/ʒ/ + z/z/ membentuk suara [zː]: tilos zóna[tiloz‿zoːnɒ] 'zona terlarang', parázs zene[pɒraːz‿zɛnɛ] 'musik yang enak didengar'.
Gabungan zs+s[ʃː], s+zs[ʒː], z+sz[sː] dan sz+z[zː] masih menjadi subjek asimilasi suara.
Jika satu atau dua desisan yang berkesinambungan merupakan konsonan gesek, konsonan pertama mengubah artikulasinya, sebagai contoh, malacság[mɒlɒt͡ʃːaːɡ], halászcsárda[hɒlaːʃt͡ʃaːrdɒ] 'Warung makan ikan ala Hungaria'. Rentetan konsonan gesek–geser sepertj /t͡ʃʃ/ diucapkan sama seperti konsonan gesek geminat [t͡ʃː] di dalam percakapan biasa.
Asimilasi desisan dapat terjadi dalam pengucapan dan penuturan di dalam percakapan, sebagai contoh, untuk menghindari homofoni: rozsszalma[rosːɒlmɒ] ~ [roʃsɒlmɒ] 'sedotan' ≠ rossz szalma[ros‿sɒlmɒ] 'sedotan kualitas jelek', dan juga rossz alma[rosː‿ɒlmɒ] 'apel kualitas jelek'.
NB. Himpunan huruf szs dapat dibaca sebagai sz+s[ʃː], sebagai contoh, egészség[ɛɡeːʃːeːɡ] 'keseharan', ataupun sebagai s+zs[ʒː], sebagai contoh, liszteszsák[listɛʒːaːk] 'tas untuk menangkap ikan metode setrum' tergantung dari batas morfem. Dan kasus ini juga terjadi pada zsz, dimana dapat berarti zs + z[zː], sebagai contoh, varázszár[vɒraːzːaːr] 'gemnok ajaib', atau z + sz[sː], sebagai contoh, házszám[haːsːaːm] 'nomor jalan', dan csz: cs + z[d͡ʒz] ~ c + sz[t͡ss].
Bahkan digraf tunggal dapat membuktikan bahwa digraf ini merupakan dua huruf berkesinambungan dalam pembatas morfemik, seperti cs: cs[t͡ʃ] ~ c + s[t͡ʃʃ]; sz: sz[s] ~ s + z[zː], zs: zs[ʒ] ~ z + s[ʃː].
Asimilasi konsonan langit-langit
Kombinasi dari sebuah konsonan yang "dapat dipalatalisasikan" dan mengikuti konsonan langit-langit, dapat membentuk geminasi konsonan langit-langit. Konsonan yang dapat dipalatalisasikan merupakan konsonan langit-langit dan varian non-langit-langit, sebagai contoh: gy/ɟ/ ~ d/d/, l/l/ ~ ly/j/, n/n/ ~ ny/ɲ/, ty/c/ ~ t/t/.
Asimilasi langit-langit secara penuh terjadi ketika akhiran konsonan langit-langit adalah j/j/: nagyja[nɒɟːɒ] 'kebanyakan dari itu', adja[ɒɟːɒ] 'dia memberikannya'; tolja[tojːɒ] 'dia mendorongnya'; unja[uɲːɒ] 'dia bosan dengan itu', hányja[haːɲːɒ] 'dia melemparnya'; látja[laːcːɒ] 'dia melihatnya', atyja[ɒcːɒ] 'bapaknya'. Sementara dalam gabungan konsonan lyj[jː], lyj merupakan varian ortografik yang lebih mudah dari jj[jː]: folyjon[fojːon] 'biarkan itu mengalir'.
Asimilasi langit-langit parsial atau separuh hanya terjadi jika hentian rongga-gigi (d, t) diikuti oleh konsonan langit-langit gy/ɟ/, ty/c/: hadgyakorlat[hɒɟːɒkorlɒt] 'latihan militer', nemzetgyűlés[nɛmzɛɟːyːleːʃ] 'kesatuan nasional'; vadtyúk[vɒcːuːk] 'ayam hutan', hat tyúk[hɒc‿cuːk] 'enam ayam betina'.
Beberapa sumber [24] melaporkan bahwa hentian rongga-gigi berubah menjadi bentuk langit-langit konsonan tersebut sebelum ny/ɲ/: lúdnyak[luːɟɲɒk] 'leher entok', átnyúlik[aːcɲuːlik] 'diperpanjang', dan kebanyakan sumber tidak menyebutkan asimilasi ini
Saat konsonan pertama merupakan sengauan, asimilasi langit-langit parsial merupakan bentuk dari asimilasi sengauan (Lihat #Asimilasi penempatan konsonan sengau).
Asimilasi langit-langit penuh merupakan fitur wajib dalam bahasa Hungaria Standar. Keberadaan omisinya merupakan tipe terstigmakan dan dianggap sebagai hiper-pembetulan dari orang-orang yang kurang berilmu. Sedangkan untuk asimilasi langit-langit parsial, penggunaannya opsional dalam penuturan wicara.
Penghilangan geminasi
Konsonan panjang dapat menjadi pendek jika terletak sebelum ataupun sesudah konsonan lain, sebagai contoh, varrtam[vɒrtɒm] 'aku telah menjahit'.
Peluluhan antar himpunan
Hentian rongga-gigi tengah dapat luluh dalam himpunan yang memiliki lebih dari dua konsonan, tergantung kecepatan dan artikulasi dari penuturan: azt hiszem[ɒs‿hisɛm] ~ [ɒst‿hisɛm] 'Aku kira/kurasa', mindnyájan[miɲːaːjɒn] 'satu dan semua', különbség[kylømpʃeːɡ] ~ [kylømʃeːɡ] 'perbedaan'. Dalam onset morfem seperti str-[ʃtr], hentian madya kemungkinan lebih dapat diucapkan secara stabil oleh penutur terdidik, falanxstratégia[fɒlɒnʃtrɒteːɡiɒ] ~ [fɒlɒŋkʃtrɒteːɡiɒ] ~ [fɒlɒŋksʃtrɒteːɡiɒ] 'strategi yang berbasis pada falang'.
/l/ mengalami peluluhan jika diikuti oleh konsonan /r/ (contoh, balra[ˈbɒrːɒ], 'ke kiri').[25]
/l/ juga dapat luluh diantara sebuah vokal yang berdekatan dan hentian atau gesekan yang berkesinambungan dalam percakapan sangat cepat, yang menyebabkan perpanjangan vokal atau diftongisasi (contoh: volt[voːt] '(bentuk masa lampau)', polgár[ˈpoːɡaːr] 'penduduk'), dan fitur ini dianggap non-standar.
Hiatus
Bahasa Hungaria Standar memilki hiatus antara vokal yang berdekatan ataupun berkesinambungan. Walaupun begitu, terdapat beberapa fitur pengaburan suara yang didapati dapat diamati:
Glida lemah opsional [j̆] mungkin dapat diucapkan didalam sebuah kata (atau elemen komponen) diantara dua vokal berkesinambungan jika salah satu dari vokal tersebut adalah i[i], sebagai contoh, fiaiéi[ˈfiɒieːi] ~ [ˈfij̆ɒj̆ij̆eːj̆i] ('orang yang bersama anak laki-lakinya').
Vokal pendek identikal yang berdekatan selain a dan e mungkin dapat diucapkan sebagai vokal panjang yang memiliki korespondensi dengan vokal tersebut, sebagai contoh zoológia[ˈzo.oloːɡiɒ] ~ [ˈzoːloːɡiɒ] ('ilmu botani').
I-ganda yang berdekatan selalu diucapkan sebagai vokal pendek tunggal dalam akhir kata [i], seperti dalam Hawaii[ˈhɒvɒi]. Reduksi ini tercerminkan dalam ortografi saat ini saat suffiks pembentukan–kata-kerja "-i" ditambahkan dengan akhiran kata-benda "i". Dalam kasus ini, suffiks -i dihilangkan dalam ortografinya, sebagai contoh, Lenti (nama tempat) + -i → lenti 'merupakan Lenti'.
Tekanan
Penekanan hanya terjadi pada suku kata pertama. Penanda artikel a, az, egy, dan partikel is biasanya tidak tertekan.[26]
Catatan
^A pendek merupakan [ɒ] yang sedikit dibulatkan dalam kotak fonem bahasa standar, walaupun beberapa dialek menggunakan versi takbulat yang dekat dengan [ɑ] (Vago (1980)).
^"Szende". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-19. Diakses tanggal 2010-11-13.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-21. Diakses tanggal 2009-08-14.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Gósy, Mária (2004), Fonetika, a beszéd tudománya ('Phonetics, the Study of Speech'), Budapest: Osiris, ISBN963-389-666-5
Kráľ, Ábel (1988), Pravidlá slovenskej výslovnosti, Bratislava: Slovenské pedagogické nakladateľstvo
Rounds, Carol (2001), "Vowel harmony", Hungarian : An Essential Grammar, Routledge, ISBN9780415226127
Rounds, Carol (2009), Hungarian: An Essential Grammar (edisi ke-2nd), New York: Routledge, ISBN978-0-203-88619-9
Siptár, Péter; Törkenczy, Miklós (2007), The Phonology of Hungarian, The Phonology of the World's Languages, Oxford University Press
Szende, Tamás (1994), "Illustrations of the IPA: Hungarian", Journal of the International Phonetic Association, 24 (2): 91–94, doi:10.1017/S0025100300005090
Vago, Robert M. (1980), The Sound Pattern of Hungarian, Washington, D.C.: Georgetown University Press
Vago, Robert M. (1976), "Theoretical Implications of Hungarian Vowel Harmony", Linguistic Inquiry, 7 (2): 243–63, JSTOR4177921