Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Dugem

Disjoki memandu kerumunan orang berjoget di Bali.

Dugem (lakuran dari dunia gemerlap; bahasa Inggris: clubbing;[1] berhubungan dengan rave) adalah kegiatan mengunjungi dan berkumpul di kelab malam, diskotek atau festival musik. Kegiatan ini mencakup bersosialisasi, mendengarkan musik, berjoget, minum minuman keras dan adakalanya menggunakan obat-obatan terlarang. Kebanyakan orang pergi berdugem untuk mendengarkan musik keluaran terbaru pada tata suara yang lebih besar dan lebih canggih daripada yang mereka miliki di rumah, atau untuk bersosialisasi dan berkenalan dengan orang baru. Dugem dan pesta rave dalam sejarahnya mengacu pada pesta musik semalam suntuk yang dijalankan tanpa izin oleh kelompok akar-rumput dan anti-kemapanan, lazimnya menampilkan musik-musik elektrik, seperti tekno, house, trance dan drum and bass.[2]

Catatan kaki

  1. ^ Andhi Kusmanjaya, 079916093 (2008-01-28). "FENOMENA DUGEM SEBAGAI SUB KULTUR DALAM PERSPEKTIF CULTURAL STUDIES". UNIVERSITAS AIRLANGGA. 
  2. ^ A “Rave” Review: Conceptual Interests and Analytical Shifts in Research on Rave Culture, Tammy L. Anderson and Philip R. Kavanaugh, University of Delaware, 2007, http://www.udel.edu/soc/tammya/EDM-Project/content/raveCulture/Publications/Sociological%20Compass%202007.doc
Kembali kehalaman sebelumnya