Drum and bass (biasa juga ditulis sebagai "drum 'n' bass" atau "drum & bass", kadang-kadang disingkat "D&B", "DnB" atau "D'n'B") adalah sebuah genre dalam musik dansa elektronik. Genre ini memiliki ciri-ciri ketukan yang cepat (biasanya 160-180 ketukan per menit), bass dan sub-bass yang berat, sumber sampel dan penyintesis.
Drum and bass menggabungkan sejumlah genre musik, dari kesan elektronik, industrial techstep yang kuat, hingga penggunaan instrumentasi konvensional, akustik yang menggambarkan pengaruh musik jazz. Suara dari drum and bass sangat bervariasi karena luas jangkauan pengaruh dibaliknya. Drum and bass bisa sekaligus diartikan sebagai genre musik elektronik, dengan elemen "live" hanya pada pemilihan dan pengadonan hasil rekaman DJ ketika set. Drum and bass "live" menggunakan instrumen elektrik, elektronik dan akustik yang dimainkan musisi-musisi di atas panggung muncul selama tahun-tahun pengembangan genre ini.[2][3][4]
Kevin Saunderson merilis kumpulan lagu tekno minimal dengan bass-yang-berat sebagai Reese/The Reese Project di akhir '80an, yang berpengaruh besar pada drum and bass. Salah satu dari bassline miliknya yang terkenal (Reese – "Just Want Another Chance", Incognito Records, 1988) disampel ke lagu Terrorist dari Renegade dan banyak lainnya hingga sekarang dikenal sebagai bassline 'Reese'. Ia lalu mengikuti kesuksesannya dengan lagu yang berpengaruh sama (dan ber-bassline yang berat) di gaya musik UK hardcore sebagai Tronik House di 1991–1992. Artis Detroit lainnya yang penting di sejarah drum and bass adalah Carl Craig. Break jazz yang disampel di Bug in the Bassbin oleh Craig juga sangat berpengaruh pada musik yang baru muncul waktu itu. Dahulu, para DJ di klub malam Heaven pada malam "Rage" biasanya memainkan lagu secepat mungkin pada dek rekaman Technics, dengan menaikkan nadanya.[15]
Drum and bass sudah dipengaruhi oleh genre-genre musik lainnya, meskipun pengaruh dari sumber eksternal hingga ke musik dansa elektronik mungkin sudah berkurang mengikuti perubahan dari jungle hingga drum and bass, dan kemudian disebut sebagai "intelligent drum and bass" dan techstep.[19][20][21][22] Hingga sekarang ini pun masih dikenal sebagai genre musik campuran.
Beberapa lagu drum and bass yang di-remix secara ilegal dan dirilis di label putih (secara teknis bootleg), sering mendapat pujian. Contohnya, remix milik DJ Zinc dari "Ready or Not" oleh The Fugees, juga dikenal sebagai "Fugee Or Not", baru dirilis dengan permisi Fugees setelah dibicarakan melalui hukum, meskipun ironisnya, versi Fugees juga melanggar hak cipta milik Enya pada lagu sebelumnya.[18][23] Label-label putih, sekaligus dengan dubplate, merupakan bagian penting pada budaya musik drum and bass.
Elemen Drum
Sampling
Amen break dahulu biasanya diartikan sebagai bagian dari produksi drum and bass bentuk awal tetapi ada beberapa sampel lainnya yang memiliki dampak signifikan terhadap sejarah DnB, diantaranya sampel break dari lagu "Apache", "Funky Drummer", "Soul Pride", "Scorpio" and "Think (About It)".[24][25] Pionir awal DnB biasanya menggunakan sampler dan sekuenserAkai pada komputer Atari ST untuk membuat lagu.[26]
Sintesis
Tidak kalah penting adalah drum kick TR-808, suara drum bass yang disampel dari mesin drum klasik RolandTR-808 yang nadanya direndahkan atau dipanjangkan secara artifisial, yang menjadi elemen dari subjek eksperimentasi besar DnB selama bertahun-tahun.[27]
Komposisi ritme
Banyak lagu drum and bass yang memiliki lebih dari satu sampel breakbeat dan juga mempunyai teknik untuk mengganti dari satu break ke break lainnya setelah setiap bar dari lagu tersebut berkembang. Contoh dari hal-hal tersebut dapat dikenali di rilisan DnB pada pertengahan-90an seperti "Your Sound" oleh J Majik. Sebuah break umum yang baru-baru ini digunakan adalah break "Tramen", yang memadukan Amen break, breakbeat funk James Brown (break dari lagu "Tighten Up" atau "Samurai") dan breakbeat drum and bass dari Alex Reece.[28]
Beat drum yang relatif cepat tersebut membentuk sebuah kanvas yang mana seorang produser dapat membuat lagu yang menarik hampir semua selera dan sering juga membentuk hanya latar belakang untuk elemen-elemen lain dalam musik. Breakbeat yang tersinkopasi menjadi elemen drum and bass yang paling khas, karena tanpa tempo 4/4 yang cepat ini, lagu-lagu dance tersebut bisa diklasifikasikan sebagai tekno atau gabber.[29]
Sinkopasi yang rumit pada breakbeat lagu-lagu drum adalah aspek dari produksi yang dapat membuat para produser DnB menghabiskan waktu yang banyak. Amen break adalah yang paling umum dinyatakan sebagai break yang paling banyak digunakan (dan bahkan sering dianggap sebagai yang paling kuat) pada genre drum and bass.[30]
Vokal dan Melodi
DnB old-school biasanya memasukkan MC yang menyediakan vokal. Beberapa gaya musik (seperti drum and bass dengan elemen jazz) juga memasukkan instrumen solo yang merdu pada lagunya.
Tempo
Tempo drum and bass biasanya diantara 160–180 BPM, berbeda dengan gaya berbasis breakbeat seperti break nu skool, yang memiliki kecepatan lebih lambat sekitar 130–140 BPM. Tren umum pada tempo sudah diamati ketika evolusi drum and bass. Bentuk awal dari drum and bass memiliki tempo sekitar 130 bpm pada 1990/1991, kemudian tempo DnB dipercepat sekitar 155–165 BPM ketika 1993. Dan sejak sekitar 1996, sebagian besar tempo drum and bass berjarak antara 170–180 BPM. Baru-baru ini, beberapa produser DnB sudah memulai untuk memproduksi lagi lagu-lagu dengan tempo yang lebih lambat (sekitar 150-170 bpm), tetapi tempo pertengahan-170an masih menjadi tanda umum dari drum and bass.[18]
Sebuah lagu yang mengombinasikan elemen yang sama (teknik produksi, broken beat, bass) dengan lagu-lagu drum and bass, tetapi dengan tempo yang lebih lambat (seperti 140 BPM), mungkin tidak termasuk drum and bass, tetapi masuk sebagai lagu breakbeat dengan pengaruh drum and bass.[31]
^Collin, Matthew. "Goldie". techno.de. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 March 2012. Diakses tanggal 6 September 2006.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)