Dian Wei (Hanzi: 典韋) (meninggal tahun 197) adalah seorang jenderal perang dari Zaman Tiga Negara. Ia mengabdi kepada Cao Cao sebagai pengawal pribadinya pada masa pemerintahan Dinasti Han.
Dian Wei adalah pengawal yang setia yang mengorbankan nyawanya untuk keselamatan Cao Cao
ketika terjadi penyerangan di istana Wan.
Biografi
Kehidupan awal
Pada tahun 189, Zhang Miao mengadakan seleksi pasukan untuk berperang melawan Dong Zhuo, yang menyandera Kaisar Xian di istananya. Pada perang ini, Dian Wei mampu menarik perhatian atasannya karena kekuatannya. Saat cuaca dan angin memburuk dia tetap mampu menyangga panji perang yang besar dengan 1 tangan saja saat tentara lain tak lagi mampu menahan meskipun sudah menggabungkan kekuatan.
Bekerja di bawah pimpinan Xiahou Dun
Dian Wei berperang di bawah pimpinan Xiahou Dun, saat Cao Cao mengadakan penyerangan ke Puyang melawan Lu Bu. Saat pasukan Cao Cao terdesak, Dian Wei mengumpulkan banyak tentara mengelilinginya. Tentara-tentara tadi mengenakan jubah pelindung hingga 2 lapis, Dian Wei menanggalkan perisainya kemudian menggantinya dengan membawa dua senjata sekaligus dan terus merangsek ke depan. Di bawah hujan panah Dian Wei mengumpulkan banyak lembing lalu melemparkannya ke arah musuh dengan pedoman 1 lembing 1 nyawa, dia terus melempar hingga akhirnya musuh mundur. Terkesan dengan aksinya, Cao Cao lalu mempromosikannya untuk menjadi kolonel dan menjadikannya pengawal pribadinya.
Sebagai pengawal Cao Cao
Sebagai pengawal, Dian Wei dapat dipastikan akan selalu berada di dekat Cao Cao. Dia sangat setia dan bertanggungjawab. Pada saat perang dia akan berdiri di depan tenda peristirahatan milik Cao Cao selama siang, dan pada waktu malam dia memilih tidur di dekat tenda Cao Cao daripada kembali ke tendanya. Dian Wei juga dikenal sebagai prajurit dengan selera makan yang besar dan peminum arak yang luar biasa, karena besarnya nafsu makannya konon diperlukan hingga beberapa pelayan hanya untuk melayani kebutuhan makan dan minumnya.
Pada tahun 197, Cao Cao berperang dengan Zhang Xiu, seorang penguasa wilayah Wancheng yang dengan cepat ditundukkannya. Cao Cao yang merasa senang atas menyerahnya Zhang Xiu lalu mengundangnya ke jamuan makan. Pada saat jamuan makan, Dian Wei berjaga dengan berdiri di belakang Cao Cao lengkap dengan kapak raksasa di tangannya. Hal tersebut membuat Zhang Xiu dan anak buahnya gentar hingga tidak berani mengangkat wajah menatap Cao Cao dan Dian Wei di belakangnya meski saat bersulang arak.
Perang Wancheng dan kematian Dian Wei
Pada saat keberadaannya di Wancheng, Cao Cao memaksa janda dari Zhang Ji untuk menjadi selirnya yang mengakibatkan kemarahan Zhang Xiu. Mendengar ada yang tidak senang dengan tindakannya, Cao Cao berencana untuk membunuh Zhang Xiu di kemudian hari. Namun dikarenakan rencana tersebut bocor, justru Cao Cao diserang terlebih dulu oleh Zhang Xiu. Cao Cao berhasil kabur menggunakan kuda, sedangkan Dian Wei menghadang laju musuh di gerbang depan ditemani belasan prajurit. Dengan senjatanya, Dian Wei bertarung dengan luar biasa, tetapi seiring waktu satu persatu prajurit di sampingnya mulai tumbang. Dian Wei sendiri terluka saat akhirnya dia menjadi yang terakhir berdiri di pertempuran.
Dengan sisa tenaganya dia meraih dua orang prajurit musuh dan menjadikan mereka sebagai senjata, merangsek maju dan membunuh beberapa prajurit lagi sebelum akhirnya tersungkur karena kehabisan darah dari luka yang dideritanya. Dian Wei masih sempat memandangi prajurit musuh sambil menyumpah-nyumpah sebelum akhirnya benar-benar mati. Setelah memastikan bahwa Dian Wei benar-benar sudah tidak bernapas, barulah prajurit musuh berani mendekat dan memenggal kepalanya. Kepalanya dibawa berkeliling untuk ditunjukkan kepada yang lain. Saat berita kematiannya menyebar, banyak prajurit yang datang untuk melihat jasad Dian Wei dengan takjub.
Saat Cao Cao mendengar berita kematian Dian Wei, dia hanya bisa bersedih hingga meneteskan air mata. Cao Cao akhirnya menyuruh bawahannya untuk mengambil kembali jasad Dian Wei agar dapat dikuburkan di kota kelahirannya. Setelah itu, setiap kali Cao Cao melewati kubur Dian Wei, dia selalu berhenti sejenak untuk mengenang Dian Wei. Cao Cao juga mengangkat Dian Man, putra Dian Wei, untuk menjadi perwira yang selalu berada di sisinya seperti ayahnya dulu.
Penggambaran di dunia modern
Dian Wei merupakan salah satu karakter yang dapat dimainkan di permainan video Dynasty Warriors dan Warrior Orochi produksi Koei. Dalam permainan video tersebut, ia digambarkan sebagai sosok yang berbadan besar, berotot dan berkepala botak. Hingga seri Dynasty yang ke-5 dia digambarkan sebagai perwira bersenjatakan kapak besar.[1] Di seri ke-6 dia digambarkan membawa sebuah cambuk rantai dengan ujung bola besi berpaku, sedangkan di seri ke-7 dia kembali digambarkan dengan kapak raksasanya.
Lihat pula
Referensi
Bacaan lanjutan
Pranala luar