Doa renungan seperti itu atau mungkin disertai dengan permintaan khusus untuk syafaat Maria terhadap Tuhan.[2][3] Terdapat keragaman yang signifikan dalam bentuk dan struktur dalam devosi Maria yang dipraktikkan oleh kelompok Kristen yang berbeda. Devosi Maria Ortodoks mempunyai definisi yang jelas dan terkait erat dengan liturgi, sedangkan praktik Katolik sangat beragam—termasuk doa multi-hari seperti novena, perayaan Penobatan kepausan yang ditetapkan oleh Paus, pemujaan terhadap ikon dalam Kekristenan Timur, dan tindakan saleh yang tidak selalu melibatkan doa vokal, seperti pemakaian benda-benda sakramental (seperti scapular, rosario, ikat pinggang, medali keagamaan, penanaman gambar Maria atau Gua Maria di dalam taman.[4]
Pengembangan devosi Marianis sangat penting bagi tradisi Katolik Roma, Ortodoks Timur, Ortodoks Oriental, serta beberapa Anglikan dan Lutheran dalam perannya yang agung sebagai makhluk yang disempurnakan dalam misi penyelamatan Yesus Kristus.
Sebaliknya, sebagian besar Protestan tidak menerima budaya Maria atau penghormatan saleh karena keyakinan bahwa devosi semacam itu tidak dipromosikan secara aktif dalam Kitab Suci dan mengalihkan perhatian dari penyembahan kepada Kristus.[5] Menurut penganut Protestan, devosi kepada Perawan Maria, malaikat atau orang suci, tidak boleh menyerupai ibadah apa pun, yang hanya diperuntukkan bagi Tuhan.