Secara geografis, topografi danau Ranau terletak di perbukitan yang berlembah. Hal ini menjadikan danau Ranau memiliki cuaca yang sejuk. Danau terkenal sering para nelayan untuk mencari ikan seperti mujair, kepor, kepiat, dan harongan.
Tepat di tengah danau terdapat pulau yang bernama Pulau Marisa. Di sana terdapat sumber air panas yang sering digunakan para penduduk setempat ataupun para wisatawan yang datang ke pulau tersebut, terdapat air terjun, dan penginapan. Danau ini juga menjadi objek wisata andalan dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Di Danau Ranau telah sering diadakan kegiatan Pariwisata dan Olahraga. Diantara kegiatan Motor Traill Adventure bertajuk JASS (Jelajah Alam Serasan Seandanan) dan Touring Road bIke (Sriwijaya Ranau Grand Fondo).
Ada tiga tempat tujuan utama bagi para pengunjung Danau Ranau, yaitu Wisma PT Pusri (Sumatera Selatan), Pantai Sinangkalan (Sumatera Selatan), Pantai Pelangi (Sumatera Selatan) Pantai Bidadari (Sumatera Selatan) Wisata Air Panas (Sumatera Selatan) Icon Ranau (Sumatera Selatan) dan Wisata Lombok (Lampung).
Ekosistem danau
Beberapa gangguan ekosistem yang terjadi di Danau Ranau, salah satunya matinya ikan yang disebabkan pelepasan belerang ke dalam air. Hal tersebut terjadi pada tahun 1962, 1993, 1998, dan pada tanggal 04 April 2011.[2]Danau Ranau digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan irigasi. Selain itu juga danau Ranau dapat di jadikan destinasi untuk wisata karena memiliki pemandangan yang sangat indah.
Galeri
Patung megalitik di sebelah utara Danau Ranau (foto diambil pada tahun 1931)
Referensi
^Kedalaman rata-rata dihitung dengan membagi volume dengan luas permukaan.