Deutsche Post AG, beroperasi dengan nama dagangDHL Group, adalah sebuah perusahaan pengantaran paket dan manajemen rantai pasokmultinasional yang berkantor pusat di Bonn, Jerman. Deutsche Post merupakan penyedia jasa kurir terbesar di dunia.[3] Divisi pos dari perusahaan ini mengantarkan 61 juta surat tiap hari di Jerman, menjadikannya penyedia jasa pos terbesar di Eropa. Sementara divisi ekspres dari perusahaan ini (DHL) mengklaim bahwa mereka eksis di lebih dari 220 negara dan teritori.[4]
Deutsche Post merupakan penerus dari otoritas pos Jerman, Deutsche Bundespost, yang diprivatisasi pada tahun 1995 dan sepenuhnya menjadi sebuah perusahaan independen pada tahun 2000. DHL Express adalah salah satu anak usaha dari perusahaan ini.
Sejak diprivatisasi, Deutsche Post mengembangkan bisnisnya secara signifikan melalui akuisisi.
Pada akhir tahun 2014, perusahaan ini mengakuisisi StreetScooter GmbH, sebuah produsen kendaraan listrik. Dua tahun kemudian, perusahaan ini mengakuisisi UK Mail, sebuah perusahaan pos asal Britania Raya dengan harga US$315,5 juta (£243 juta). UK Mail kemudian menjadi salah satu divisi dari jaringan pengantaran parsel Deutsche Post di Eropa.[5]
Laba sebelum bunga dan pajak dari Deutsche Post DHL Group pada tahun 2016 adalah sebesar €3,491 milyar (naik 44,8% dari tahun 2015), dengan laba bersih sebesar €2,64 milyar dari pendapatan €57,334 milyar. Sedangkan rasio pengembalian ekuitas sebelum pajaknya adalah sebesar 27,7%.[6][7][8] Peringkat kredit jangka panjang dari perusahaan ini pada bulan November 2016 adalah BBB+ dengan prediksi stabil dari Fitch.[9]
Deutsche Post AG melantai di Börse Frankfurt dengan simbol saham DPW dan merupakan salah satu komponen dari indeks pasar sahamEuro Stoxx 50. Pada tahun 2016, sebanyak 20,5% saham perusahaan ini dipegang oleh KfW, sementara sisanya diperdagangkan di bursa saham, dengan 65,6% saham perusahaan ini dipegang oleh institusi, dan sisanya dipegang oleh investor individu.
Sejarah baru-baru ini
Deutsche Post DHL Group berhasil menjadi sebuah perusahaan besar dan multinasional dalam waktu sekitar dua dekade. Berikut ini tanggal-tanggal penting dalam sejarah perkembangan Deutsche Post:[10]
2 Januari 1995: Deutsche Bundespost Postdienst resmi diprivatisasi menjadi Deutsche Post AG. Pemerintah Jerman dan KfW sama-sama memegang 50% saham Deutsche Post.
1998: Deutsche Post mulai mengakuisisi saham DHL International.
1999: Deutsche Post World Net mengakuisisi perusahaan distribusi asal Belanda, Van Gend & Loos milik Nedlloyd dan pada tahun 2000, mengakuisisi perusahaan distribusi asal Swiss, Danzas.
20 November 2000: Deutsche Post AG resmi menjadi perusahaan swasta penuh, dengan dewan direksi baru, dan resmi melantai di Bursa Saham Frankfurt. Pemerintah Jerman menjual sepertiga saham Deutsche Post yang mereka pegang, sementara KfW hanya menjual sejumlah saham perusahaan ini.[11]
Desember 2002: Deutsche Post AG mengakuisisi semua saham DHL International yang belum mereka pegang.
Agustus 2003: Perusahaan ini mengakuisisi Airborne Express asal Seattle (didirikan pada tahun 1946). Perusahaan ini kemudian mengintegrasikan Van Gend & Loos, Danzas, Airborne Express, dan EuroExpress ke dalam DHL untuk membentuk DHL Express.
Desember 2005: Perusahaan ini mengakuisisi perusahaan logistik asal Britania Raya, Exel dengan harga £3,7 milyar (€5,5 milyar). Exel menyediakan jasa transportasi untuk klien korporat.
2006: DHL GlobalMail UK bergabung dengan Mercury International.
Desember 2014: Perusahaan ini mengakuisisi StreetScooter GmbH, sebuah produsen kendaraan listrik asal Aachen, Jerman.
Desember 2016: Perusahaan ini menyelesaikan akuisisi terhadap UK Mail, "salah satu perusahaan pos dan parsel terintegrasi terbesar di Britania Raya" dengan harga US$315,5 (£243) juta. UK Mail kemudian menjadi salah satu divisi dari jaringan pengantaran parsel Deutsche Post di Eropa, walaupun di situs webnya, UK Mail hanya menyatakan berhubungan dengan DHL Express.[5][12]
Februari 2019: Melalui Frank Appel dan Pablo Ciano, perusahaan ini berhasil mencapai kesepakatan dengan SF Express (SF Holding) mengenai bisnis rantai pasoknya di Tiongkok.[13]
Divisi pos mengantarkan sekitar 61 juta surat tiap hari kerja di Jerman,[7] dan menyediakan layanan di seluruh rantai nilai pos, termasuk fasilitas produksi di pusat sortir, serta kantor penjualan dan pusat produksi di empat benua.
Divisi ini mewarisi sebagian besar layanan pos tradisional yang sebelumnya ditawarkan oleh Deutsche Bundespost, dan kini menggunakan merek Deutsche Post. Hak eksklusif untuk mengantar surat dengan berat di bawah 50 gram di Jerman yang dipegang oleh perusahaan ini, berakhir pada tanggal 1 Januari 2008, pasca penerapan peraturan Uni Eropa. Sejumlah perusahaan pun berupaya menantang Deutsche Post di sektor pengantaran surat, antara lain PIN Group asal Luxembourg dan TNT Post asal Belanda.[15] Pada tahun 2002, Deutsche Post memperoleh lisensi untuk mengantarkan surat di Britania Raya, sehingga resmi mengakhiri monopoliRoyal Mail.
Pada tahun 2016, di Jerman saja, divisi ini mengantarkan lebih dari 1,2 milyar parsel, meningkat 9,3% dari tahun 2015, sebagian besar berupa pengantaran produk yang dibeli secara daring. Perdagangan elektronik sangat menguntungkan bagi divisi ini. Pendapatan divisi ini meningkat 4,1% menjadi €16,8 milyar, sementara laba sebelum bunga dan pajaknya meningkat sebesar 30,8% menjadi lebih dari €1,4 milyar.[16][17]
Pada tahun 2016, pendapatan divisi ini meningkat sebesar 2,7% menjadi €14 milyar.[19] Sementara laba sebelum bunga dan pajaknya meningkat sebesar 11,3% dari tahun 2015 menjadi €1,5 milyar.[20]
Divisi ekspres dibagi menjadi sejumlah unit bisnis berdasarkan wilayah, yakni:
Divisi ini mengangkut barang melalui moda transportasi darat, laut, dan udara dengan merek DHL, serta meliputi DHL Freight yang mengoperasikan jaringan pengantaran kargo via darat di Eropa, Rusia, dan Timur Tengah. Pada tahun 2016, pendapatan divisi ini menurun sebesar 7,7% menjadi €13,7 milyar, namun laba sebelum bunga dan pajaknya meningkat dari -€181 juta pada tahun 2015 menjadi +€287 juta.[19]
Divisi DHL Supply Chain
Divisi DHL Supply Chain menyediakan jasa logistik kontrak dan informasi korporat. Pada tahun 2016, pendapatan divisi ini menurun sebesar 11,6% menjadi €14,0 milyar, namun laba operasinya meningkat sebesar 27,4% menjadi €572 juta.[21]
Divisi ini terdiri dari dua unit bisnis, yakni:
DHL Supply Chain menyediakan jasa pergudangan dan transportasi gudang untuk klien dari berbagai sektor.
Solusi Informasi Korporat menyediakan jasa pengumpulan, digitalisasi, pencetakan, penyimpanan, dan pengarsipan berbagai macam dokumen.
Pada bulan Juli 2020, Deutsche Post DHL Group mengumumkan bahwa mereka berhasil mencatatkan kenaikan laba pada kuartal kedua tahun 2020, walaupun ada pandemi COVID-19. Laba operasinya meningkat sekitar 16% menjadi sekitar €890 juta.[22]
Produksi van listrik
Pada bulan Desember 2014 Deutsche Post DHL Group membeli StreetScooter GmbH, sebuah produsen kendaraan listrik asal Aachen, Jerman.[23] Pada bulan April 2016, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan memproduksi 2.000[24] unit StreetScooter Work di Aachen hingga bulan Desember 2016.
StreetScooter Work dilengkapi dengan baterai litium-ion dan ditenagai dengan motor listrik asinkron 30 kW. Keluaran puncak/berkelanjutan dari kendaraan ini dinyatakan sebesar 48 kW/38 kW. Jarak tempuh maksimal (sebelum harus diisi ulang) dinyatakan sejauh 50 hingga 80 km, tergantung pada berat muatan dan kondisi lalu lintas. Kapasitas muatan mobil ini adalah 710 kg.[25]
Laporan tahunan Deutsche Post tahun 2016 mengindikasikan bahwa mereka berencana menggantikan kendaraan pengantarannya di Jerman dengan produk StreetScooter "dalam jangka waktu menengah".[7] Van dan truk listrik dengan jarak tempuh yang lebih jauh dibutuhkan untuk mencapai tujuan jangka panjang Deutsche Post, yakni menggantikan semua armadanya saat ini dengan kendaraan listrik buatan StreetScooter.[26]
^"Deutsche Post DHL übernimmt StreetScooter GmbH". Deutsche Post DHL. Deutsche Post AG. 9 December 2014. Diakses tanggal 26 March 2017. Deutsche Post DHL hat den Kaufvertrag für die StreetScooter GmbH unterzeichnet - ein ehemaliges Start-up aus dem Umfeld der RWTH Aachen mit dem Ziel, wirtschaftliche Elektroautos zu entwickeln. Mit der Übernahme der StreetScooter GmbH, die noch unter dem Vorbehalt der fusionskontrollrechtlichen Freigabe steht, übernimmt Deutsche Post DHL auch die Entwicklungs- und Produktionsrechte an den Fahrzeugen sowie die Mitarbeiter. Die StreetScooter GmbH ist ein Spin-Off der RWTH Aachen und als Konsortium aus rund 80 Industrieunternehmen der Automobilindustrie und verwandter Branchen gestartet. Es wurde 2010 gegründet und beschäftigt 70 Mitarbeiter. Seit 2013 sind in Aachen im ehemaligen Talbot-/Bombardierwerk rund 200 StreetScooter Fahrzeuge produziert worden.
^"Deutsche Post DHL makes its own electric delivery vans". DW. Deutsche Welle. 15 June 2016. Diakses tanggal 26 March 2017. Provided its StreetScooters can be produced cheaply enough compared to the alternative of buying e-vans from established auto makers, the bottom line of the world's biggest delivery services company stands to benefit from producing its own delivery vehicles - whether or not it eventually adds profits from sales of e-vans to third parties.