"British and North American Royal Mail Steam Packet Company" beralih ke halaman ini. Untuk Royal Mail Steam Packet Company berbeda, yang kemudian menjadi Royal Mail Lines, lihat Royal Mail Steam Packet Company.
Pada tahun 1839, Samuel Cunard mendapat kontrak pengangkutan surat transatlantik pertama dari Britania Raya dengan menggunakan kapal uap, dan setahun kemudian, ia pun membentuk British and North American Royal Mail Steam-Packet Company di Glasgow bersama Sir George Burns, seorang pemilik kapal, dan Robert Napier, seorang perancang dan pembuat mesin kapal uap terkenal asal Skotlandia, untuk mengoperasikan empat unit kapal uap kincir di rute Liverpool–Halifax–Boston. Hingga hampir tiga puluh tahun kemudian, Cunard memegang Blue Riband untuk pelayaran transatlantik tercepat. Namun, pada dekade 1870-an, Cunard dikalahkan oleh White Star Line dan Inman Line. Agar dapat mengumpulkan lebih banyak modal untuk berkompetisi, pada tahun 1879, Cunard direorganisasi menjadi Cunard Steamship Company, Ltd.[4]
Pada tahun 1902, White Star bergabung dengan International Mercantile Marine Co. asal Amerika. Sebagai respon, pemerintah Britania Raya pun memberi pinjaman dan subsidi kepada Cunard untuk dapat membuat kapal samudera baru yang dibutuhkan untuk mempertahankan posisi kompetitif Britania Raya. Mauretania pun memegang Blue Riband mulai tahun 1909 hingga 1929. Saudaranya, Lusitania, terkena torpedo pada tahun 1915 selama Perang Dunia I.
Pada tahun 1919, Cunard memindahkan kantor pusatnya dari Liverpool ke Southampton,[5] agar dapat lebih baik dalam melayani penumpang dari London.[5] Pada akhir dekade 1920-an, Cunard menghadapi kompetisi baru, saat Jerman, Italia, dan Prancis mulai membuat kapal berukuran besar. Cunard kemudian terpaksa menunda pembuatan kapal samudera barunya akibat Depresi Besar. Pada tahun 1934, pemerintah Britania Raya pun menawarkan pinjaman kepada Cunard untuk menyelesaikan pembuatan Queen Mary dan untuk membuat kapal kedua, yakni Queen Elizabeth, asalkan Cunard berkenan bergabung dengan White Star untuk membentuk Cunard-White Star Line. Cunard kemudian memegang dua pertiga dari total saham perusahaan hasil penggabungan. Cunard lalu membeli saham yang dipegang oleh White Star pada tahun 1947, sehingga nama perusahaan hasil penggabungan diubah menjadi Cunard Line saja pada tahun 1950.[4]
Pasca berakhirnya Perang Dunia II, Cunard kembali menjadi operator kapal transatlantik terbesar. Pada pertengahan dekade 1950-an, perusahaan ini mengoperasikan 12 unit kapal ke Amerika Serikat dan Kanada. Setelah tahun 1958, kapal penumpang transatlantik menjadi kurang menguntungkan, karena munculnya pesawat jet. Cunard pun sempat berekspansi ke sektor penerbangan melalui "Cunard Eagle" dan "BOAC Cunard", tetapi akhirnya keluar dari sektor tersebut pada tahun 1966. Cunard lalu menghentikan layanan pengangkutan penumpang regulernya pada tahun 1968, agar dapat lebih fokus pada pelayaran transatlantik wisata. Queen Mary dan Queen Elizabeth kemudian digantikan oleh Queen Elizabeth 2 (QE2).[6]
Pada tahun 1998, Cunard diakuisisi oleh Carnival Corporation, dan berhasil menyumbang 8,7% dari total pendapatan perusahaan tersebut pada tahun 2012.[7] Pada tahun 2004, untuk pelayaran transatlantik, QE2 digantikan oleh Queen Mary 2 (QM2). Perusahaan ini kemudian juga mulai mengoperasikan Queen Victoria (QV) dan Queen Elizabeth (QE). Hingga tahun 2019, Cunard adalah satu-satunya perusahaan pengapalan yang mengoperasikan angkutan penumpang berjadwal antara Eropa dan Amerika Utara.
Sejarah
Awal mula: 1840–1850
Pemerintah Britania Raya mulai mengoperasikan brig surat bulanan dari Falmouth, Cornwall, ke New York pada tahun 1756. Kapal tersebut juga digunakan untuk mengangkut sejumlah penumpang non-pemerintah. Pada tahun 1818, Black Ball Line membuka pelayaran reguler berjadwal antara New York dan Liverpool dengan menggunakan kliper, sehingga memulai era di mana kapal paket mendominasi pelayaran di Atlantik Utara hingga munculnya kapal uap.[4] Sebuah komite parlemen kemudian memutuskan pada tahun 1836 bahwa agar dapat lebih kompetitif, kapal paket surat yang dioperasikan oleh Kantor Pos seharusnya digantikan oleh perusahaan pengapalan swasta. Kantor Angkatan Laut kemudian diberi tanggung jawab untuk mengelola kontrak pengangkutan surat.[8] Laksamana Sir William Edward Parry lalu ditunjuk sebagai Pengawas Keuangan untuk Permesinan Uap dan Layanan Paket pada bulan April 1837.[9] Masyarakat Nova Scotia yang dipimpin oleh Joseph Howe kemudian melobi agar pemerintah dapat menyediakan layanan kapal uap untuk Halifax. Pada kunjungannya ke London pada bulan Mei 1838, Howe mendiskusikan layanan tersebut dengan sesama masyarakat Nova Scotia, yakni Samuel Cunard (1787–1865), seorang pemilik kapal yang juga sedang berkunjung ke London untuk keperluan bisnis.[10] Cunard dan Howe adalah rekan. Howe juga berutang sebesar £300 kepada Cunard[11] (setara dengan £26.532 pada 2021).[12] Cunard lalu kembali ke Halifax untuk mengumpulkan modal, sementara Howe terus melobi pemerintah Britania Raya.[10] Terjadinya Pemberontakan 1837–1838 kemudian membuat pemerintah Britania Raya menyadari bahwa layanan ke Halifax juga penting untuk keperluan militer.[13]
Pada bulan November 1838, Parry pun membuka lelang untuk penyediaan layanan pengangkutan surat bulanan ke Halifax mulai bulan April 1839 dengan menggunakan kapal uap bermesin 300 tenaga kuda.[13]Great Western Steamship Company, yang telah membuka layanan Bristol–New York pada awal tahun 1838, pun mengajukan tawaran sebesar £45.000 untuk menyediakan layanan Bristol–Halifax–New York bulanan dengan menggunakan tiga unit kapal bermesin 450 tenaga kuda. Sementara British American, operator kapal uap transatlantik lainnya, tidak mengajukan tawaran.[14] Sedangkan St. George Steam Packet Company, pemilik Sirius, mengajukan tawaran sebesar £45.000 untuk menyediakan layanan Cork–Halifax bulanan[15] dan sebesar £65.000 untuk menyediakan layanan Cork–Halifax–New York bulanan. Kantor Angkatan Laut lalu menolak tawaran dari kedua perusahaan tersebut, karena keduanya tidak dapat menyediakan layanan mulai bulan April 1839.[16]
Cunard, yang sedang berada di Halifax, baru mengetahui lelang tersebut setelah lelang tersebut berakhir.[14] Cunard pun kembali ke London dan mulai bernegosiasi dengan Laksamana Parry, yang merupakan teman baik Cunard, saat Parry masih bertugas di Halifax pada tahun 1818. Cunard lalu menawarkan layanan dua mingguan kepada Parry mulai bulan Mei 1840. Walaupun Cunard tidak memiliki kapal uap sendiri, ia telah menjadi investor pada kapal uap Royal William, dan memiliki tambang batu bara di Nova Scotia.[10] Cunard didukung oleh Robert Napier, yang perusahaannya, Robert Napier and Sons adalah pemasok mesin uap untuk Royal Navy.[14] Cunard juga didukung oleh para pemimpin politik di Nova Scotia yang dibutuhkan oleh pemerintah Britania Raya untuk membangun kembali dukungan di sana Amerika Utara pasca pemberontakan.[13]
Walaupun mendapat protes dari Great Western,[17] pada bulan Mei 1839, Parry akhirnya menerima tawaran dari Cunard sebesar £55.000 untuk menyediakan layanan Liverpool–Halifax dengan menggunakan tiga unit kapal, serta menyediakan layanan perpanjangan ke Boston dan layanan tambahan ke Montreal.[10] Subsidi yang diberikan kemudian dinaikkan menjadi £81.000 untuk menambah jumlah kapal yang dioperasikan menjadi empat unit,[18] serta keberangkatan dari Liverpool ditingkatkan menjadi sebulan sekali selama musim dingin dan dua minggu sekali di luar musim dingin.[4] Parlemen lalu menginvestigasi keluhan Great Western, tetapi kemudian menguatkan keputusan Kantor Angkatan Laut.[16] Napier dan Cunard lalu mengajak investor lain, termasuk pebisnis James Donaldson, Sir George Burns, dan David MacIver. Pada bulan Mei 1840, sebelum kapal pertama siap, mereka pun membentuk British and North American Royal Mail Steam Packet Company dengan modal awal sebesar £270.000, yang kemudian ditingkatkan menjadi £300,000 (£26.606.831 pada tahun 2021).[12] Cunard sendiri mengeluarkan modal sebesar £55.000.[10] Burns mengawasi pembuatan kapal, MacIver bertanggung jawab atas operasional harian, dan Cunard menjadi "yang teratas" di struktur manajemen. Saat MacIver meninggal pada tahun 1845, saudaranya, Charles, pun melanjutkan tanggung jawab MacIver hingga 35 tahun kemudian.[14]
Pada bulan Mei 1840, untuk pertama kalinya, kapal uap kincirUnicorn milik perusahaan ini berlayar ke Halifax[19] untuk memulai layanan tambahan ke Montreal. Dua bulan kemudian, kapal uap pertama milik perusahaan ini, yakni Britannia, berangkat dari Liverpool. Secara kebetulan, keberangkatan kapal tersebut memiliki signifikansi patriotik terhadap kedua sisi Atlantik, yakni kapal tersebut diberi nama Britannia, dan mulai berlayar pada tanggal 4 Juli.[20] Namun, pada pelayaran perdananya, performa kapal tersebut mengindikasikan bahwa era baru yang digembar-gemborkannya akan lebih menguntungkan Britania Raya daripada Amerika Serikat. Pada saat itu, kapal paket biasanya memerlukan waktu beberapa minggu untuk melintasi Atlantik, tetapi Britannia dapat mencapai Halifax dalam waktu 12 hari 10 jam, sehingga kecepatan rata-ratanya mencapai 8,5 knot (15,7 km/h), sebelum kemudian melanjutkan pelayaran ke Boston. Pelayaran yang cepat tersebut kemudian menjadi hal yang biasa bagi Cunard Line. Pada tahun 1840–41, rata-rata waktu tempuh Liverpool–Halifax adalah 13 hari 6 jam ke Halifax dan 11 hari 4 jam ke Liverpool. Dua kapal yang lebih besar kemudian dipesan, salah satunya untuk menggantikan Columbia, yang tenggelam di Seal Island, Nova Scotia, pada tahun 1843. Pada tahun 1845, Cunard Line telah lebih banyak mengangkut penumpang daripada paket.[4] Tiga tahun kemudian, pemerintah Britania Raya meningkatkan subsidi tahunannya menjadi £156.000, sehingga Cunard dapat menggandakan frekuensi pelayarannya.[18] Empat kapal uap kincir baru kemudian juga dipesan dan pelayaran langsung diarahkan ke New York, tidak lagi ke Halifax–Boston. Pengangkutan paket pun digantikan dengan pengangkutan imigran.[4]
Sejak didirikan, cerobong kapal milik Cunard dicat dengan warna merah, serta dilengkapi dengan dua atau tiga pita berwarna hitam dan bagian atas cerobong dicat warna hitam. Robert Napier tampaknya bertanggung jawab atas ciri khas tersebut. Galangan kapal milik Robert di Glasgow telah menerapkan ciri khas tersebut pada tahun 1830, pada yacht uap pribadi milik Thomas Assheton Smith yang diberi nama "Menai". Renovasi dari yacht tersebut oleh Museum Transportasi Glasgow mengungkapkan bahwa yacht tersebut dilengkapi dengan cerobong berwarna merah, serta pita dan bagian atas cerobong berwarna hitam.[21] Cunard Line juga menamai kapalnya dengan menggunakan akhiran "ia".[22]
Reputasi atas keselamatan adalah salah satu faktor sukses dari perusahaan ini.[6] Dua operator kapal transatlantik pertama pun gagal akibat mengalami kecelakaan besar. British and American Line gagal setelah President terjebak di dalam badai, sementara Great Western Steamship Company gagal setelah Great Britain terdampar akibat kesalahan navigasi.[4]
^ abcdefgGibbs, Charles Robert Vernon (1957). Passenger Liners of the Western Ocean: A Record of Atlantic Steam and Motor Passenger Vessels from 1838 to the Present Day. John De Graff. hlm. 52–92.
^Corlett, Ewan (1975). The Iron Ship: the Story of Brunel's ss Great Britain. Conway.
^ abFry, Henry (1896). The History of North Atlantic Steam Navigation with Some Account of Early Ships and Shipowners. London: Sampson, Low & Marston. OCLC271397492.
^Ships of the Cunard Line; Dorman, Frank E.; Adlard Coles Limited; 1955