Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Buah super

Buah super merupakan sebuah istilah marketing yang pertama kali digunakan dalam industry makanan dan minuman pada tahun 2005. Yang dimaksud dengan buah super adalah buah yang memadukan kekayaan kandungan hara dan antioksidan berkualitas dengan rasa yang lezat yang dapat memicu dan menjaga loyalitas terhadap produk konsumen. “Buah super” tidak disokong oleh instansi pengatur regulasi yang ada seperti FDA Amerika Serikat yang diakui secara internasional, maupun Badan POM yang diakui di Indonesia. Beberapa buah yang umum dikenal seperti pisang, nanas, stroberi atau jeruk tidak disebut sebagai buah super meski buah-buah itu memiliki nilai nutrisi yang sangat baik. Hal ini dikarenakan marketing buah-buah itu tidak secara khusus diarahkan demikian.

Produk buah super dirancang khusus dari segi manufaktur dan marketing berdasarkan strategi bisnis dari produsen, yang menggabungkan marketing, sains dan potensi nilai kesehatan untuk konsumen,

Kunci suksesnya marketing produk buah super mencakup keunggulan dari buah itu sendiri, bukti ilmiah yang menunjang potensi nilai nutrisi, proteksi hak kekayaan intelektual, dan pengembangan strategi yang efektif untuk menarik konsumen. Dengan paduan yang tepat, elemen-elemen ini memungkinkan sebuah buah untuk menuhi “kriteria” sebagai buah super.

Saat ini, buah super telah banyak dikembangkan dalam bentuk jus, tapi sejak tahun 2007 mulai muncul dalam bentuk produk tunggal atau sebagai bahan baku untuk pangan fungsional, makanan manis dan kosmetik. Perkembangan industri sekarang sudah semakin mengkhususkan pada produk konsumen dengan fungsi spesifik, seperti minuman energi, suplemen diet, dan perasa bernilai nutrisi, misal: air dengan tambahan perasa.

Walaupun kini buah super semakin banyak digunakan dalam produk makanan dan minuman, nilai nutrisi serta pengaruhnya bagi kesehatan belum bisa ditera secara objektif dari segi kriteria ilmiah. Pada akhirnya, istilah buah super digunakan secara umum untuk sejumlah buah-buahan yang memiliki sedikit saja bukti ilmiah kalau buah itu memiliki kelebihan dalam hal nutrisi, setidaknya dibandingkan dengan tidak adanya pengaruh sama sekali.

Makna

Kategori buah super adalah pendekatan marketing yang relative baru dalam usaha mempromosikan buah, baik yang umum maupun jarang, yang digunakan sebagai bahan baku industri pangan fungsional, minuman dan gizi secara global. Buah-buah ini memiliki nilai gizi karena kekayaan haranya, kandungan atau pengaruhnya bagi kesehatan. Buah super memiliki signifikansi komersial yang berhubungan dengan kelebihannya dalam hal rasa, warna, ragam jenis bentuk produk makanan atau minuman ataupun potensi merangsang perkembangan produk inovatif lainnya di masa yang akan datang, baik dari segi kemasan maupun label.

Kategori superfood diramalkan akan menjadi industry global bernilai 10 miliar dolar pada tahun 2011, dengan masuknya beberapa ribu jenis produk buah super baru ke pasaran pada tahun 2007-2008. Menurut DataMonitor, produk buah super berkembang dengan laju 67%.

Asal usul dan latar belakang

Pada tahun 2004, istilah dipopulerkan sebuah buku best-seller yang membahas 14 jenis makanan dengan nilai nutrisi sangat baik. Salah satunya – blueberry – kemudian dikenal sebagai buah super ketika sifat antioksidannya dijabarkan dalam terbitan Departemen Agrikultur Amerika Serikat tentang kekuatan antioksidan, Kapasitas Penyerapan Radikal Oksigen (ORAC: Oxygen Radical Absorbance Capacity) dari 100 jenis makanan yang dikenal secara umum. Blueberry liar (“lowbush”, Vaccinium angustifolium) berada di ranking teratas untuk golongan buah pada tahun 2004. Melalui penyempurnaan ORAC assay dan analisis terbaru dalam publikasi tahun 2006-2007, buah beri lain seperti (goji berry), elderberry dan cranberry, telah melampaui blueberry dalam ranking antioksidan, perhatian yang kemungkinan besar disebabkan oleh kebutuhan konsumen yang tinggi akan buah super.

Buah super dikenal juga sebagai “masa depan kesehatan”, “buah masa depan”, “superhero fungsionalitas” dan “pahlawan pasar makanan alami”, menjadi indikasi antusiasme industry menuju pengembangan produk spesifik. Lebih dari selusin publikasi tentang minuman dan pangan fungsional telah merujuk kepada berbagai varietas eksotis atau antioksidan sebagai buah super dengan estimasi munculnya sekitar 10.000 ribu produk baru dalam tahun 2007-2008.

Walaupun demikian, definisi buah super masih “abu-abu” tanpa adanya standar ilmiah maupun kriteria komersial yang diterapkan secara merata dalam industri.

Definisi sementara

Sebagai istilah, buah super memiliki dua makna tergantung kepentingannya – satu ditinjau dari kesuksesan komersial, dan yang lainnya adalah dari pengaruhnya terhadap kesehatan. Di bawah, kualifikasi buah super memadukan kedua makna ini dengan kriteria lain.

Definisi ditinjau dari kesuksesan komersil atau jaminan akan pengaruh terhadap kesehatan

Buah super sering dianggap oleh banyak konsumen sebagai buah manapun yang bernilai nutrisi tinggi. Kriteria khas kesuksesan buah super tampaknya mencakup keunikan, pengaruh baik bagi kesehatan yang jelas, kemudahan, terjaminnya suplai dan promosi yang efektif.

Jus dan minuman campuran buah lainnya merupakan merupakan bentuk konsumsi buah super yang cukup popular saat ini karena minuman dipandang sebagai produk yang lebih mudah untuk dinikmati. Jus buah merupakan salah satu produk yang masih dianggap “alami” oleh konsumen, meskipun telah melalui proses pasteurisasi.

Selain itu, kebanyakan konsumen sepertinya lebih menerima sari buah yang tidak populer dalam bentuk segar, seperti mengkudu (noni, Morinda citrifolia) dan delima – dua jenis jus yang paling laku di pasaran. Tahitian Noni mulai menjual jus noni pada tahun 1996, dan meraup keuntungan penjualan sebesar US $2 miliar dalam 10 tahun pertama mereka beroperasi. Laporan awal menunjukkan produk-produk berbahan dasar delima berkembang hampir 400% selama periode 2005-2007 dari peluncuran dan perkenalan produk baru, sebuah pencapaian yang melebihi apa yang dicapai enam tahun terakhir. Bersamaan dengan itu, XanGo, sejenis jus berisi beragam buah termasuk manggis, berkembang hasil penjualannya dari US $40 juta pada tahun 2002 menjadi lebih dari US $200 juta pada 2005, dengan perkiraan total hasil penjualan tahun 2006-2007 berkisar di angka US $400 juta.

Kriteria-kriteria yang berkaitan dengan suksesnya di pasaran atau jaminan akan pengaruh baik bagi kesehatan menjadi pertimbangan karakteristik komersial sebuah buah super, yakni:

  1. Keunikan yang dinilai oleh konsumen
  2. Menarik bagi konsumen (secara visual, aroma, rasa, bentuk fisik, pengaruh bagi kesehatan yang telah terbukti)
  3. Suplai dari perkebunan, pabrik dan kemampuan pengiriman
  4. Produksi oleh petani dan pemanufaktur
  5. Kemudahan penggunaan bahan mentah
  6. Promosi, marketing dan distribusi
  7. Pembukaan segmen pasar, menerapkan strategi volume rendah namun bernilai tinggi, relative terhadap brand ritel besar
  8. Penjualan tiap tahunnya
  9. Potensi pertumbuhan, produk-produk baru yang inovatif

Sebuah strategi manufaktur tahun 2007 adalah menggunakan buah super untuk memperkuat rasa dari produk lain, mencoba menyamarkan rasa atau menyiratkan keunikan dan pengaruh kesehatan. Dengan lebih dari 5.000 produk baru yang muncul pada tahun 2005 yang berasal dari jenis beri-berian saja, dan lebih dari 500 jenis produk buah super yang diluncurkan tahun 2006, kehadiran kategori buah super komersial semakin kokoh. Data Monitor memasukkan kategori buah super sebagai satu dari 10 trend global teratas tahun 2008 dalam hal produk konsumen.

Buah super yang umum dikenal

Format: nama awam, nama ilmiah, negara asal yang mensuplai pasar komersial.

apel (Malus domestica), jeruk (Citrus sinensis), tomat (Solanum lycopersicum) dan jenis beri-berian yang umum dikenal seperti stroberi (Fragaria vesca), raspberry merah (Rubus idaeus) dan blackberry (Rubus ursinus) digunakan untuk banyak jenis produk konsumen, dan terbukti memenuhi banyak kriteria buah super. Akan tetapi,karena buah-buah itu juga sudah dikenal luas oleh public dan tidak menarik serta unik, sehingga tidak dianggap sebagai buah super.

Rujukan pustaka

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya