Peristiwa yang dicatat di pasal ini terjadi setelah tanggal 1 bulan yang ke-2 dalam tahun yang ke-2 sesudah bangsa Israel keluar dari tanah Mesir[3] (~1446 SM).
Pada tanggal 20 bulan yang ke-2 tahun yang ke-2 orang Israel berangkat dari padang gurun Sinai menurut aturan keberangkatan mereka menuju ke padang gurun Paran.[4]
Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka.[5]
supaya dipergunakan untuk memanggil umat Israel dan untuk menyuruh laskar-laskarnya berangkat
10:3 bila kedua nafiri itu ditiup, segenap umat itu harus berkumpul kepadamu di depan pintu Kemah Pertemuan.
10:4 Jika hanya satu saja ditiup, maka para pemimpin, para kepala pasukan Israel harus berkumpul kepadamu.
10:5 bila kamu meniup tanda semboyan, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah timur;
10:6 bila kamu meniup tanda semboyan kedua kalinya, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah selatan.
Jadi tanda semboyan harus ditiup untuk menyuruh mereka berangkat;
tetapi untuk menyuruh jemaah itu berkumpul kamu harus meniup saja tanpa memberi tanda semboyan.
10:8 Nafiri-nafiri itu harus ditiup oleh anak-anak imam Harun; itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.
10:9 Dan apabila kamu maju berperang di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri,
supaya kamu diingat di hadapan TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan daripada musuhmu.
10:10 Juga pada hari-hari kamu bersukaria, pada perayaan-perayaanmu dan pada bulan-bulan barumu haruslah kamu meniup nafiri itu pada waktu mempersembahkan korban-korban bakaranmu dan korban-korban keselamatanmu; maksudnya supaya kamu diingat di hadapan Allahmu; Akulah TUHAN, Allahmu.
Itulah aturan keberangkatan orang Israel menurut pasukan mereka, ketika mereka berangkat. (TB)[8]
"Aturan keberangkatan": diterjemahkan dari bahasa Ibrani: מסעי, mas·‘ê, yang secara harfiah berarti: "perjalanan-perjalanan" (bentuk jamak; bahasa Inggris: journeys, journeyings):. Kata Ibrani ini hanya digunakan dua kali dalam Alkitab Ibrani, di mana ayat yang lain adalah Bilangan 33:1 yang memuat terjemahannya sebagai "tempat persinggahan".[9]
Ayat 30
Tetapi jawabnya [Hobab anak Rehuel orang Midian, mertua Musa] kepada Musa: "Aku tidak ikut, melainkan aku hendak pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku." (TB)[10]
Hobab, saudara ipar Musa, berniat untuk kembali ke negerinya di tanah Midian (Arabia); tetapi Hakim–Hakim 1:16 memberi informasi bahwa Musa berhasil meyakinkan Hobab untuk terus ikut (dan menjadi penunjuk jalan), sebab di Kitab Hakim-hakim tersebut tercatat bahwa Hobab ikut masuk ke tanah Kanaan bersama-sama orang Israel.[11]
Ayat 33
Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka. (TB)[12]
Apabila tabut itu berangkat, berkatalah Musa: "Bangkitlah, TUHAN, supaya musuh-Mu berserak dan orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari hadapan-Mu." (TB)[13]
Ayat 36
Dan apabila tabut itu berhenti, berkatalah ia: "Kembalilah, TUHAN, kepada umat Israel yang beribu-ribu laksa ini." (TB)[14]
Ayat 35-36 catatan
Bahasa Ibrani (dibaca dari kanan ke kiri): ׆ ס 35 ויהי בנסע הארן ויאמר משה קומה יהוה ויפצו איביך וינסו משנאיך מפניך׃
Dua ayat ini istimewa karena dibatasi oleh 2 huruf Ibraninun yang sengaja ditulis terbalik (Nun terbalik). Huruf semacam ini hanya muncul 2 kali dalam Taurat, yaitu di awal dan akhir bagian ini. Selain itu hanya muncul 7 kali pada Mazmur 107.
Menurut tradisi Yahudi, dalam Talmud ada pernyataan bahwa bagian ini merupakan kitab terpisah.[15] Sebuat midrash mengenai ayat ini dalam buku Mishle ("Amsal"; bahasa Inggris: "Book of Proverbs") menyatakan bahwa "Kedua ayat ini berasal dari buku terpisah yang pernah ada, tetapi kemudian dihapus dan hanya tersisa 85 huruf di bagian ini."[16] Suatu midrash lain (kemungkinan lebih awal), Ta'ame Haserot Viyterot, menyatakan bahwa bagian ini sebenarnya berasal dari kitab nubuat "Eldad dan Medad".[17]
^W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
^J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857