Bandar Udara Internasional Lynden Pindling
Bandar Udara Internasional Lynden Pindling (IATA: NAS, ICAO: MYNN), sebelumnya dikenal sebagai Bandar Udara Internasional Nassau, adalah bandar udara terbesar di Bahama, Britania Raya, dan gerbang internasional terbesar menuju negara ini. Bandara ini merupakan hub utama bagi Bahamasair dan berlokasi di bagian barat pulau New Providence di dekat ibu kota negara Nassau. Karena besarnya jumlah penerbangan menuju Amerika Serikat, bandara ini memiliki fasilitas pengawasan perbatasan AS yang memungkinkan semua penerbangan AS untuk beroperasi sebagai penerbangan dimestik saat tiba di destinasi mereka. Nama bandara ini secara resmi diganti pada 6 Juli 2006 untuk menghormati Yang Terhormat Sir Lynden Oscar Pindling (22 Maret 1930 – 25 Agustus 2000), perdana menteri pertama Persemakmuran Bahama. Sir Lynden dinyatakan sebagai Bapak Bangsa, yang memimpin Bahama menuju negara dependensi pada tahun 1967 dan memperoleh kemerdekaan dari Britania Raya pada tahun 1973. Ekspansi dan renovasiSaat ini, bandara memiliki 2 landasan pacu, lebih dari 30 gerbang dan memiliki ruang terminal seluas 482.000 square feet (44.800 m2). Dengan lebih dari 3 juta penumpang dan 92.000 pergerakan pada tahun 2008, bandara telah mencapai kapasitas penuhnya dan fasilitasnya sudah ketinggalan zaman dan tidak memadai.[1] Tahun 2006, Nassau Airport Development Company (NAD) memasuki 10 tahun perjanjian manajemen dengan YVR Airport Services Ltd. (YVRAS) untuk mengatur, mengoperasikan, dan mengembangkan bandara.[1] Pengembangan bertujuan untuk memperbaiki fasilitas bandara ke dalam standard kelas dunia dan meningkatkan kapasitas terminal. Proyek ini akan dilakukan sebanyak tiga tahap. Tahap pertama meliputi perancangan dan pembangunan terminal keberangkatan AS baru seluas 247.000-kaki-persegi (22.900 m2). Tahap ini saat ini sedang dalam pengerjaan dan menghabiskan dana $198,1 juta. Tahap 2 merupkan renovasi total untuk terminal AS saat ini, untuk menjadi terminal kedatangan AS/Internasional baru, dengan biaya $127,9 juta. Tahap ketiga meliputi perancangan dan pembangunan terminal kedatangan dan keberangkatan domestik baru seluas 112.000-kaki-persegi (10.400 m2), bersama juga terminal keberangkatan internasional baru di lokasi Aula Kedatangan Internasional saat ini. Tahap terakhir ini akan menghabiskan biaya $83.5 juta.[1] Saat selesai, dana senilai $409.5 juta yang diinvestasikan akan menghasilkan ruang terminal seluas 585.000 square feet (54.300 m2), peningkatan sebesar 21%, dan juga kemampuan untuk menangani 50% penumpang lebih banyak. Proyek ini juga meliputi penambahan 34 gerbanga, termasuk satu gerbang yang mampu menangani Airbus A380. Kesemuanya, proyek ini akan menghasilkan bandara yang memiliki kapasitas untuk melayani lebih dari 5 juta penumpang setiap tahun.[1] Maskapai dan destinasi
TriviaSelama Perang Dunia II, bandara ini dikenal sebagai Lapangan Windsor karena dipakan sebagai tempat pemindahan pesawat tempur dan pembom Angkatan Udara Britania Raya seperti B-17, B-24, dan P-40 dari New Providence menuju Palagan Italia, Afrika Utara, dan Eropa dan juga menjadi stasiun untuk patroli pembom Consolidated Liberator I dan North American Mitchell yang memerangi ancaman U-Boat. ReferensiPranala luar
|